Cara agar Terbebas dari Karakter Ego yang Buruk 
  Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Dari Buku Melawan Ego
www.mevlanasufi.blogspot.com
   
  
BismillahhirRohamnirRohim
   
  Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata bahwa semua nasihatnya 
bagaikan peluru senapan, yang diberikan kepada kalian untuk digunakan melawan 
Ego dan Nafsu yang merupakan musuh utama kalian. Tetapi kalian hanya mengambil 
dan menyimpannya. Padalah kami memberimu untuk digunakan, itulah maksud kami.
   
  Kami memberimu peluru untuk berbagai macam sasaran, ada yang dekat dan ada 
pula untuk sasaran di balik gunung. Namun demikian, tetap saja Grandsyaikh 
berkata, “Aku tidak menemukan orang yang menjaga nasihatku.” Sayaberharap 
kalian semua memperhatikan nasihat beliau.
   
  Grandsyaikh Abdullah Faiz (alm) bertanya apakah yang tidak disukai oleh Allah 
swt dan Rasulullah sallallahu alaihi wasalam? Kalian harus tahu, dan bila sudah 
tahu, jagalah dirimu dari hal itu. Beliau menjawab bahwa yang tidak disukai 
Allah dan Rasulullah saw adalah membicarakan kesalahan orang lain. Allah swt 
telah melarang hal ini. Ini adalah sebuah dosa besar dan merupakan perbuatan 
terburuk yang dilakukan oleh seseorang. 
   
  Kalian juga mempunyai kesalahan, setiap orang mempunyai banyak kesalahan, dan 
kalian harus mempertanggung jawabkan kesalahan kalian kepada Allah . Jadi 
mengapa kalian melihat kesalahan orang lain? Kalian harus menghilangkan 
kesalahan kalian sendiri. Bila seseorang melihat kesalahan orang lain, rasa 
hormat kepadanya akan hilang dari dalam hatinya, dan kecintaan terhadapnya pun 
akan musnah. 
   
  Oleh karena itu, hal ini sangat dilarang. Begitu banyak kesalahan yang 
dilakukan orang lain, sehingga bila kita memperhatikannya semua, maka semua 
orang akan menjadi musuh kita. Hal ini akan memecah belah ummat, kemudian Setan 
akan menangkap kita. Islam menyerukan agar kita membangun rasa cinta dan 
hubungan yang kuat di antara sesama manusia, saling melindungi dari kejahatan 
dan memperkuat keimanan. Dengan demikian, kita diperintah kan untuk beribadah 
secara berjamaah sehingga iman kita akan menjadi lebih kuat.
   
  Grandsyaikh Abdullah berkata bahwa kita harus berhati-hati karena Setan akan 
berusaha membuat ibadah kita tidak diterima. Ibadah kita tidak diterima bila 
kita meminta suatu imbalan setelah melakukannya. Kita harus memohon agar ibadah 
itu hanya untuk mendapat keridhaan Allah semata. Ketika seluruh keinginan ego 
telah hilang, maka seseorang bisa disebut hamba Allah. Mencari imbalan dalam 
beribadah bagaikan orang yang menyembah berhala. Ketulusan berarti hanya 
mengharapkan ridha Allah . 
   
  Begitu banyak orang yang beribadah kemudian melakukan keinginan egonya. Ini 
berarti bahwa mereka adalah hamba Allah dan juga hamba Setan. Itu adalah jalan 
yang berbahaya. Sampai kita menjadi bersih dari karakter buruk, kita tidak 
dapat terbebas dari Setan, dunia ini, ego kita, dan hasrat untuk menonjolkan 
diri.
   
  Sampai kalian tahu di mana kalian menapakkan kakimu, apakah di jalan yang 
benar atau salah, hati kalian masih perlu diluruskan. Kalian harus tahu 
danmenyadari di mana kalian meletakkan kakimu. Dalam tidur yang singkat bisa 
saja terjadi bencana yang berbahaya. Oleh sebab itu kita perlu untuk selalu 
mengulang kalimat syahadat, untuk menempatkan diri kita di jalan yang benar. 
Sampai kita terbebas dari karakter buruk, kita tidak bisa memperoleh iman yang 
sejati, dan jika tidak ada iman yang sejati, maka tidak ada kehidupan yang 
sejati, kehidupan yang kekal. 
   
  Siapa pun yang bias mewujudkan kehidupan sejati di dunia ini, maka dia akan 
hidup di makamnya, tubuhnya tidak akan berubah menjadi debu. Itu adalah tanda 
dari Allah bahwa dia telah meraih kehidupan sejati.
   
  Bagaimana kita dapat membebaskan diri dari karakter buruk? Salah satu 
karakter buruk adalah berbangga hati. Iblis diusir dari Kehadirat Ilahi karena 
kebanggaannya. Jika seseorang tidak cukup rendah hati untuk menerima pelajaran 
dari seseorang, berarti dia merasa bangga. Kalian harus memiliki guru thariqat 
untuk menunjukkan kepadamu bagaimana melaksanakan syariah dalam dirimu. Guru 
itu belajar dari Syaikhnya bagaimana menggunakan syariah pada dirinya. 
   
  Tidak ada ahli bedah yang hanya belajar lewat buku-buku. Mereka harus 
melakukan praktek operasi dengan praktek sesungguhnya dibawah bimbingan Doktor 
ahli yang telah melakukan pembedahan berkali-kali. Demikian pula dengan 
mengalahkan Ego dalam preaktek tasawuf tidak dapat dipelajari melalui 
buku-buku, tetapi harus dengan melakukan praktek melalui bimbingan Guru-guru 
Tariqah Sufi yang sejati, yang telah mengalahkan egonya dan mendapat 
bimbinganIlahiah dari para Mursyid pendahulunya. Bihurmati habib, Fatihah
   
  Wa min Allah at Tawfiq
   
  wasalam, arief hamdani
www.rumisuficafe.blogspot.com
www.ariefdani.multiply.com

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke