SURAT KEMBANG KEMUNING:

"HARI SASTRA INDONESIA" PERTAMA DI PARIS [15].


Sudah menjadi kebiasaan, saban ada kegiatan apa saja  tentang Indonesia di Paris atau 
di mana saja di Perancis, kegiatan tersebut selalu disertai dengan penjualan buku-buku 
tentang Indonesia. "Hari Sastra Indonesia" Pertama di Paris yang berlangsung di lantai 
empat l'Institut Néerlandais ini pun tidak terkecuali dari hal demikian. Bahkan lebih 
besar dari penjualan-penjualan buku yang pernah dilakukan. Dua ruangan l'Institut 
Néerlandais telah digunakan untuk penyelenggaraannya. Koperasi Restoran Indonesia, 12 
rue de Vaugirard, 75006 Paris pada tahun-tahun pertama berdirinya, bekerja sama dengan 
Majalah l'Archipel dan Toko Buku You Feng, toko buku Asia terbesar di Paris, pernah 
juga menyelenggarakan Pameran Buku Tentang Indonesias dengan hasil menakjubkan Pierre 
Labrousse, suami Farida Soemargono, pengajar di l'INALCO [Institut Nasional Bahasa dan 
Budaya  Timur]. Artinya perhatian terhadap Indonesia sebagai ujud dari hubungan 
tradisional triangulaire itu masih ada. Masalahnya bagaimana hubungan tradisional ini 
diangkat kembali sehingga muncul ke permukaan. Syarat-syarat untuk itu sekarang 
sebenarnya lebih baik dari masa kapan pun. LSM-LSM selain Asosiasi Pasar Malam, ada 
organisasi orang Indonesia yang nikah dengan orang Perancis, ada l'Institut 
Néerlandais dan Kedubes Negeri Belanda bahkan perusahaan biri Heineken  yang sangat 
koperatif, ada dukungan dari pihak resmi dan swasta Perancis, ada Asosiasi & Majalah 
l'Achipel dengan barisan para Indonesianis Perancis di belakangnya, ada Koperasi 
Restoran Indonesia, ada Secours Populaire dan CCFD [Catholique Committe Against Hunger 
and for Developement] yang mempunyai patner-patner diber bagai pulau  di Indonesia, 
ada Masyarakat Eropa yang menaruh perhatian terhadap Indonesia berkat lobbie-lobbie 
luar negeri dilakukan oleh pihak non pemerintah, ada PPI Perancis, ada l'INALCO,     
ada l'IFFEO, dan  lain-lain lembaga non pemerintah. Jika hubungan tradisional ini bisa 
di angkat ke permukaan tentu akan berdampak di segala sektor termasuk sektor ekonomi. 
Dengan adanya syarat-syarat demikian, masalah jadi terpulang kepada peranan aktif 
faktor subyektif pihak Indonesia di berbagai kalangan. Peranan aktif subyektif tentu 
bukanlah politik "menunggu durian jatuh" Memahami keadaan demikian aku berharap pihak 
Departemen Luar Negeri Republik Indonesia menggariskan kebijakan diplomasi yang aku 
rumuskan sebagai "politik diplomasi pintu terbuka dan kerakyatan". Dengan politik 
demikian, KBRI di mana pun tidak akan menjadi pulau terpencil dan akan makin berhasil 
menunaikan misi diplomasinya. Tentu saja SBY-Kalla tidak akan melaksanakan politik 
diplomasi ini jika SBY-Kalla membawa Indonesia ke jalan otoriatianisme dan militerisme 
dan menjadi Orba II.[Mudah-mudahan apa yang aku tulis ini sampai ke Kemlu RI di 
Jakarta, termasuk SBY-Kalla]. 


Perancis adalah negara berpengaruh di dalam Masyarakat Eropa yang sekarang 
beranggotakan 25 negara, dan juga mempunyai hubungan tradisional dengan Indonesia. 
Negeri Belanda mempunyai hubungan emosional dengan Indonesia. SBY-Kalla selayaknya 
mempunya politik Eropa yang nalar, lebih-lebih di periode dunia menuju ke multi polar. 
Dengan bangkitnya RRT sebagai kekuatan sangat diperhitungkan dunia, maka keadaan ini 
pun sangat menguntungkan Indonesia. Bisakah kita memanfaatkan syarat-syarat obyektif 
menguntungkan ini, terpulang kepada pilihan politik pemegang kekuasaan politik di 
Jakarta sebab KBRI tidak lebih pegawai yang sering terjerat oleh rutinisme tanpa 
prakarsa individual, apalagi jika keputusan kunci dipegang oleh orang-orang dengan 
pola pikir dan mentalitas "Asal Bapak Senang" dan budaya takut penuh phobia yang 
ditanamkan sepanjang tiga dasawarsa oleh Orba. Aku tidak memandang diplomat adalah 
alat belaka tanpa kreativitas. [Aku harap para diplomat Indonesia di Paris, tidak 
menanggap kalimat-kalimatku ini sebagai sikap permusuhan dan tidak melihatnya dari 
sikap jabatan dan kekuasaan yang sering menumbuhkan keangkuhan,  tapi sebaliknya 
sebagai tanpa prihatin, kecintaan kepada Indonesia yang adalah milik bersama. Bukan 
hanya milik penguasa, apalagi sebatas penjabat KBRI. Tidak ada kebiasaan manusia Dayak 
Indonesia menyembunyikan pendapat dan membungkuk-bungkuk, "telunjuk lurus kelingking 
berkait", menjilat ke atas menginjak ke bawah" yang feodalistis dan militeris. Apalagi 
dalam sejarah Dayak sampai sekarang ketika berada di bawah RI, perolehan orang Dayak 
bukan hasil belas kasihan penguasa Jakarta!Semua perolehan komunitas Dayak sampai 
sekarang adalah hasil perjuangan mandi darah dan airmata. Orang Dayak saja yang bodoh 
membiarkan daerah hancur oleh penjajah baru bernama Orba. Diplomat republiken 
selayaknya melepaskan keangkuhan diplomat Orba!]. Demi Republik Indonesia yang adalah 
seperangkat nilai, di sini sekali lagi aku sangat mengharapkan SBY-Kalla menggariskan 
kebijakan diplomasi baru. Aku sudah terlanjur basah untuk tidak menuliskan 
kalimat-kalimat ini. Keindonesiaan dan kerepubliken kita tidak ditakar dengan 
kekuasaan dan jabatan yang kita pegang.Jabatan dan kekuasaan bukanlah kelanggengan.


Dari buku-buku tentang Indonesia dan hubungan tradisional triangulaire di dua ruang 
l'Insitut Néerlandais, Paris, aku dapatkan sebuah buku tipikal karya Catherine van 
Moppès: "Emilie, Java 1904" [Albin Michel, Paris, Novembre 2002, 416 hlm]. Buku ini 
segera terjual habis.


Paris, Oktober 2004.
-------------------
JJ.KUSNI

[Bersambung...]


Catatan:

Foto terlampir menunjukkan KBRI Indonesia di Paris. Tentunya KBRI Paris mempûnyai 
peranan penting dalam mengangkat ke permukaan hubungan tradisional triangulaire antar 
Perancis-Negeri Belanda dan Indonesia. Apa yang dilakukan sekarang dalam hubungan 
tradisional ini?[Dokumen JJK].




















[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke