Jano ko bisa diibaratkan orang yang malas menonton bola, kemudian bertanya,
hasil akhirnya berapa?. Setelah tahu hasil akhirnya, komentar yang pertama
keluar, seperti, Pemain goblok tuh atau wasitnya tuh disogok.
Jano ko kiranya tidak terbiasa menonton film, hanya terpingkal-pingkal pada
Arde :
Jano ko bisa diibaratkan orang yang malas menonton bola, kemudian bertanya,
hasil akhirnya berapa?. Setelah tahu hasil akhirnya, komentar yang pertama
keluar, seperti, Pemain goblok tuh atau wasitnya tuh disogok.
Jano - ko :
Terus terang aja
Mas Dana :
Feminisme tidak memperjuangkan posisi perempuan sbg ibu saja tetapi yg
penting posisi sbg istri, sbg anak dan sebagai anggota masyarakat
dimana dalam sistem nilai tradisional posisi perempuan lebih rendah
dari posisi laki2.
===
Jan iki :
Seyogyanya mas Dana
Feminisme tidak memperjuangkan posisi perempuan sbg ibu saja tetapi yg
penting posisi sbg istri, sbg anak dan sebagai anggota masyarakat
dimana dalam sistem nilai tradisional posisi perempuan lebih rendah
dari posisi laki2.
Jadi ini yg diperjuangkan.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
Bagaimana saya membaca tulisan ini?
Saya membayangkan seorang anak kecil yang mendapat mainan senjata api, lalu
menembak kemana-mana, membabi buta.
Terlalu naif mencontohkan kegagalan kepemimpinan presiden perempuan
Indonesia sebagai bukti perempuan tidak bisa memimpin negeri.
Tidak mengerti? Maksudnya jangan kita berprasangka thd perempuan.
Dalam pemahaman Islam yg belum progresif karena penuh dg distorsi
dari budaya Arab, maka posisi perempuan dlm masyarakat itu sangat
tidak setara.
Ini yg ingin kita pilah di milis ini. Pisahkan nilai2 budaya Arab yg
bikinan
Mas Dana :
Tidak mengerti? Maksudnya jangan kita berprasangka thd perempuan.
Dalam pemahaman Islam yg belum progresif karena penuh dg distorsi
dari budaya Arab, maka posisi perempuan dlm masyarakat itu sangat
tidak setara.
=
Jano - ko :
Yok belajar Islam lagi,
http://www.indomedia.com/bpost/042007/27/opini/opini3.htm
Masihkah Berharap Pada Emansipasi
Oleh: Ecy Mahfudz SST
Lajnah I'lamiyah HTIDPD II Banjarmasin
Agenda pemikiran feministik telah lama digulirkan. Gagasan ini menjadi booming
pada 1995 saat konferensi perempuan sedunia yang ke-4 di