Three times The Great Salim
[Foto Bung Salim , pelukis besar Indonesia di luar negeri [the great living Indonesian artist abroad] yang hidup di Paris new old friend" of Yusuf Isak dari Hastra Mitra, Jakarta. Foto Sallim berbagai periode ini dipinjam dari Dokumentasi Yoesoef Isak]. SURAT KEMBANG KEMUNING: PAMERAN SALIM DI KOTAPRAJA PARIS Vème [13 -- Selesai]. Café, restoran, brasserie, bagi orang Perancis bukanlah hanya sekedar tempat makan. Tempat-tempat ini lebih sebagai tempat bertemu sambil makan dan minum membicarakan berbagai masalah serta rencana.Tempat-tempat ini pun sekaligus berfungsi sebagai arena pertunjukan teater, pembacaan puisi dan musik. Bagi para sastrawan tempat-tempat ini juga dijadikan tempat mereka menulis seperti yang dilakukan oleh Hemingway di café Odeon yang terletak di dekat patung Danton atau oleh Gabriel Garcia Marquez di café Place de Sorbonne ketika ia tinggal sebuah hotel di rue de Cuja. Sebuah café yang menjadi pusat bertemu para seniman Montparnasse pada tahun 30an adalah café Le Dome. Tempat ini memang terletak tidak jauh dari atelier Salim bekerja. Ke tempat inilah pula Salim sering datang. Kalau tak ada teman berbicara, dengan secangkir kopi kecil di depannya selama berjam-jam ia duduk seorang diri sambil membiarkan sayap-sayap lamunan dan pikirannya mengepak ke mana-mana.Karena yang umumnya datang ke café ini adalah para seniman maka percakapan yang biasa terdengar tentu saja berkisar sekitar masalah sastra dan seni. Seperti biasanya Salim datang ke Le Dome dan pada suatu hari ia bertemu dengan seorang seniman Belanda. Percakapan tentang sastra-seni pun segera berlangsung antara Salim dan seniman Belanda ini. Lebih mengasikkan lagi karena percakapan berlangsung dalam bahasa Belanda yang memang jauh dikuasai oleh Salim pada waktu itu dibandingkan dengan bahasa Perancis. Hal yang agak istimewa pada Salim bahwa ia menguasai dan mampu mengungkapkan diri dalam berbagai bahasa: Inggris, Perancis, Arab, Spanyol, Belanda, Yunani Kuno dan Indonesia serta Jerman. Dengan penguasaan bahasa-bahasa ini dunia Salim menjadi makin luas. Penguasaan bahasa asing seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, merupakan jendela terbuka bagi seseorang untuk melihat dunia yang lebih luas.Salim dengan penguasaan berbagai bahasa ini membuka jendela dunia yang luas. Dalam pembicaraan dengan seniman Belanda di café Le Dome itu, sang seniman Belanda menganjurkan kepada Salim agar lebih sungguh-sungguh mempelajari sastra, terutama sastra Perancis yang memang kaya raya.Anjuran ini diajukan oleh seniman Belanda itu, karena ia menganggap bahwa untuk mengembangkan diri sebagai seniman yang serius, sang pelukis atau seniman apa pun perlu mempelajari sastra secara serius pula. Nasehat ini memang merasuk ke diri Salim dan sejak itu ia makin serius mempelajari sastra berbagai negeri: Perancis, Jerman, Rusia dan Spanyol. Salim membaca Ivan Turgenyev, Maxim Gorki, Chekov, Dostoyevsky, Tolstoy, Lorca, Hölderlin dan sastrawan-sastrawan lainnya. Sanjak-sanjak Lorca dan Hörderlin adalah sanjak-sanjak yang paling ia sukai. Hal ini membekas di karya-karya Salim misalnya dalam lukisan "Hommage à Hölderlin, [gouache] atau Cordoba jauh dan sendiri, 1990 [Cordoba lajana y sola] dari sanjak Federico Garcia Lorca [terdapat dalam kumpulan Puisi Dunia, T.Ali] -- dalam cat minyak di atas kanvas 34 X 39 cm. Juga terukir pada lukisan berdasarkan puisi Lorca "Verde te quiero verde" [Hijau, aku cinta padamu hijau"].Puitisitas pada Salim ini pun kita bisa saksikan melalui judul-judul lukisannya seperti "Tegal Malam Hari 1993", "Burung Terbang", "Burung Camar Lewat", "Kehadiran", "Serumpun Bambu", "Bunga Malam", "Pertemuan Yang Tak Mungkin", "Angin Bermain Dengan Bunga","Kesepian Mawar","Tegal, Tegalku sayang, dalam impianku selalu", dan lain-lain.... Lukisan-lukisan Salim adalah puisi dalam bentuk garis dan warna. Puisi bagi Salim juga merupakan sumber ilhamnya dalam melukis. Puitisitas begini, saya kira, ia peroleh melalui usahanya menekuni sastra berdasarkan anjuran seniman Belanda yang ia temui di café Le Dome. Kata, warna dan garis bagi Salim adalah puisi suatu puisi. Dengan latar belakang begini, tidak heran jika Salim adalah seniman pemikir atau pemikir yang seniman. Dalam pameran kali ini, pelukis Salim telah menghadirkan karya-karya berikut: 1 - Ambiance 1900, 40 x 40, oil on canvas, 4 000 euros. 2 - Maluku, 30 x 30, oil on canvas, 3 000 euros. 5 - La Reine (Queen) Mumtaz Mahal, 30 x 30, oil on canvas, 3 000 euros. 7 - Paysage Rêvé (Dreamt Landscape), 25 x 25, oil on canvas, 3 000 euros. 13- Pluie sur Tegal (rain on Tegal), 20 x 20 oil on canvas, 2 500 euros. 21- Mille Fleurs (Thousand Flowers), 45 x 55 oil on canvas, 1 000 euros. 22- Anak Minangkabau, 10 x 10 oil on canvas, 1 000 euros. 23- Indonésiennes (Indonesian Women), 45 x 55 oil on canvas, 1 000 euros. 25- Cygne (Swan), 15 x 15 oil on canvas, 3 000 euros. 26- Gadis Dadang, 20 x 20 oil on canvas, 2 500 euros. 38- Famille de (family from) Sumatera, 20 x 20 oil on canvas, 3 000 euros. 45- Quête du Graal (Search for the Holy Grail), 50 x 65 oil on canvas, 2 000 euros. 52- Famille de Sumatera II, 20 x 20 oil on canvas, 2 500 euros. 53- Hélène (his wife) rose et or (pink and gold), 25 x 25 oil on canvas, 4 000 euros. 3- Contes Orientaux (Oriental tales), gouache, 250. Hommage à Hölderlin, gouache, 250. 7 Dessins (drawings), encre de Chine (oostindisch inkt ! and not as we say in French : Chinese ink .... ). 1 Dessin (drawing), crayon (pencil). Setelah selesai dengan pameran di Kotapraja Paris Vème, Salim menyelenggarakan pameran lain mulai dari 14 sampai dengan 25 Februari 2005 di Pusat Kebudayaan Mesir [Centre Culturel d'Egypte]. Melalui lukisan dan kegiatan-kegiatannya di bidang kebudayaan, khususnya senilukis, Salim menyetiai nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan seperti yang ia ucapkan ketika meninggalkan Indonesia saat Sjahrir dan Hatta ditangkap kolonialis Belanda. Kesetiaan ini ia junjung terus hingga hari ini, ketika usianya hampir seabad. Sangat menggembirakan jika pemerintah mengimbangi kesetiaan ini dengan penghargaan yang kongkret. Paris, Februari 2005. -------------------- JJ.KUSNI [Selesai] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/