*PENENTU KEBERHASILAN PEMIMPIN**
**(Key Success Factor)*

Setiap organisasi baik itu berupa perusahaan yang mencari keuntungan
finansial (PT, CV, koperasi), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti
yayasan, gerakan-gerakan moral (KONTRAS, GEMPUR, dll.) maupun organisasi
kemasyarakatan selalu mempunyai visi, misi, dan tujuan.

   - Visi adalah cita-cita.
   - Misi adalah bidang garap dan cita-cita.
   - Tujuan adalah kongkritisasi atau target terukur pencapaian visi dan
   misi organisasi di dalam suatu kurun waktu tertentu.

Dalam rangka mencapai cita-cita tersebut, seluruh perangkat organisasi yang
dimotori oleh pimpinannya membuat *strategi* dan *taktik* serta *analisa
lapangan* yang dilanjutkan dengan perencanaan tugas lapangan, working plan
meliputi langkah-langkah kerja, jadwal serta penanggung jawab, di dalam
organisasi sering disebut sebagai Plan, Do, Check, Action (PDCA) atau
Plenning, Organizing, Actuiting, Controling (POAC), dengan pengertian yang
sederahana adalah : *ada perencanaan, ada organisasinya, dikerjakan,
dievaluasi/dikontrol*.

Organisasi yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya harus dikelola
secara profesional. Pengelolaan organisasi yang profesional akan membentuk
budaya organisasi yang profesionai pula, sebaliknya organisasi yang seadanya
dan sekedar amatiran, tanpa pemikiran yang mendalam, sistematis, serta
strategis yang tepat akan menghasilkan budaya organisasi yang seadanya dan
efektifitas dari pencapaian tujuan organisasi yang kurang baik. Hal ini
dapat dilihat dari (1) sudut pencapaian tujuan yang dapat menyimpang dan
tidak sesuai dengan visi, misi, dan tujuan, serta (2) target waktu yang
lamban dan cepat atau lambat akan ketinggalan malahan bisa menimbulkan
kebobrokan dan kebangkrutan.

Berdasarkan informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik, banyak
perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga besar di dunia yang berhasil ,
lebih dari 70% ditentukan oleh profesionalisme, integritas dan kapabilitas
pimpinannya.

Menurut James A.F. Stoner Hall, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi, menggerakkan, melaksanakan pekerjaan dalam rangka
mencapai tujuan untuk suatu kurun waktu tertentu.

Pada setiap jenis organisasi dan tingkatan, bentuk dan perilaku kepemimpinan
berbeda-beda di dalam melaksanakan fungsinya. Seperti dalam organisasi suatu
Perusahaan, Lembaga Pendidikan Tinggi, TNI, dan LSM, pendekatan yang
dilakukan pemimpin terhadap bawahannya berbeda jauh, demikian pula budaya
organisasinya.

Demikian pula cara memimpin seorang anak buah akan berbeda pada tingkatan
seorang supervisor kepada clerk (pekerjanya) dibandingkan dengan Dirut
terhadap anggota direksinya.

Di dalam buku Management of Organizational Behaviour karya Paul Hersey pada
bab situational leadership, pendekatan kepemimpinan dibagi dalam empat
bentuk yaitu:

*1.**   **Direction / instruction / telling approach (pengarahan).**
*Bagi karyawan pekerja (clerk) pendekatan perintah yang jelas dan tegas
adalah pendekatan yang paling tepat, demikian pula dalam menghadapi keadaan
darurat (kebakaran, kecelakaan, dll).

**

*2.**   **Promotion/selling approach (promosi).**
*Untuk memotivasi bawahan pada tingkat manajerial maka menyampaikan gagasan
atau turut dalam pengambilan keputusanlpelaksanaan pekerjaan menjadi cara
yang lebih tepat karena pada tingkat manajer, akal pikiran, kemampuan serta
inisiatif mereka sangat dibutuhkan dan hasil akhir dan dua atau lebih
pemikir diharapkan memberi output lebih baik dibandingkan satu kepala saja.

**

*3.**   **Participating approach (peran serta).**
*Participating approach sering dicontohkan sebagai hubungan antara dosen
dengan mahasiswa yang sedang menyiapkan tesis akhirnya.

**

*4.**   **Delegating/delegation of authority approach (pendelegasian).**
*Adapun pada tingkatan manajemen puncak, pendekatan pemimpin kepada
bawahannya lebih menggunakan cara pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
dengan terus melakukan monitoring melalui rapat evaluasi rutin. Hal mi juga
berlaku bagi organisasi yang produk akhirnya dihasilkan oleh
pemikiran-pernikiran intelektual seperti universitas/lembaga pendidikan dan
konsultan yang mempekerjakan peneliti ahli dan dosen-dosen yang bertanggung
jawab pada pimpinan universitas / pimpinan lembaga pengkajiannya.

