Media Indonesia Senin, 14 Februari 2005
POLITIK DAN KEAMANAN Perundingan RI-GAM Putaran Kedua Dibayangi Kegagalan KEDIRI (Media): Perundingan putaran kedua antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang akan diselenggarakan di Koningstedt, luar Kota Helsinki, 21 Februari 2005, tidak akan menghasilkan komitmen apa pun selama GAM masih menuntut kemerdekaan dan ingin mendirikan negara sendiri. "Kalau masih seperti itu jangan harap akan ada kompromi, apalagi dengan pemberontak," tukas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi usai memberikan ceramah dalam istigasah Tahun Baru Islam 1426 Hijriah di Kediri, Jawa Timur, kemarin. Seperti diketahui, pertemuan pertama RI-GAM, telah dilaksanakan 27-29 Januari 2005. Pertemuan itu merupakan proses penjajakan. Saat itu pemerintah RI diwakili oleh Menko Polhukam Widodo AS, Menkum & HAM Hamid Awaluddin dan Menteri Negara Komunikasi & Informasi Sofyan Djalil ke pertemuan itu. Sementara pihak GAM diwakili Malik Mahmud dan Abdullah Zaini. Menurut laporan dari Crisis Management Initiative (CMI) selaku mediator, perundingan tahap kedua menurut rencana akan dilaksanakan pada 21 Februari 2005 di Koningstedt. Perundingan putaran kedua ini bertujuan mencari titik temu secara menyeluruh dalam kerangka otonomi khusus untuk Aceh. Hasyim memprediksi perundingan antara RI dan GAM akan tetap mauquf (menemui jalan buntu), sekalipun beberapa negara maju terlibat sebagai mediator dalam perundingan kedua belah pihak. Ia juga mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak mengorbankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam berhadapan dengan GAM. "Kalau GAM menginginkan adanya penambahan status melebihi otonomi yang sudah diberikan pemerintah sebelumnya, silakan saja asalkan masih dalam kerangka NKRI," katanya. Dalam suasana duka pascaterjadinya bencana tsunami yang merenggut ratusan ribu nyawa warga Aceh itu, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, menyarankan agar GAM sebaiknya menempuh jalan damai dengan pemerintah. Ia juga mengharapkan agar semua pihak bisa meringankan beban psikologis masyarakat Aceh. Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Soeripto menilai rencana dialog putaran kedua antara Pemerintah RI dengan GAM ini tidak tepat. Sebab, Indonesia sudah menetapkan pimpinan GAM di Swedia sebagai teroris. Soeripto mengatakan pelaksanaan dialog RI-GAM putaran kedua ini memunculkan kecurigaan, khususnya berkaitan tidak dilibatkannya Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. "Saat ini keputusan perundingan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk kedua belah pihak," katanya. Mantan petinggi intelijen ini juga mengingatkan bahwa tokoh GAM di Swedia banyak faksinya. Dan GAM yang berada di Swedia terlalu banyak dicampuri dan ditekan oleh negara-negara internasional. Peneliti CSIS Philips J Vermonte sependapat dengan Hasyim dan Soeripto. Ia memperkirakan sulit mencari titik temu antara pemerintah RI dengan GAM karena titik tolak kedua belah pihak sangat berbeda. Namun, dia mengatakan hambatan dari GAM untuk menerima konsep otonomi khusus yang ditawarkan pemerintah terletak pada rasa tidak percaya kelompok separatis itu akan keseriusan pemerintah untuk melaksanakan apa yang sudah dijanjikan. ''Dalam hal ini mereka (GAM) melihat kemungkinan tidak sinkronnya antara apa yang disampaikan oleh perunding (RI) dengan implementasi di lapangan, terutama oleh TNI. Sehingga yang dibutuhkan adalah kesungguhan pemerintah, termasuk dalam mengontrol TNI ,'' papar Philips. (Has/P-3) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/