Mendengarkan & Pertemuan Karena Allah swt
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs


Bismillahi Rohmaani Rohim

Grandsyeh ( Kakek Guru) Abdullah Faiz ad-Daghestani qskami berkata, "Allah 
menyukai hamba-hambaNya yang patuh, tidak bebal dan berwatak keras. Dia tidak 
pernah menyukai hamba-hambaNya menjadi keras kepala.

"Ini karena watak Setan termasuk watak keras yang pertama," kata Syeh Nazim, 
"dan, siapa saja yang berada di jalan Setan akan menjadi Setan juga!

"Grandsyeh Abdullah qs juga mengatakan bahwa tanda seorang yang tidak berwatak 
keras yaitu bahwa dia menyimak dengan sikap hormat terhadap setiap orang. 
Jelas? Ketika seorang menghormat orang lain, dan menyimak mereka, terlepas 
apakah mereka muda, tua, atau apa saja, Allah yang Maha Kuasa menjanjikan akan 
memberikan kepada hamba tersebut pengetahuan, hikmah, dari ucapan orang. 

Inilah kerendahan hati - menjadi lembut. Mengerti? Kamu bisa mendapatkan, dari 
kata-kata mereka yang kamu dengarkan dengan sikap hormat, sesuatu yang 
bermanfaat bagimu. Ini pahala karena bersikap lembut. Inilah adab yang baik, 
dan juga satu sifat yang amat tinggi. Kita harus menyimak, karena sebagaimana 
Hadits menyampaikan: 'Kamu bisa mengambil hikmah, bahkan dari anak-anak kecil, 
dan mereka yang kamu anggap gila!" Pengetahuan Ilahiah: menghormati semua dan 
mendengarkan semua. Kamu akan 'ribhan' memperoleh manfaat. Bagus? Siapa yang 
keberatan dengan hal ini? Tak seorangpun keberatan.

Satu pertanyaan: "Syen Nazim, anda pernah mengatakan bahwa jika anda pergi 
bersama orang-orang berwatak buruk, anda akan membawa beberapa sifat buruk itu 
bersama anda. Sama halnya, jika anda bersama orang-orang berwatak baik, anda 
akan mengambil beberapa dari sifat baik tersebut.

"Betul." tegas Maulana.
"Jadi, jika itu benar, bukankah berbahaya mendengarkan orang?"

Sang Syeh berbicara, "Menyimak berarti bahwa kamu boleh mendengarkan 
kata-katanya saja. Saya tidak menganjurkan bahwa dengan menyimak, kamu harus 
ikut! Maksud saya mengatakan bahwa dengan menyimak kamu bisa mengambil 
pelajaran dari kata-katanya. Bahkan bila seorang berbicara kata-kata yang 
buruk, kamu bisa mengambil sesuatu. Kamu bisa melihat betapa buruknya berbicara 
perkataan yang kotor. Kamu bisa belajar untuk tidak berkata-kata  kotor dengan 
menyimak orang-orang yang mengucapkannya.

"Ini membuat saya agak takut," jawab seorang murid, "karena kadang-kadang anda 
menyimak orang berbicara, dan mereka langsung menjebak anda masuk."

Nasihat yang lain, "Kamu harus mengamati. Kamu harus menjadi pengamat yang 
baik."

Murid pertama melanjutkan, "Mereka sangat menggoda dengan ucapan mereka, dan, 
saat anda menyimak, anda mendapatkan diri anda mulai mengikuti mereka. Anda 
tidak menginginkannya, tapi anda tidak memerhatikan, saya rasa..."

Syeh Nazim qs menjawab, "Jangan takut akan hal itu. Kamu harus menyimak dengan 
tujuan mengambil sesuatu yang bermanfaat dari kata-katanya. Jika kamu bisa 
mendapatkannya, itulah keuntunganmu. Jangan menolak ucapan seseorang. Bila kamu 
mendengarkan dengan sikap hormat, Allah yang Maha Kuasa akan memberikanmu 
pengetahuan dari ucapan orang itu.

"Maulana, ada sebuah ayat, saya tidak ingat dengan pasti, tapi dikatakan bahwa 
jika orang duduk dan berbicara buruk tentang Islam, anda harus pergi. Anda 
hanya boleh kembali saat mereka mengganti topik pembicaraan."

"Betul," jawab Syeikh, "kamu belajar dari kata-kata buruk mereka bagaimana 
orang membuat diri mereka sendiri tidak terhormat dan kotor. Kamu harus 
melihatnya, dan kemudian pergi. Kamu akan mendapatkan keuntungan.