Seorang pimpinan dalam organisasi apapun memiliki ciri-ciri yang menonjol,
di antaranya :

*1.**   **Coercive power* (kekuatan untuk memaksa), contoh : orang berotot
dan kuat, bersenjata yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain dan
diikuti kemauannya.

*2.**  **Reward powe**r* (kekuatan untuk memberi imbalan/penghargaan atas
hasil kerja seseorang), contoh : seorang General Manager terhadap bawahannya
di sebuah perusahaan.

*3.**   **Legitimate power* (kekuatan yang ditimbulkan oleh pengetahuan,
keahlian dan kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang), contoh : Profesor,
Doktor, Dokter, Pengacara, Ulama, dan lain-lain.

*4.**  **Charismatic power* (kekuatan yang ditimbulkan oleh kharisma yang
dimiliki seseorang) contoh : Bung Karno, Fidel Cantro, terhadap bangsa dan
rakyatnya, Kyai terhadap santrinya.

Oleh sebab itu seorang pemimpin yang baik. dalam rangka membentuk budaya
organisasi yang diinginkan seyogyanya menyesuaikan diri, beradaptasi dengan
golongan yang sesuai dengan citra organisasi dan diri yang bersangkutan.
Jangan sampai sebuah organisasi kemasyarakatan, pendidikan, keagamaan dan
lain-lain yang diharapkan dapat meningkatkan mutu lembaganya,
mensejahterakan dan menentramkan hidup dan kehidupan setiap individu,
bawahan dan stafnya, justru menampilkan sosok pemimpin yang menonjol di
bidang coercive power-nya, yang justru menakutkan.

Faktor penentu keberhasilan pemimpin, ditentukan oleh beberapa faktor, di
antaranya :

1.  *Modal Dasar*
Modal dasar kepemimpinan adalah sifat dasar seorang calon pemimpin yang
terbentuk sejak yang bersangkutan dilahirkan ke dunia. Dengan modal dasar
tersebut seseorang sudah bisa mengembangkan diri menjadi pemimpin. Modal
dasar penentu sehingga seseorang akan menjadi pimpinan yang efektif, efisien
dan produktif di dalam mengelola suatu organisasi maupun kelompok
kemasyarakatan, di antaranya adalah sebagai berikut :

a.      Keberanian yang tinggi namun penuh pengertian dan perhitungan.

b.      Motivasi, inisiatif dan kreativitas yang tinggi di atas rata-rata
kebanyakan orang.

c.      Mau berkorban, mau dekat dengan masyarakat pada umumnya serta orang
yang akan dipimpinnya.

d.      Pantang mundur dalam menghadapi permasalahan dan dapat dipercaya.



2.  *Modal penentu.*
Modal penentu adalah kemampuan yang dikembangkan/dibentuk pada seorang calon
pemimpin pada masa hidupnya sehingga menjadi seorang pemimpin yang efektif.
Unsur-unsur modal penentu seorang pemimpin organisasi atau lembaga harus
mempunyai cita-cita (visi), misi dan tujuan didalam memimpin organisasi yang
dibawahinya. Karena selalu berhadapan dengan manusia lain, maka yang
bersangkutan harus bersifat terbuka dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan di sekitarnya baik bawahannya, rekan-rekannya, atasannya, bahkan
pihak-pihak terkait (stake holder) yang dapat mempengaruhi efektivitas
pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinnya.



3.  *Organisasi*
Organisasi adalah kumpulan orang yang secara formal memiliki tujuan yang
sama untuk dicapai di mana jika masing-masing individu berdiri secara
sendiri-sendiri tidak mungkin mencapainya. Itulah sebabnya di dalam
organisasi terdapat proses manajemen komunikasi dan kepemimpinan agar secara
bersama-sama setiap individu yang berhimpun dapat membentuk sinergi dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut.
Organisasi sebagai sistim kerja menurut Henry Mintzberg dapat dilihat dari
berbagai cara, yaitu :

a.       Sebagai otoritas formal yang digambarkan o!eh struktur organisasi.

b.       Sebagai alur kerja yang diatur.

c.       Sebagai komunikasi informal.

d.       Sebagai konstelasi (partner) kerja.

e.       Sebagai proses pengambilan keputusan secara uci hoc (tim khusus).
Semua ini harus memiliki SOP (Siunclard Operating Procedure) yang dapat
menjadi dasar kebenaran pelaksanaan suatu kegiatan di setiap bagian dan
unsur organisasi sehingga reward and penalty policy (kebijakan imbalan dan
hukuman) organisasi dapat berjalan dengan baik, transparan serta adil.



