Dimiliki Rasulullaah SAW, tapi jarang sekali pada ummatnya
...
==============================================================
Assalaamu'alaikum
warahmatullaah wabaarakaatuh.
Innaa A'thoinaaka al-kautsar ,
Fasholli
li robbbika wa an-har ,
Innasyaa ni'aka huwa al-abtar ..
(QS Al
Kautsar 1-3)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada engkau (Muhammad),
Nikmat Yang sungguh melimpah maka dirikanlah Sholat karena RabbMu dan
berkorbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membencimu(Muhammad), merekalah yang
terputus(dari rahmat Allah)
apa sebenarnya arti nikmat yang banyak yang
dilimpahkan kepada Muhammad shallallaahu wa sallam? bukankah nikmat itu adalah
rumah
yang megah ? istri yang shalihah ? harta yang melimpah ? pakaian yang
mewah ? istana yang mentereng ? mobil yang mahal ? apakah muhammad memiliki itu
semua ? tidak !!, lalu kenapa Al kautsar itu adalah nikmat yang banyak
?
bukankah rumah Muhammad hanya sepanjang 12 kaki dan selebar 16 kaki ?
yang sama dengan 3x4 meter ? bukankah itu cuman ruangan sempit
belaka ? yang
kalau diibaratkan sekarang hanyalah RSSSS, Rumah Sangat Sangat Sederhana Sekali
? kalau type 21 , ini hanya setengahnya, 12 M persegi !! hingga ketika Muhammad
bersujud maka ia harus menyingkirkan kaki Aisyah dahulu ? bukankah Muhammad yang
agung itu
sering berpuasa karena tak ada makanan ? juga pernah suatu ketika,
Muhammad rasul Allah itu pulang kemalaman, ia membawa roti kering
untuk
istrinya, karena sudah malam, ia tak tega untuk mengetuk pintu, sehingga bisa
membangunkan istrinya, maka ia taruh rotinya di atas
pintu, dan ia Muhammad
tidur di luar ?, keesokan harinya, Aisyah melihat roti di atas pintu itu,
kebetulan ada pengemis, maka diberikanlah roti yang sedianya untuk dirinya itu
kepada pengemis itu ... bukankah Muhammad yang mulia itu sering terlihat
terganjal perutnya oleh 3 buah batu karena kosongnya perut ? bukankah wajah yang
suci itu pernah hanya makan daun-daunan kering dalam sebuah peperangan
?
Pengkhotbah yang Muallaf itu sudah 16 tahun menyimpan pertanyaan yang
Tak pernah terjawab itu sudah berbagai macam kamus ia baca, mulai dari yang
tipis yang dijual dipinggir kaki lima, sampai kamus al Munjid yang luar biasa
itu ... berapa banyak kyai dan ustadz yang
telah ia tanya, namun semua tak
bisa menjawa pertanyaannya itu .. mulai dari kyai kampung sampai Buya Hamka ...
semua tak ada yang
menyelesaikan kegelisahan hatinya ...
hingga 16
tahun kemudian, Allah mengundangnya ke Baitullah ... ketika di Raudah, ia ingat
akan masalahnya itu, maka ia berdoa agar Allah
memberikan jawabannya tak lama
ia tertidur menyandar di tiang Raudah ... dalam tidurnya ... tiba tiba ia dibawa
ke masa silam ... dihadapannya bukan lagi terbentang masjid yang gagah .. tapi
sebuah masjid sederhana yang hanya beratapkan daun kurma, berlantai tanah
tiang
tiangnya dari kayu .. podiumnya pun hanya dari kayu yang disilangkan
dan diikat dengan tali dedaunan ..
tiba tiba dari arah belakang ..
seorang laki laki berpakaian putih melewati bahunya ...menuju ke masjid ..
ketika sampai di pintu masjid, laki laki itu membalikan wajahnya, dan tersenyum
pada sang penceramah ... sang penceramah, tidak bisa berkata apa apa, kecuali
hanya "ASSALAAMU'ALAIKA YA NABI" ..., dengan meneteskan air
mata
tiba-tiba, bahu sang penceramah ditepuk tepuk, rupanya ia
dibangunkan oleh Asykar penjaga Masjid, bajunya nampak basah kuyup, rupanya
dalam tidurnya tadi ia benar benar menangis dan sungguh Raudah sudah sepi, tidak
ada orang sama sekali, asykar datang untuk mengunci pintu ..dan para asykar yang
biasanya berwajah garang itu tampak sabar membimbing sang penceramah untuk
keluar ..
di luar,sang penceramah hanya bisa menangis .. dan ia
bisa mengartikan arti kenikmatan dalam surat Al Kautsar itu .. nabi memang
mendapatkan banyak kenikmatan .. tapi yang lebih benar adalah, nabi DIBERIKAN
sebuah perasaan bahwa ia TELAH menerima Banyak Kenikmatan ..
ketika
seseorang telah merasa mendapatkan nikmat yang banyak, maka banyak sedikitnya
materi yang dimiliki tidak lagi menjadi masalah, ia
merasakan kenikmatan pada
apa yang dia miliki .. maka setelah nabi mendapatkan kenikmatan ini, ayat
keduapun berlaku yaitu agar menegakkan sholat dan berqurban, dan bahwasanya
orang orang yang membenci Risalah yang turun pada Muhammad, itu
sebenarnya
merekalah yang terputuskan dari kenikmatan dan rahmat Allah yang
sesungguhnya ...
nabi sebenarnya tak hanya punya 4 sifat wajib belaka,
yaitu amanah, fathonah, tabligh dan shiddiq .. tapi nabi juga Qonaah ..
merasa
cukup dengan apa yang ada .. sehingga itulah kenikmatan yang tiada
taranya, kenikmatan yang melimpah ..
nabi memang miskin, tapi nabi
senantiasa berqurban ketika hari raya qurban .. karena nabi merasa cukup .. nabi
tak pernah mengeluhakan
harta, karena nabi merasa telah mendapatkan nikmat
... perasaan inilah yang musti kita miliki .
jika kita tak pernah merasa
nikmat dengan apa yang kita miliki, maka selamanya kita akan merasa kurang dan
haus akan materi .. sehari hari kita hanya disibukkan mencari dan
mengumpulkan harta dan melalaikan akhirat kita.. padahal perlombaan mengumpulkan
harta itu tidaklah seperti perlombaan yang lain .. perlombaan yang lain pastilah
ada finishnya .. lomba lari ada finishnya .. baik itu angka, jarak maupun waktu
.. tapi tidak dengan perlombaan mengumpulkan harta, ia seperti air garam, yang
semakin diminum akan semakin membuat haus, nabi bersabda, seandainya manusia itu
diberikan emas sebanyak 2 buah gunung, niscaya ia akan memintanya lagi ..
perlombaan dan bermegah megahan tentang dunia hanya akan berakhir ketika manusia
masuk keliang kubur, yang tak ada lagi kesempatan baginya untuk bertaubat
...
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu , sampai kamu masuk
ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu),
dan janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang
yakin,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
dan
sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepalamu
sendiri
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan
(yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
(At Takaatsur 1-8)
semoga
Allah memberikan kenikmatan kepada kita kenikmatan untuk merasa bersyukur dengan
apa yang telah kita miliki ... tidak berkeluh
kesah akan sempitnya rizki ..
sehingga kita bisa senantiasa bersyukur, bersabar, ikhtiar dan terus berdo'a
serta bertawakkal .. karena barang siapa bertawakkal maka Allah akan mencukupi
keperluannya (QS 65:3)
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh
kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan
shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
dan orang-orang yang
dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta
dan
orang yang tidak mempunyai apa- apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang
yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab
Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka
tidak dapat orang merasa
aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya
(QS
70:19-29)
Wassalaamu'alaikum warahmatullaah
wabaarakaatuh.
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________