"Sebaliknya," Syeh Nazim melanjutkan, "ketika suatu kelompok orang sedang duduk 
demi Allah dan RasulNya (saw), tangan Tuhan kita meliputi orang-orang itu, 
melindungi mereka. Ini diajarkan kepada kita oleh Rasulullah (saw). Kita, 
contohnya, sedang duduk di sini dalam pertemuan yang seperti itu. Di sini, di 
sekeliling kita tangan Allah yang Maha Kuasa melindungi kita. Kita sedang duduk 
di bawah perlindunganNya. Oleh karena itu, Grandsyeh berkata, "Jika ada bahaya, 
atau peristiwa berbahaya terjadi, maka cepatlah duduk di suatu tempat dalam 
satu kelompok dan melakukan doa, zikir, shalat, atau membaca Qur'an. Kelompok 
itu akan berada di bawah perlindungan ilahiah.

"Selama perang akan ada peristiwa-peristiwa besar, peristiwa mengerikan, dan 
keadaan yang amat sulit. Pasti ada dua atau tiga (atau lebih) berkumpul sebagai 
kelompok melakukan shalat. Maka, tak ada rasa takut bagimu; tak ada bahaya 
datang kepadamu."

Seorang murid bertanya, "Apakah harus berada dalam satu kelompok? Tidak bisa 
hanya satu orang?"

"Sudah dijanjikan untuk satu kelompok," ucap Syeh Nazim qs. "Untuk dua, atau 
lebih; jika mereka sedang duduk (untuk kepentingan Allah), akan ada 
perlindungan tersendiri. Ini sangat penting. Jika pertemuan itu demi 
kepentingan Allah dan RasulNya (saw), akan ada perlindungan.

"Grandsyeh kita juga mengatakan bahwa, 'Saat satu kelompok sedang duduk demi 
kepentingan Allah dan Nabi Muhammad (saw), maka Allah yang Maha Kuasa akan 
memberikan mereka sesuatu - satu pengetahuan Ilahiah yang muncul dalam 
pertemuan tersebut, satu yang mana semuanya bisa mendapatkan manfaat. Akan ada 
inayah - pertolongan Ilahiah dan penjagaan bagi mereka.

Pertemuan ini akan menjadi pertemuan suci, dan Allah akan mengirimkan mereka 
pertolongan IlahiahNya, dan rahmat, dan perlindungan, dan juga pengetahuan 
Ilahiah. Ia akan muncul dalam pertemuan itu untuk menuntun mereka dari semua 
tempat-tempat berbahaya dan membawa mereka menuju Kehadirat Ilahiah. Ia akan 
menjadi perlindungan dari bahaya kehidupan, dan bahaya pada Hari Kebangkitan 
juga. 

Begitu banyak kelompok yang akan duduk demi kepentingan Allah dan RasulNya 
(saw); mereka mungkin berada di bawah perlindungan Ilahiah, di sini dan 
sesudahnya. Hanya orang-orang yang berwatak keras tidak bisa mendapatkan 
manfaat tersebut. Oleh karena itu, kalian harus berusaha membuat pertemuan 
secara berkala, untuk acara apapun."

Seorang murid berkomentar, "Tapi tidak secara umum!"
Maulana keberatan, "Kenapa tidak secara umum? Kamu bisa melakukannya di mana 
saja. Jika orang datang untuk mendengarkanmu, dia tidak dilarang!"

"Saya ingat, suatu kali, anda membacakan silsilah di bandara London," ucap 
seorang murid, "seorang dalam keramaian mendengarnya dan langsung datang - 
whoosh!"

Syeh Nazim tersenyum, "Ya! kamu boleh duduk di mana saja. Jika kamu berada di 
tempat umum, dan orang tertarik datang, jangan jauhi mereka! 'selamat datang, 
selamat datang!' Mengerti? Ini penting, karena, dalam pertemuan, ego kita 
datang dalam bentuk persahabatan. Pada awalnya, ego kita bersifat liar; dia 
tidak pernah suka bersama yang lain. Tapi pertemuan menjinakkan hewan yang 
liar; sifat liar pergi dan menjadi jinak. Ada rahmat yang datang. Ini akan 
menjadi daya tarik; mereka akan datang; bahkan satu boleh datang. Tiga kemudian 
menjadi lebih berdaya dibanding dua, betul!"

Wa min Allah at Tawfiq
www.rumicafe.blogspot.com

wasalam, arief hamdani
(Setiap Jum'at di Delta FM, 99.1 Jam 10.30-11.30 WIB, Samudera Cinta Bersama 
Arief Hamdani, Haqqani Sufi Institut Indonesia direlay 21 Kota)


      

Kirim email ke