Sanak Heri, maaf baru kini bisa mambalehnyo,
 
Jadi saat seseorang mangaku Islam dan beriman salah satunyo beriman pado Al Quran konsekuensi tantu inyo bariman keseluruhan ayat-ayat Al Quran itu, indak mungkin inyo menolak sebagian. Sebagai orang yang  beriman pada AL Quran, tentu meyakini bahwa AL Quran adalah petunjuk bagi dia keselamatan dalam hidupmnya baik dunia dan akhirat.
 
Izinkan kito menggunakan ayat-ayat AL Quran
Allah mengklasifikasikan manusia atas tiga golongan yaitu golongan yang beriman, orang kafir dan orang munafik, saat dibacalkan ayat-ayat Al Quran padanya. Berikut Fiman-Nya dalam Al Quran
 
Orang Beriman :
 
 "Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (QS Al Baqarah :1)

 Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Al Baqarah :5)"

Orang Kafir:

 Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. ( AL Baqarah :6)

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. ( Al Baqarah;7)

Orang Munafik :

 Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Al Baqarah : 8-10)

 Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. ( Al Baqarah 16) Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).( Al Baqarah 17 : 18)

Banyak sekali perintah Allah bagi Orang Islam yang mengaku beriman untuk memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah ( Al Quran)

 "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS Al Maidah :48)

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. ( QS Al Maidah :49)"

Bahkan Allah mencela dengan keras orang-orang yang  menolak sebagian atau keseluruhan apa yang diturunkan Allah sebagai oranng-orang kafir, orang fasik dan orang zalim. Allah mencontohkan orang-orang Yahudi dan Nasrani menerima sebagian dan menolaknya sebagian lagi terhadap apa yang telah diturunkan Allah kepada mereka. Tentu kita tidak ingin masuk golongan-golongan yang dicela oleh Allah itu sebagai orang kafir, munafik, zalim, dan fasik.

 "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS Al Maidah :42)

 Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.(QS Al Maidah :44)

 Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS Al Maidah :47)"

Pertanyaan ambo:seperti apa yang sanak mukasuik "Tingga lulua abiah se apo nan dikecek an urang."

Wassalam

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Tanjuang Heri
Sent: 24 Februari 2004 18:10
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Re: Jilbab (Was Interesting article atPadangEkspresOnline)

Sanak Marven,
 
Sia pulo nan mambanci hukum hukum Allah. Labiah elok kito sadonyo mancaliak persoalan ko jo kapalo dingin dan lebih dewasa. tampek an sagalo sasuatunyo pado tampeknyo. Satahu ambo , islam bukan totaliter, otoriter dan diktatur, kecuali yang tidak mempelajari atau memutar baliakkan ajaran islam sambia mampadiakan umaiknyo sangsaro di dunia, syukur syukur indak sangsaro di akhirat.Caliak sorang se contohnyo banyak kok disakaliliang awak.
 
Boleh boleh sajo sanak baanggapan ambo mambanci hukum islam, karano sanak ndak sapikiran jo ambo. Tapi kalau sanak punyo nalar saketek, bukan islamnyo nan ambo patanyokan , tapi kalakuan urang nan manamokan dirinyo islam, tapi asal pakai sae tanpa memiliki rasa kritis. Tingga lulua abiah se apo nan dikecek an urang.
 
Sakitu dulu, beko ambo sambuang baliak.
 
Heri
 


Marven <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sungguh lucu ya , seseorang telah mengikat perjanjian dengan Allah utuk
mengaku Islam dan mengikuti agama Islam sebagai jalan hidupnya, tetapi
membenci hukum-hukum-Nya padahal hukum tersebut untuk keselamatan umat
manusia dan dia tidak yakin dengan hukum itu. Allah tentu tidak sia-sia
menurunkan hukum-hukumnya utk umat manusia, karena Dia Maha Mengetahui mana
yang terbaik bagi makhluk ciptaan-Nya itu.

Wallahu'Alam

Yahoo! Mail - Votre e-mail personnel et gratuit qui vous suit partout !
Créez votre adresse sur http://mail.yahoo.fr

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke