ombang, NU Online
Radikalisme dan faham fundamentalisme agama yang makin marak di kalangan 
pelajar memunculkan keprihatinan para aktivis organisasi pelajar. Radikalisme 
agama dikhawatirkan bakal berpengaruh pada keutuhan Negara Kesatuan Republik 
Indonesia (NKRI).

Menanggapi fenomena tersebut, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama 
(IPNU) bekerjasama dengan Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri, menggelar 
Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan bertema "Deradikalisasi di Kalangan Pelajar 
untuk Memperkokoh Komitmen Kebangsaan" di Aula STIKES Bahrul Ulum Tambak Beras 
Jombang, Kamis (24/6) siang.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kacung Marijan, pengamat politik dan 
pendidikan, Ahmad Heri, mantan aktifis pelajar NU, Ida Fauziyah, Anggota Komisi 
II DPR RI serta Sucahyo, Kasi Organisasi Kesbangpol Kemendagri.

Sucahyo, Kasi Organisasi Kesbangpol Kemendagri mengungkapkan, saat ini di 
Indonesia terdapat ratusan ribu Ormas dan OKP. Diantara ribuan ormas dan OKP 
tersebut memiliki faham radikal yang bahkan menentang pancasila sebagai 
ideologi bangsa.

Kacung Marijan, pria yang juga menjabat sebagai ketua PBNU ini mengatakan, 
menjamurnya faham radikal dan fundamental keagamaan tak lepas dari pengaruh 
globalisasi. Banyak orang yang tak memahami makna globalisasi secara utuh dan 
hanya mengambil makna negatifnya saja.

Sehingga, lanjut Kacung, saat ini tidak sedikit muncul perbedaan yang mengarah 
pada perpecahan. Banyak  orang dan kelompok yang hanya mau dengan pendapatnya 
sendiri dan kelomponya tanpa mau menghargai pendapat orang lain.

"Globalisasi ini juga oleh demokratisasi. Nah, sayangnya banyak orang yang 
salah mengartikan demokratisasi. Kelompok ini merasa yang paling benar dan 
tidak mau menghargai pendapat orang lain," ujar Kacung.

Ahmad Heri, mantan pengurus PWNU Jawa Timur mengatakan, untuk meredam maraknya 
faham radikal dan fundamental diperlukan keseriusan dari penggerak organisasi 
masyarakat sipil dan organisasi pelajar.

"Organisasi semacam IPNU ini punya peran penting. Nilai-nilai kebangsaan yang 
dulu digagas para leluhur bangsa harus selalu ditanamkan kepada pelajar," 
katanya.

Ida Fauziyah, anggota DPR RI mengungkapkan, radikalisme dan fundamentalisme 
agama yang mengancam keutuhan NKRI harus dilawan secara bersama oleh negara dan 
Masyarakat. Negara punya peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI melalui 
penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak dini.

Menurut Ida, pemerintah sebenarnya telah melakukan upaya untuk menjaga keutuhan 
NKRI. Namun, upaya tersebut dinilai belum efektif. "Sebenarnya negara sudah 
melakukannya, tapi pertanyaannya apakah sudah efektif? Itu yang saat ini masih 
menjadi pertanyaan." (ysf) 

Kirim email ke