SURAT KEMBANG KEMUNING [8]: 

PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème.



"Penemuan diri" di sini terutama dalam pengertian wawasan yang kemudian 
berdampak ke dalam karya, sebab karya sastra-seni merupakan ungkapan diri 
sendiri sang seniman secara pemikiran dan perasaan. Dalam karyanya sang seniman 
tidak mendustai siapa pun. Pada periode penemuan diri ini, Salim merasa tahu 
untuk apa ia hidup, untuk apa ia melukis, sadar bahwa dirinya adalah putera 
Indonesia, putera dari bangsa yang terjajah sedangkan disadarinya bahwa 
penjajahan bertentangan dengan nilai-nilai manusiawi yang perwujudannya dilihat 
dan dirasakan Salim secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana 
"Inlander" dan "anjing" disetarakan. Periode penemuan diri adalah periode Salim 
membebaskan diri secara konsepsional, periode penempuhan jalan baru baginya 
sebagai pelukis dan putera bangsa serta anak manusia. 


Ditautkan dengan masalah hubungan politik dengan sastra-seni, pengalaman Salim 
seperti merupakan suatu jawaban tersendiri, bahwa kesadaran politik secara 
filosofis membuka ruang lebih luas bagi sastrawan-seniman, tanpa kemestian sang 
seniman menjadi politisi praktis atau kader dari suatu partai politik. Dari 
pengalaman Salim bahkan nampak bahwa adanya kesadaran politik tanpa menjadi 
politisi praktis membantu seniman memperkuat posisinya sebagai warga republik 
berdaulat sastra-seni yang secara sosiologis berfungsi sebagai kontrol sosial 
yang independen. Dari posisi ini maka tidak heran sastrawan-seniman banyak 
ditindas dan dibunuh oleh rezim otoriter dan militeristis seperti yang ditulis 
oleh Anton Arrop, penulis biografi Pramoedya A.Toer **]:


"Makin pikiran dan tindakan para saastrawan-seniman itu memberikan sumbangan 
kepada perkembangan politik, kebudayaan dan pendidikan negeri mereka, makin 
suara mereka dibungkamkan. Karena itu tidak sedikit dari mereka yang dibunuh 
atau melalukan hidup di penjara atau di pengasingan".


Sekali pun pada periode ini Salim sudah  sadar bahwa dirinya adalah seorang 
putera Indonesia, tapi dengan latarbelakang hidup dan konsepsional 
tersendiri,Salim pun selalu dengan bangga menyebut diri sebagai "orang 
Andalas". Andalas atau Sumatera hanyalah salah satu pulau atau daerah 
tanahairnya Indonesia. Apakah dengan menamakan diri secara bangga sebagai 
"orang Andalas" Salim masih terkungkung oleh rasa ke daerahan, mengingkari 
keindonesiaannya?  Perasaan bangga ini sampai sekarang masih terungkap di 
lukisan-lukisannya seperti "Famille de Sumatera" misalnya. Tapi ia juga 
menciptakan karya seperti "Indonésiennes" atau "Moluque" atau "Aceh" atau 
tentang Tegal. Artinya bagi Salim kecintaan pada daerah tidak bertentangan 
dengan menjadi Indonsia dan anak manusia! Jika menggunakan alur pikiran filosof 
terkemuka Perancis yang masih hidup sekarang,Paul Ricoeur, kedaerahan sebagai 
bentuk dari keragaman budaya di tengah tunggalnya kemanusiaan. Keragaman 
memungkinkan adanya dialog. Alur pikiran begini juga kembali dinyatakan oleh 
Salim pada saat ia menanggap pidato pengatar François Raillon, Indonesianis 
Perancis dan sambutan Kuasa Usaha Indonesia di Paris, Lucia Rustam pada 
pembukaan pameran di Kotapraja Paris Vème. "Saya mimpi dalam bahasa Perancis 
tapi saya orang Indonesia", tutur Salim. Artinya bagi Salim menjadi Minang, 
menjadi Batak dan Indonesia tidak bertentangan dengan menjadi anak manusia. 
Sepintas di sini saya teringat akan konsep hidup mati manusia Dayak: "rengan 
tingang nyanak jata" [anak enggang, putera-puteri naga] yang memandang bahwa 
bumi adalah tempat hidup anak manusia secara manusiawi.


Mengikuti perjalanan hidup Salim dengan proses pencarian dan pergulatan 
pikirannya sampai sekarang, sampai pada usia 97 tahun beliau, saya melihat 
bahwa Salim pada galibnya bukan hanya seorang pelukis biasa, tapi ia pun adalah 
seorang pemikir. Atau bisa dikatakan bahwa menurut Salim, pelukis dan seniman 
umumnya adalah sekaligus seorang pemikir. Saya masih ingat percakapan kami di 
rumahnya puluhan tahun lalu, ketika ada seorang penulis yang ingin menulis 
tokoh-tokoh filosof atau pemikir Indonesia dengan memasukkan nama Jendral 
Soeharto sebagai salah seorang pemikir handal. Salim tertawa ngakak dengan 
segala sinisme. "Soeharto dibilang pemikir, dikatakan filosof. Tu peut imaginer 
-- Bisa kau bayangkan", ujarnya. "Orang yang hanya bisa main "gebuk" *] 
dikatakan filosof dan pemikir? Gimana mungkin!", ulang beliau.


Sampai sekarang pandangan Salim bahwa seniman sekaligus pemikir, masih melekat 
kuat di ingatan saya. Apakah sastrawan-seniman kita mempunyai juga pandangan 
begini? 


Untuk memahami bagaimana Salim bisa sampai pada sikap ini, saya  kira, ada 
baiknya kita menelusuri kelanjutan pertemuannya dengan Sjahrir dan Hatta.Dampak 
pertemuan ini meninggalkan tanda tersendiri dalam hidup dan karya-karya Salim 
sampai sekarang. 


Catatan:
Foto-foto lukisan Salim terlampir berjudul: hélène rose et l'or -1 (3), hommage 
à hölderlin, indonesiennes (2) yang turut dipamerkan dalam Pameran di Kotapraja 
Paris Vème [Dari: Dokumen Jelitheng & JJK].

*]. Istilah "gebuk" digunakan oleh Jendral Soeharto ketika menjawab pertanyaan 
wartawan Newsweek sepulang dari kunjungan resmi ke Viêt Nam.

**]. Lihat: Anton Aropp, "Dissidence. Pramoedya Ananta Toer. Itinéraire d'un 
écrivain révolutionaire indonésien", Editions Kailash, Paris, 2004, hlm.8.




Paris, Februari 2005.
--------------------
JJ.KUSNI


[Bersambung....]



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke