kasus lumpur lapindo adalah contoh dari politik dan hukum di indonesia yg belum mencapai standard internasional. masih lokal yg feodal.
http://progind.net/ kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ --- On Wed, 9/3/08, firdaus cahyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Date: Wednesday, September 3, 2008, 2:52 PM Korban Lapindo Akan Kepung Istana Kompas.Com/Selasa, 2 September 2008 | 02:31 WIB Link: http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/02/02312896/korban.lapindo.akan.kepung.istana JAKARTA, SENIN-Korban lumpur PT Lapindo Brantas berjanji akan mengepung Istana Negara, tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjalankan rutinitasnya sehari-hari setelah perayaan Idul Fitri nanti. Keinginan ini, diungkapkan pada saat pertemuan para perwakilan korban lumpur dengan Fraksi PKB DPR, Senin (1/9). Mereka mengaku belum berani pulang ke rumah dan masih menginap di Kantor Komnas HAM, Jakarta . Keinginan mengepung Istana ini diungkapkan oleh salah seorang perwakilan korban lumpur PT Lapindo Brantas, Soemitro. Menurutnya, keinginan ini tak lain untuk bertemu dengan Presiden SBY karena merasa yakin, laporan yang diterima Presiden selama ini hanyalah laporan Asal Bapak Senang (ABS) saja. "Untuk itulah, setelah Hari Raya Idul Fitri nanti, kami akan mengerahkan ribuan massa dari Sidoarjo untuk mendatangi Istana Negara. Kedatangan ribuan warga Sidoarjo ini diharapkan bisa mengubah situasi dan Presiden diharapkan tahu masalah yang sebenarnya. Kami berkeyakinan Presiden SBY hanya mendapatkan laporan yang salah, Asal Bapak Senang (ABS) saja," kata Soemitro. Niat itu kemudian mendapat dukungan dari Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendie Choirie (Gus Choi) yang berjanji akan ikut bersama-sama warga melakukan aksi unjuk rasa ke Istana. Bahkan, kata Gus Choi, niat warga Sidoarjo ini bisa dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri . "Kami akan ikut jika masyarakat Sidoarjo melakukan aksi unjuk rasa di depan istana. Tidak perlu menunggu habis Hari Raya. Kalau perlu, sekarang juga dilakukan, tidak akan mengganggu puasa kita. Ini adalah bulan suci, dan menuntut hak adalah bagian dari jihad," kata Gus Choi. Gus Choi menjelaskan fraksinya akan berkirim surat kepada Presiden SBY dan kepada Wakil presiden Jusuf Kalla (JK), termasuk PT Lapindo untuk mempertegas soal masalah ganti rugi. ia berharap, perjuangan warga Sidoarjo tidak berlangsung secara anarkis. "Jangan sampai kita kehilangan kesabaran, dan terus berkordinasi, "pintanya. Perwakilan warga korban lumpur TP Lapindo lainnya yang juga penasihat hukum warga Sidoarjo, Paring Waluyo Utomo mengungungkapkan warga korban lumpur saat ini masih hidup dengan penuh kecemasan . Dijelaskan, sembilan desa di luar peta terdampak yang belum mendapatkan ganti rugi apapun. "Kami juga menuntut agar sembilan desa itu dimasukan ke peta daerah terdampak dengan mengeluarkan Keppres baru," kata Paring Waluyo. (Persda Network/Rachmat Hidayat) [Non-text portions of this message have been removed]