JURNAL KEMBANG KEMUNING:

AKANKAH  PERTEMUAN SASTRAWAN SE BORNEO-KALIMANTAN SELANJUTNYA MEMPUYAI 
ORIENTASI BARU YANG TANGGAP DAN ASPIRATIF?



Pertemuan sastrawan Borneo-Kalimantan ke-VIII yang berlangsung pada 2-5 Juli 
lalu di Sandakan, Sabah,  Malaysia, mestinya sekarang sudah berakhir.  
Sayangnya informasi lebih jauh tentang hasil-hasil dan keputusan-keputusan yang 
ditelorkan oleh Pertemuan itu sampai sekarang masih saja tidak didapatkan, juga 
oleh publik di lingkungan sastrawan di Kalimantan. Apakah ini suatu 
kekurangpahaman pihak penyelenggara akan makna sosialisasi hasil-hasil 
pertemuan yang menggunakan label "sastrawan  Borneo-Kalimantan" ataukah kembali 
membuktikan sikap elitis pertemuan yang tidak menyandarkan diri pada 
sastrawan-seniman dan komunitas-komunitas sastra-seni  daerah-daerah  yang di 
atasnamainya? Ataukah kedua-duanya? Apa pun alasan sebenarnya,  kukira, 
pertemuan Sandakan itu dalam kenyataannya merupakan pertemuan para pejabat 
pemerintah di bidang kebudayaan dengan mengatasnamai sastrawan-seniman dan 
Borneo-Kalimantan.  Apa pun juga alasan sebenarnya, dan pilihan yang diajak 
serta oleh panitya, kukira tetap menunjukkan suatu orientasi atau politik 
kebudayaan elitis dan ekslusif serta mengawang tidak membumi dari Pertemuan 
Sandakan. Terkesan padaku, dengan orientasi begini,  penanggungjawab Pertemuan 
Sandakan merasa diri sebagai baron-baron kebudayaan, sebagai 
"pangkalima-pangkalima " jika menggunakan istilah orang Dayak Katingan, 
Kalteng. Pangkalima tanpa bala. Apakah "pangkalima-pangkalima"  sastra tanpa 
bala ini, kecuali bersandar pada kemampuan uang, mempunyai keperkasaan 
"memungkas gunung", "menimba tasik atau laut" seperti yang dilukiskan oleh 
legenda Oloh Dayak Katingan? Jawabannya sudah dijawab dengan orientasi dan 
sunyinya gema Pertemuan Sandakan di Kalimantan kecuali di segelintir hadirin 
yang adalah pejabat  budaya yang  jauh dari bumi nyata.   Barangkali pertemuan 
begini kelak selanjutnya tidak lagi menggunakan label "sastrawan 
Borneo-Kalimantan" tapi "pertemuan antar pejabat" budaya karena aktor nyata dan 
berjasa sudah diabaikan. Kalau evaluasiku keliru, aku menagih  panitya 
menyebarluaskan hasil pertemuan, paling tidak ke seluruh  Borneo dan 
Kalimantan.  Rahasia negarakah? Amboi, amboi tuan-tuan yang terhormat. Mana 
pula ada hubungan kerja sastrawan dengan rahasia negara?  Apakah aku berhak 
menagihnya? Ya! Karena aku termasuk orang Kalimantan dan tidak seorang pun bisa 
menegasi asal kelahiranku yang telah digunakan oleh Pertemuan Sandakan.

Dari informasi-informasi yang kemudian kudapatkan ternyata yang hadir dari 
Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat adalah pejabat-pejabat juga, dan dari 
Kalimantan Tengah atau Selatan tidak kudapatkan berita bahwa  
komunitas-komunitas sastra-seni , aktor-aktor sastra-seni daerah-daerah trebut 
telah turut  menyemaraki Pertemuan Sandakan.  Institut Dayakologi Pontianak 
[ID], sebuah lembaga berwibawa dalam masalah kebudayaan di Kalbar yang 
berkegiatan sudah berdasawarsa dan sudah melakukan usaha-usaha pemberdayaan 
serta sumbangan nyata dalam bidang kebudayaan, sama sekali tidak diundang.  
Karena merasa mempunyai tanggungjawab atas kehidupan kebudayaan di pulau raya 
Kalimantan/Borneo, majalah Kalimantan Review, organ ID, secara berprakarsa 
mengirimkan wartawannya.  ID sendiri sebagai sebuah lembaga sama sekali tidak 
digubris, demikian juga Komunitas Terapung, Lembaga Penelitian  Dayak21 di 
Palangka Raya, Kalteng, apalagi Komunitas Meratus di Kalsel. 

Aku menaruh perhatian pada pertemuan antar Borneo-Kalimantan karena inti 
prakarsa demikian kukira penting , lebih-lebih jika dilihat dari perspektif  
pulau. Melalui pertemuan-pertemuan demikian sebenarnya kita bisa sejak dini, 
sejak hari ini merancangkan dasar kerjasama antar negara yang terdapat di pulau 
, dasar dari suatu haridepan yang bukan hanya menjadi urusan pejabat yang 
sering buta aksara dalam bidang budaya. Dari segi ini, kukira sifat eksklusif 
baronisme dan "anak raja"isme jika menggunakan istilah penyair Perancis, Paul 
Elouard,  tidak akan pernah tanggap dan aspiratif.  Yang kuharapkan dalam 
pertemuan berikut, penyelenggara mempertimbangkan aktor-aktor budaya di 
lapangan.  Mengangkat dan membahas masalah nyata kehidupan sastra-seni di bumi 
nyata pulau, bukan rekaan akademik dan imajiner atau bahkan sama sekali 
menjauhkan atau membiarkannya bagai sabut hanyut di sungai.

Tidak memperhatikan aktor sastra-seni  berwibawa di lapangan dan menjadikan 
permasalahan nyata sebagai sabut atau busa [buré-- bahasa Dayak Katingan] ,  
hanya menjadikan pertemuan sebagai tempat  "berbual-bual kosong", bertamasya 
dengan beaya negara yang dipungut dari pajak atas rakyat. Kalau ulah begini 
dipandang sebagai kesalahan,  tentu saja kesalahan yang dilakukan sampai 
delapan kali pertemuan, masih bisa dikoreksi pada pertemuan-pertemuan 
berikutnya. Tapi terjadi memang bahwa keledai  tersandung di batu yang sama.  
Apakah manusia sejenis keledai? Barangkali ada memang jenis manusia keledai dan 
malangnya menjadi pengurus resmi soal-soal kebudayaan.  Kukira 
Borneo-Kalimantan dan haridepannya tidak memerlukan manusia jenis ini.  Entah 
kalau ada yang berpendapat lain. Betapa pun  aku masih menaruh harapan bahwa  
pertemuan berikut akan dilaksanakan dengan orientasi baru.***

Paris, Juli 2005.

JJ.KUSNI


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke