CATATAN MENYAMBUT MATAHARI PAGI: 
SURAT TENTANG SASTRA KEPADA ANAS AGE [25]



Barangkali para sastrawan "hero" [pahlawan] pengumbar perangsang berahi ke 
tengah masyarakat galau seperti Indonesia sekarang [tanpa usah menyebut mereka 
satu-persatu karena nama mereka sesungguhnya adalah "debu" [jika menggunakan 
istilah Chairil Anwar], memang bangga serta menikmati  diri dan posisi mereka 
yang dengan mengeksploatasi tubuh perempuan dan adegan ranjang dalam sekejap 
mengangkat diri jadi "celebrities" dengan sokongan pihak-pihak tertentu. Kukira 
kebanggaan begini lebih mengagumkan dari bintang "life show" persetubuhan yang 
digelarkan di Paris. "Life show" hubungan seks di Paris, dilakukan di gedung 
tertutup, sedangkan apa yang dilakukan oleh para sastrawan pengumbar hubungan 
ranjang disebarkan dalam bentuk cetakan atas nama sastra. Pengumbaran dan 
penuturan bangga demikian seakan berseru girang dengan cekikikan genit: 
"Lihatlah aku sedang bersanggama demi kesetaraan dan harga diri perempuan 
merdeka yang anti kapitalis".



Masalah "eksplorasi dan eksploatasi tubuh perempuan" serta "ekspresi erotis" 
yang "tidak terkendalikan" dan "merajalela" dalam sastra Indonesia kekinian, 
bisa juga dilihat dari segi kedaulatan sastra [yang antara lain di anut oleh 
Solzenitsin] dan "kedaulatan pembaca" yang diajukan antara lain  oleh Roland 
Barthe.


Kalau melihat permasalahan dari sudut pandang "kedaulatan sastra" , kukira 
"kedaulatan" bukanlah hak-ikhwal bersisi tunggal. Tidak ada hal-ikhwal di dunia 
ini yang begitu sederhana dan hanya punya satu sisi.  Demikian pun halnya 
dengan soal sastra dan kedaulatannya. Kedaulatan selain merupakan hak, ia juga 
mengandung wajib. Selain merupakan independensi, ia juga mengandung arti 
tanggungjawab atau keterikatan  sosial. Karena inependensi sastrawan adalah 
independensi manusiawi yang mempunyai ketertikatan pada hidup bermasyarakat. 
Ketika orang gila dalam artian harafiah mengajak orang lain bicara, artinya 
orang gila itu sadar ia hidup bersama dan di tengah-tengah orang lain. Apakah 
sastrawan pengumbar birahi dengan karya-karya yang mengeksplorasi "tubuh 
perempuan" dan mengumumkan hubungan ranjangnya, lebih gila dari orang gila 
sehingga tidak lagi sadar bahwa mereka hidup bersama orang lain, bermasyarakat 
dan punya tanggungjawab? Kedaulatan sastra di republik sastra adalah paduan 
dari kebebasan kreatif dan tangungjawab sastrawan.Tanggungjawab adalah 
kemanusiawian itu sendiri. Kebebasan bukanlah keliaran tapi keleluasan 
bertindak dan berprakarsa atas dasar pengenalan hukum-hukum obyektif [tidak 
dalam artian legal-konstitusional, tapi lebih bersifat filosofis]. Pengenalan 
dan penguasaan atas hukum-hukum obyektif ini membantu sastrawan meningkat taraf 
keberadaan dirinya. Dari segi ini, kukira para eksploator dan eksplorator 
"tubuh perempuan" dan ekspresi erotis, secara manusia masih berada di taraf 
instingtif sejari saja lebih inggi dari hewan. Sebab kukira kita tidak otomatis 
menjadi manusia. Menjadi manusia adalah suatu proses dan kerjakeras 
memanusiawikan diri.Beragama pun bukan jaminan orang jadi anak manusia yang 
manusiawi, apalagi bersastra. Tidak jarang, atas nama sastra dan kebudayaan 
kita saksikan tindak tidak berbudaya. Berbudaya bukanlah hasil resolusi atau 
berkomplot apalagi cacimaki tapi hasil kerja tekun dan susahpayah. Kebudayaan 
adalah kemajuan bukan kemerosotan. Sebagai kemajuan ia mengandung unsur 
pemberontakan dan memberontaki kekadaluwarsaan. 


Aku khawatir bahwa di Indonesia terlalu gampang jadi sastrawan, terlalu 
sederhana jadi penyair dan budayawan. Akan menjadi lebih gampang lagi jika 
ditopang oleh suatu struktur dan jaringan.Apakah tidak ada sejenis KKN di dunia 
sastra kita?  Kalau konstatasi ini berdasar maka tidak heran pula, apabila , 
apa arti sastrawan dan budayawan sesungguhnya jadi berada di nomor kelas 
kambing.


Paris, November 2004.
--------------------
JJ.KUSNI





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke