Assalamualaikum.Wr.Wb.
Pilar-Pilar Penyesalan.. Pilar-pilar hati meretak,terlanda suara menggema,menggelegar,diiringi hujan air mata,kemudian runtuh perlahan menimpa jiwa yang melekung,meratapi keringkihan yang lama bersemayam di kedalaman kalbuku. Entah berapa kali kau paksa nurani ini untuk diam membeku dalam segala semua tipu daya dirimu.Inilah yang telah lama memberengus jiwaku,menikam hati terbelenggu oleh waktu.Penyesalan hadir menyapa,sendu dalam keadaan duduk bersimpuh di hadapanNya,kembali mengundang sedu sedan suara dari untaian biji-biji tasbih ini. Mira menangis meratapi nasibnya yang begitu malang,apa daya,apa kata," Nasi sudah jadi bubur ".Syarif ",begitulah nama sang suami,yang telah berkali-kali membohongi dan mengicuh keikhlasan cintanya.Dengan 16 tahun usia pernikahan mereka,membuahkan hasil 4 orang anak.tatkala akan hadir,Mira yang mulai mengandung anak 1 bulan dalam rahimnya,menagis menjerit-jerit di kemalaman hari,membangunkan nyenyaknya tidur manusia-manusia di Kota Jepang. Tepat pukul 1 malam ( dini hari ),ia menerima telpon suaminya,mengatakan bahwa selama ini ia telah menipunya,membohonginya,sekarang ada anak dari " istri simpanannya yang harus di jaganya,karena sang ibu meninggal dua bulan setelah melahirkan "." Ma…maafkan ayah,selama ini telah mendustai mama,papa ada anak lagi,tolong dijaga ". " Iyah..jelas,papa ada anak,.memang selama ini mama jaga koq..? sahut Mira pada suaminya." Bukan Ma..bukan anak kita yang di tangan Mama,tapi anak satu lagi,papa ada istri lagi…".Begitulah selintas percakapan mereka dalam telpon yang berjarak jauh antara Jepang dan Indonesia. Betapa hancurnya hati Mira mendengar semua itu,petir menggelegar,kelam semua dunia ini,pandangannya gelap,sayu dan tak tertahankan lagi jeritannya.Siang yang tadinya ia masih bisa bercanda dengan teman-teman sepengajiannya,tiba-tiba redup,..langitpun gelap..seketika. Mira di lamar Syarif 16 tahun yang silam,tanpa masa pacaran,di sebuah kota suci mekkah,mereka melangsungkan pernikahan itu.Hidup mereka yang mulanya senin-khamis,penuh dengan penderitaan materi,ekonomi morat-marit.Namun Mira tetap tabah menghadapi semua itu. Tatkala kehidupan sang suami mulai menanjak,ekonomi mulai okay,..saat itulah sang suami mulai melirikkan matanya ke wanita lain.Sudah sering sekali teman-teman Mira memperingatkannya,agar berhati-hati dan memperhatikan gerak langkah suaminya,yang selentingan kedengaran,suaminya menjalin hubungan asmara dengan wanita TKW Indonesia di Jepang. Mulanya Mira mencoba menanyakan pada Syarif,suaminya,namun sang suami mengaku tidak ada apa-apa,ia ngak ada hubungan apa-apa dengan wanita-wanita TKW itu,ataupun mahasiwi lainnya yang ada di Jepang itu.Akhirnya sampai beberapa tahun lamanya suasana tenang kembali. Begitulah hidup Mira,entah sudah berapa kali kebodohan yang dilakukannya hanya sekedar membenarkan tindak laku Syarif.Jiwanya terombang ambing memaksa menahan malu untuk membela segala perbuatan suaminya.Ia tak peduli dengan segala omongan orang lain yang mencemoohkannya,bahkan kekerabatan yang telah terjalin akrab lewat pertalian darahpun,semua dikorbankannya.Semua itu dilakukannya hanya untuk asa,akan terkikisnya sebuah karang yang selalu mengusik keindahan gelombang ombak-ombak lautan ini. Apapun yang dilakukannya demi beberapa kosa kata,yang terangkai dalam sebuah kata " Kesetiaan ".,kata yang pernah terikrar dalam sebuah peristiwa yang begitu indah,ketika mereka baru pertama kalinya mengarungi bahtera mahligai percintaan mereka. Semua harus dirasakannya….di laluinya,…walau kenyataan,tidak seimbang antara suka dan duka.Teramat banyak perih-perih luka itu menancap dirinya.Puncak kepedihan itu,tatkala ia harus menanggung resiko menjaga bayi yang sakit-sakitan,dari istri simpanan suaminya,sementara ia hamil baru 1 bulan,dimana sang suami terpaksa menerima sangsi ekonomi akibat beberapa kesalahannya di suatu instansi pemerintah tempat bekerja,yang berakibat pada pola ekonomi mereka. " Papa,..mengapa papa selama ini papa membohongi aku,..bukankah sudah kukatakan,kalau papa mau kawin lagi,..berterusteranglah padaku.Tetapi selama satu tahun setengah papa membohongi diriku,dengan mengatakan tidak ada wanita lain di hati papa. Mengapa setiap pergi ke kantor papa perginya cepat,pukul 7 pagi sudah berangkat,ternyata semua terbongkar,papa sering masuk kantor jam 11 siang.Setiap pulang kantor pukul empat,sampai di rumah sudah magrib,ketika kutanyakan,kenapa lambat ? Alasan papa selalu" Macet di jalanan ".Sungguh suatu penipuan yang sangat menyakiti hatiku,.akhirnya Allah membuka semua kebohongan papa selama ini.". Kini ,..kutanya papa,kenapa mengawini TKW itu,papa mengatakan kasihan dengan wanita itu,..ia seorang janda.Kalau papa kasihan,mengapa ,tidak diberikan bantuan material saja,kenapa harus papa nikahi,yang menghasilkan ekonomi malah tambah morat marit.Papa harus kehilangan pekerjaan papa,kehilangan kredibilitas papa di mata anak-anak,juga masyarakat. Kalau tidak meninggal istri papa itu,mungkin semuanya berjalan dengan lancar,bisa di simpan dengan rapi.namun Allah maha tahu,semua yang di sembunyikan dan di simpan-simpan,suatu saat akan terbongkar juga.Bukankah dari awal," Kejujuran itu ",lebih baik dan lebih selamat ?.Pahit..pahit ..sekali,.kepercayaan dan cinta itu sudah pupus dan musnah.Pertahanan hidup kita saat ini hanyalah di karenakan anak saja,ngak lebih dari itu.".Itulah ungkapan Mira pada suaminya,tatkala suaminya telah kembali dari Indonesia,karena lain hal. Sebelumnya sang suami berada di Indonesia,sementara istri simpanannya bersama bayi mereka yang baru berusia dua bulan di tinggalkan begitu saja,tanpa ada seorangpun yang menjaganya,karena wanita itu adalah TKW di Jepang.Ibu sudah dua hari meninggal,sementara bayi tertutup selimut,tidak ada yang mengetahuinya,selain setelah di gedor-gedor orang rumah tersebut tak ada yang menyahut.Subhanallah,..sang bayi masih hidup disamping mayat sang ibu dengan dua hari,dua malam tidak makan dan minum. Suatu pengungkapan akibat kebohongan dan ketidak terusterangan selama ini dilakukan oleh Syarif pada istrinya Mira,terungkap dengan kejadian yang cukup tragis.pahit..dan menyedihkan…. Tak juga di salahkan sepihak,karena memang Mira selama ini ,seorang istri yang cerewet,suka marah pada sang suami,dan suka membuka aib suami pada orang lain.hal ini sangat menyakiti suaminya,sehingga terjadilah pelarian pada wanita yang mampu memberikannya ketenangan bathin.Sungguh suatu kehidupan mahligai RT yang sangat tragis sekali. Perbuatan yang sering di lakukan syarif tanpa sepengetahuan Mira,telah tercabik-cabik oleh kemunafikan. Aku bisa menerima semua perlakukanmu padaku suamiku….tapi jangan kau lakukan pada anak-anakku.Darah yang telah keluar dari rahim ini..yang kini telah menjadi daging..berubah dan berkembang menjadi sebuah perasaan… Mereka masih mempunyai masa depan yang indah dan jangan kau kotori semua itu dengan tamparan dan tendangan hantam baku kekerasan tangan-tangan besimu.Luapkan saja kekerasan itu pada diriku,..hanya ini yang menjadi penyesalan yang amat sangat,..kadang aku berfikir,kenapa engkau menjadi suamiku ??...... Walau bagaimanapun,kau adalah suamiku…kumencoba menerima segala kelebihan dan kekuranganmu dengan harapan berubahnya hitam pekat menjadi putih.Lafaz dzikirku untukmu,..kumencoba menjauhi perceraian,..karena ia merupakan sesuatu yang di perbolehkan oleh Allah,tapi suatu yang sangat di benciNya.Dan aku tak ingin di benciNya.Aku ingin menjadi istri shalehah. Cerpen kisah ini diangkat dari kisah nyata yang baru-baru saja terjadi,namun tempat dan nama pemain di rahasiakan.Nama-nama yang tertera,adalah fiktif belaka.Mohon maaf,bila kebetulan ada yang mempunyai nama sama dengan cerita di atas.Ini hanyalah sebuah cerpen dari sebuah realita kehidupan. Wassalam.Kairo 30 April 04.Rahima. __________________________________ Do you Yahoo!? Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________