4.  *Strategi.*
Sebuah organisasi atau lembaga yang telah memiliki visi, misi dan tujuan
akan dihadapkan pada bagaimana cara untuk mencapai pada visi, misi, dan
tujuan tersebut, dan ini yang dimaksud dengan strategi.

Strategi suatu lembaga atau organisasi dapat dideskripsikan secara
komprehenship ke dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) sepuluh tahunan ke
depan, Rencana Strategis (Renstra), yang menjabarkan program kerja minimal
untuk selama satu periode kepemimpinan, dan Rencana Operasional (Renop),
adalah pelaksanaan prioritas yang dilakukan/dikerjakan dalam satu tahun
berjalan.

Di dalam pelaksanaannya, seluruh target dari aspek-aspek yang tercantum di
dalam RIP, Renstra, dan Renop harus terukur sehingga tingkat keberhasilan
dan kegagalan usaha dapat ditelusuri, dikendalikan serta ditindaklanjuti dan
selanjutnya pencapaian tujuan menjadi terealisir.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh bagian-bagian di dalam organisasi harus
terukur sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi keberhasilan untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan lembaga dan atau organisasi tersebut.

Organisasi yang berskala lokal akan mempunyai dampak lebih kecil
dibandingkan dengan yang berskala regional bahkan internasional.

Demikian pula kualifikasi kebutuhan pimpinan organisasi yang kecil dengan
yang besar tentu berbeda pula. Namun demikian di dalam setiap jenis
organisasi dengan berbagai tingkat/skala aktivitas, membutuhkan pemimpin
yang efektif.

Faktor-faktor yang diperlukan dalam pengembangan diri seorang pemimpin
meliputi hala-hal sebagai berikut :

   1. Memiliki, dan memahami untuk merealisasikan serta mengembangkan
   visi, misi, dan tujuan organisasi secara simultan.
   2. Memiliki inisiatif sendiri, aktif dan tidak selalu menunggu, selalu
   bertindak sebagai pionir dan pemrakarsa.
   3. Memiliki sifat-sifat universal (menyeluruh) yang baik :

a.                   Jujur, amanah, dan tidak khianat

b.                   Berfikir positif

c.                   Efektif dan efisien

d.                   Memiliki untuk mengembangkan kemampuan profesi

e.                   Pendidikan umum yang meluas, (tidak perlu diidentifikan
dengan pendidikan tinggi dan pemilikan gelar akademik)

f.                     Kemampuan berkembang secara mental (pemimpin jika
tidak bertumbuh secara mental sesungguhnya telah mulai dengan proses
stagnasi dalam kehidupan kepemimpinannya)

g.                   Ingin tahu, (selalu ingin mengadakan perubahan melalui
innovatip dan kreatipitasnya)

h.                   Kemampuan analistis

i.                      Memiliki daya ingat yang kuat

j.                     Kapabilitas integratip

k.                    Keterampilan berkomuniksi

l.                      Keterampilan mendidik

m.                  Rasionalitas dan obyektivitas

n.                   Pragmatis

o.                   Sense of urgency

p.                   Sense of timing

q.                   Sense of cohesiveness

r.                     Sense of relevance

s.                    Kesederhanaan

t.                    Keberanian

u.                   Kemampuan mendengar

v.                   Adaptabilitas dan fleksibilitas

w.                  Ketegasan

x.                    Mampu menciptakan nilai-nilai kesamaan/kebersamaan di
dalam masyarakat :

�       ke dalam harus memperkuat kerjasama/team work/esprit d�corps

�       ke luar hidup bermasyarakat dan mencari serta mengembangkan
sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan kepercayaan dan kebersamaan.

   1. Tujuan adalah pilihan terbaik bersama-sama, pemimpin tidak bisa
   bekerja sendiri dan untuk diri sendiri.
   2. Kepemimpinan adalah suatu proses, integritas (keahlian dan
   kemampuan), oleh sebab itu harus belajar terus dan mengisi diri tanpa henti.

Kelima aspek ini sangat penting bagi terbentuknya pemimpin yang efektif yang
tepat di dalam ruang era keterbukaan, globalisasi dan demokratisasi.


Life for Success

Regards,

*HENDRY RISJAWAN***

- Training & Development Dept.

   PT A.J. Central Asia Raya (CAR)

  www.car.co.id

<http://www.incredimail.com/index.asp?id=809&lang=9>


-- 
Life for Success
Regards,
HENDRY RISJAWAN
Mind Motivator & Trainer


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke