dari: 
Rubrik Agama, GatraNomor 8, terbit 3 Januari 2008.

Feisal Abdul Rauf:
Islam Menjadi Agama Paling Berkembang di Amerika

Namanya cukup populer di kalangan lintas agama di Amerika 
Serikat. Bukan hanya karena ia imam Masjid Al-Farah yang hanya berjarak 
12 blok dari gedung kembar World Trade Center (WTC) yang lumat dalam 
tragedi bom 11 September 2001. Tapi, lebih karena ia rajin menyambangi 
gereja dan sinagog untuk memberi ceramah tentang Islam. Demikian pula, 
ia kerap tampil dalam siaran-siaran radio dan televisi di Amerika untuk 
meluruskan salah persepsi dan pandangan bias terhadap Islam.

  
Pada 1997, ia mendirikan ASMA Society, sebuah organisasi nirlaba bidang 
pendidikan dan kebudayaan Islam. Lalu, setelah peristiwa 11 September, 
ia memimpin Cordoba Initiative, sebuah gerakan lintas iman yang berusaha 
memperbaiki hubungan Dunia Islam dan Amerika. Pria berdarah Mesir yang 
lahir di Kuwait dan mulai tinggal di Amerika sejak usia 17 tahun ini 
juga tercatat sebagai pengurus One Voice, sebuah kelompok yang bertujuan 
membangun perdamaian antara bangsa Israel dan Palestina.

Belum lama ini, karyanya yang berjudul  What's Rights with Islam: A 
New Vision for Muslim and The West diterbitkan dalam edisi Indonesia oleh 
penerbit Mizan. Ia melontarkan semacam pendekatan baru untuk 
membangun saling pengertian di antara umat beragama. Wartawan GatraErwin Y. 
Salim, Basfin Siregar, dan fotografer Tresna Nurani berkesempatan 
mewawancarai Imam yang bicaranya sangat halus ini. Berikut petikannya:

Berapa jamaah masjid Anda? 
Sekitar 400 orang tiap salat Jumat. Tapi, karena masjid kami kecil, kami 
melakukan dua kali salat Jumat. Ini mulai kami lakukan sejak dua tahun 
lalu karena jamaah makin banyak. Salat Jumat pertama mulai pukul 13.00 
siang, selesai 13.40. Setelah itu mulai shift kedua dari pukul 
13.40 sampai katakanlah 14.30. Khotbah pertama biasanya singkat, 10-15 
menit, sedangkan yang kedua sampai setengah jam. Saya biasanya 
berkhotbah di shift kedua.

Bagaimana kondisi muslim di Amerika pada awal tinggal di sana? 
Waktu itu komunitas muslim di Amerika sangat sedikit. Mungkin hanya beberapa 
ratus ribu. Tapi sekarang muslim Amerika diperkirakan lebih dari 7 juta 
orang. Islam sekarang menjadi agama yang paling berkembang di Amerika. 
Waktu itu tidak banyak orang Amerika yang percaya pada agama. Tapi 
sekarang mereka kembali ke agama. Mereka sekarang lebih serius memandang agama.

Anda pernah merasakan sikap curiga Barat? 
Terkadang, ya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, orang berubah. 
Generasi muda di Amerika saat ini tidak memiliki sikap seperti pendahulu 
mereka. Para kakek mereka melihat orang muslim secara berbeda. Tapi 
generasi muda tidak. Memang benar orang Barat melihat kami dengan 
pandangan berbeda. Tapi sekarang sudah berubah. Saya pernah memberi 
kuliah di Texas dan bertemu dengan remaja Amerika Latin yang bercerita 
bahwa kawan baiknya adalah remaja Pakistan dan ia sering mendengar 
tentang Islam dari keluarga itu.

Apakah banyak orang Amerika menganggap Islam teroris? 
Setelah tragedi WTC, tentu ada ketakutan terhadap terorisme. Memang 
masih ada yang menganggap muslim sebagai teroris. Tapi ada juga yang 
tidak. Salah satu tugas kami adalah menjelaskan bahwa kami bukan cuma 
teroris, tapi juga menjelaskan mengapa itu terjadi. Dalam ceramah saya 
di hadapan anggota Kongres dan Senat, saya bilang, banyak umat Islam 
marah kepada Amerika karena politik luar negerinya.

Karena itu, Amerika harus mengubah politik luar negerinya. Amerika tidak 
memperlakukan dunia Islam secara benar. Ini adalah hal mendasar. 
Konflik ini bukan karena karena agama. Ini karena hal-hal lain seperti 
ekonomi dan sebagainya. Sekarang makin banyak anggota Kongres yang tidak 
menyukai pemerintahan Bush. Mereka ingin Pemerintah Amerika bersikap 
lebih baik terhadap dunia Islam. Mereka menginginkan dialog. 

Jadi, apa sebenarnya akar konflik Barat-Islam? 
Konflik Barat-Islam dipicu oleh tiga isu. Pertama isu politik, yakni 
Palestina, Irak, dan Afganistan. Yang terbaru Iran. Kedua adalah 
bagaimana media Barat menggambarkan Islam. Mereka lebih banyak 
menuliskan berita yang pro-Israel. Ketiga adalah perbedaan perilaku. Di 
Barat, orang percaya pada pemisahan antara gereja dan politik. Tapi, 
muslim tidak menyukai pemisahan itu. Muslim percaya bahwa negara harus 
mencerminkan nilai-nilai Islami.

Bagaimana Anda menjembatani kesenjangan tiga area tersebut? 
Saya memimpin sebuah lembaga bernama Cordoba Initiative yang bertujuan 
memperbaiki hubungan Amerika dengan dunia Islam. Salah satu proyek kami 
adalah mengajak cendekiawan muslim untuk merumuskan ijmak modern, terutama dari 
para fuqaha (ahli hukum), tentang apakah ada 
negara Islam. Apa itu negara Islam dan bagaimana kita mendefinisikannya. Kami 
percaya, soal ada tidaknya negara Islam bisa didefinisikan secara 
operasional. Di Indonesia, misalnya, kami mengajak Syafii Maarif untuk 
terlibat ijmak negara Islam ini.

Apa yang paling mengganggu Anda tentang umat Islam? 
Banyak. Satu hal adalah muslim memfokuskan pada ibadat -dan itu baik.. 
tapi mereka tidak seimbang dengan fokus pada muamalat. Mualamat itu 
antara lain bersikap baik pada orang lain, jujur dalam transaksi bisnis, tidak 
menipu, tidak korup. Itu semua adalah mualamat. Kalau Anda lihat 
dunia muslim saat ini, hal itu agak kurang. Itu juga sebabnya muncul 
gerakan politik di kalangan muslim.

Yang kedua, kita terlalu fokus pada islam, bukan pada iman. Padahal, 
kalau Anda lihat Al-Quran, tidak sekali pun Allah berfirman wahai 
orang-orang yang berislam. Selalu wahai orang yang beriman. Ini 
seakan-akan fokusnya adalah pada iman, pada hati. Kalau Anda perhatikan 
bahasanya, yang disebut pengikut sejati Rasul adalah al-mukminun, bukan 
al-muslimun. Muslim belum tentu mukmin. Kita masih berusaha agar menjadi 
mukmin. Dan saya merasa bahwa kita telah melupakan hal ini, kita 
mereduksi iman menjadi sekadar Islam. Itulah yang memprihatinkan saya. 

Berkaitan dengan kelompok esktrem, apa yang Anda lakukan? 
Saya berusaha mencari tujuannya. Saya percaya tiap orang menginginkan 
keadilan. Hal terpenting dalam hukum Islam adalah adallah, keadilan. 
Jadi, kalau dia mencari keadilan, bagaimana cara terbaik untuk 
mencapainya? Apakah mencari keadilan dengan main hakim sendiri, atau 
berusaha mengubah hukum? Orang menjadi radikal karena mereka frustasi 
dan tidak tahu bagaimana mengubah keadaan tanpa kekerasan.

Pandangan Anda tentang terorisme? 
Apa itu terorisme? Seorang sejarawan militer Amerika mendefinisikan 
terorisme sebagai penggunaan orang sipil untuk tujuan politik. Itulah 
terorisme. Amerika memberlakukan sanksi terhadap Irak setelah Perang 
Teluk. Ketika Anda menghukum Saddam Hussein dengan menerapkan sanksi 
ekonomi, Anda menghukum rakyatnya.

Sanksi itu menyebabkan depresi ekonomi. Orang-orang yang terkena dampak 
sanksi ini bukanlah Saddam Hussein atau orang-orang kaya, melainkan 
kelas menengah dan bawah. Kelas menengah jadi miskin, sedang kelas bawah 
kelaparan, tidak bisa berobat, hingga akhirnya meninggal. PBB mencatat, 1 juta 
warga sipil Irak meninggal akibat sanksi ekonomi sejak 1992. 
Inilah yang menyebabkan kemarahan dan akhirnya menimbulkan terorisme 
terhadap Amerika. 

Para teroris memandang bom bunuh diri sebagai jihad. Komentar 
Anda?
Ada dua jenis jihad. Jihad pertama adalah berperang, jihad kedua adalah 
melawan hawa nafsu. Nabi berperang hanya bila perlu dan tidak membunuh 
orang yang tidak bersalah. Tujuan Nabi bukanlah untuk membunuh 
seseorang, melainkan mengubah seseorang. Tidak ada otoritas apa pun, 
baik dalam Al-Quran maupun sunah, yang membolehkan membunuh orang tidak 
bersalah.

Nabi juga tidak pernah menyetujui bunuh diri, dalam kondisi apa pun. Ada kisah 
tentang seseorang yang ikut berperang di sisi Nabi, lalu ia 
terluka hingga sekarat. Karena tidak tahan sakitnya, ia lalu bunuh diri. Nabi 
bilang, orang itu akan masuk neraka. 

Ini memang isu sensitif. Dalam soal ini, para ahli hukum memang berbeda 
pendapat. Ada yang mengatakan boleh, tapi mayoritas tidak sependapat. 
Saya termasuk pihak yang tidak boleh. Saya tidak menemukan dalil dalam 
Al-Quran maupun hadist yang membolehkan kita membunuh orang tidak 
bersalah. 

Pendapat Anda tentang Islam Indonesia? 
Indonesia adalah negara yang sangat penting dan juga populer di Amerika. 
Indonesia adalah negara muslim terbesar. Karena terbesar, Anda punya 
beragam tipe muslim. Anda punya pergerakan Islam di sini. Anda punya 
banyak lembaga pendidikan pesantren, bahkan pernah punya presiden dari 
kalangan pesantren. Temperamen muslim di Indonesia pun relatif 
menyejukkan. Saya pikir Indonesia akan memainkan perang penting.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke