----- Original Message ----- 
From: "Irdam Syah" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 16, 2004 12:58 AM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Mimpi bisa jadi realitas....?


> Apo iyo tagantuang dari langkah PKS... bukan kah pamiliahan presiden
> indak lewat fraksi-fraksi MPR lai.. tapi langsuang dari coblosan
> rakyat pamiliah..
> Apolai para simpatisan PKS labiah intelek dan melek demokrasi sahinggo
> labiah kritis dalm manggunokan hak piliahnyo. Jadi apopun putusan
> pimpinan PKS kalau indak kanai dihati tapi indak harus dituruti. Lain
> jo santri GD nan harus tunduak ka pituah kiai sahinggo etong2annyo
> labiah gampang...
>
> salam - tg

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kang Irdam...,
Walaupun pemilihan presiden indak melalui fraksi2 MPR lai..., namun pimpinan
partai tetap bisa mempengaruhi kader2nya agar mendukung tokoh tertentu...
Saya dari dulu percaya bahwa PKS adalah partai yang baik dan layak menjadi
tumpuan harapan rakyat yang menginginkan negara ini menjadi lebih baik,
bersih, punya harga diri dalam pergaulan dunia...
Maka dari itu saya sangat yakin apa yang diisyaratkan oleh petinggi2 PKS
akan diikuti oleh kader2nya dan para simpatisan termasuk kita2 rakyat ini.

Boleh saja petinggi2 PKS tidak menisyaratkan tokoh2 tertentu untuk dipilih
kadernya..., yaitu dibiarkan mengambang...., masalahnya siapkah PKS yang
nanti akan berjuang dari parlemen berpartner dengan president yang tidak
sesuai dengan agenda PKS sendiri...Dengan begitu juga seolah olah PKS tidak
perduli siapapun yang menang hanya karena mereka tidak punya capres sendiri.

Ini cuma menunjjukkan bahwa PKS hanya mementingkan 'private victory' yaitu
hanya mencapai goalnya sendiri saja sebagai partai..., padahal sebenarnya
dengan 'public victory' PKS bisa mencapai goal yang lebih besar yaitu demi
kebaikan bangsa.
PKS sebagai partai Islam yang ingin melakukan da'wah di parlemen tidak
seharusnya berfikir hanya sector "private victory', selama PKS hanya "live
in their own world" maka goal yang lebih besar mengangkat keterpurukan
bangsa ini tak akan pernah tercapai.

Kita kalau mau berdemokrasi harus belajar bagaimana berkompetisi dan
berstrategy...
Anggap saja pemilihan caleg kemarin adalah kompetisi di amerika kemarin
menjelang penentuan calon demokrat..., dimana sebelumnya Howard Dean
bersaing ketat dengan John Kerry, namun akhirnya setelah Howard Dean kalah
dia memutuskan mendukung siapapun calaon dari partai Demokrat untuk maju.

Begitu juga dengan pemilu di kita yang lalu anggaplah PKS dan partai2 Islam
lainnya adalah satu kubu yaitu kubu "Islam" dan kompetitornya adalah kubu
"Nasionalis"...., maka setelah PKS memutuskan tidak akan mencalonkan HNW
menjadi capres, sudah sepantasnya PKS mendukung calon dari kubu "Islam"
lainnya., dalam hal ini saya rasa AR adalah calon yang layak dibandingkan HH
ataupun SBY...

Alangkah anehnya kalau nanti PKS mendukung Wiranto...seaneh kalau Howard
Dean lantas mendukung kubu Bush...

wassalam
adr..

-- bukan pengamat politik

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke