Mengenal Akhlak

By: agussyafii

Pada dasarnya menngenal akhlak mengenali keadaan batin seseorang, oleh karena 
itu marah belum tentu bermakna benci, menolak belum tentu bermakna tidak 
simpati, tidak mau memberi belum tentu bermakna tidak mencintai, membiarkan 
belum tentu bermakna tak peduli, meninggalkan belum tentu bermakna marah, diam 
belum tentu bermakna ngambek.. Di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala, nilai suatu 
perbuatan bukan pada perbuatan itu sendiri, tetapi pada apa yang ada di balik 
perbuatan itu, yakni niatnya, keikhlasannya, kesabarannya, ketabahannya dan 
hal-hal lain yang bersifat rohaniah.

Untuk menilai kualitas akhlak seseorang bisa dilakukan dengan memperhatikan 
hal-hal sebagai berikut :

Pertama: Konsistensi antara yang dikatakan dengan yang dilakukan, satunya kata 
dengan perbuatan. Orang yang berakhlak baik jika berbicara maka ia menyadari 
betul apa yang dikatakan, menyadari betul apa implikasi dan konsekwensi dari 
apa yang dikatakan. Oleh karena itu keputusan yang diambil juga sejalan dengan 
apa yang telah dikatakan. Untuk mengetahui konsistensi seseorang tidak cukup 
hanya dengan melihat satu kasus, tetapi beberapa kasus dan dalam waktu yang 
lama, karena adakalanya seseorang dalam satu hal nampaknya tidak konsisten, 
tetapi setelah dianalisis dengan banyak hal yang dilakukan jauh sebelumnya 
ternyata itu merupakan konsistensi. Orang awam memandangnya sebagai 
inkonsistensi, tetapi orang 'arif justeru memandangnya sebagai konsistensi.

Kedua: Konsistensi orientasi, yakni antara pandangannya dalam satu hal dengan 
pandangannya dalam bidang lain. Seorang yang memiliki sikap pemihakan kepada 
orang lemah, maka sikapnya itu akan nampak ketika berurusan dengan segala 
bidang, ekonomi, hukum, sosial dan juga politik. Seorang humanis akan selalu 
mengorientasikan perhatiannya pada masalah kemanusiaan yang berjangka jauh, 
berbeda dengan politisi yang sering mengukurnya dengan kepentingan politis 
jangka pendek.

Ketiga: Konsistensi pola hidup. Orang yang berakhlak baik pada umumnya pola 
hidupnya tidak mudah berubah. Jika ia menempuh pola hidup sederhana, maka  baik 
ketika ia miskin maupun setelah menjadi kaya raya, pola hidupnya tetap hidup 
sederhana. Ketika ia menjadi pemimpin pun ia tetap bertingkah laku sederhana, 
mudah dihubungi, tetap santai dan tidak jaim didepan bawahannya.

Wassalam, 
agussyafii 
---- 
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke