Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko
Sent: Saturday, May 20, 2006 2:56 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: jilbab, Kasih-sayang - dan membangun
kepercayaan
Mpok mia berkata =
Menurut sebagian
Selama ini saya ngikutin diskusi seru WM tanpa urun rembug,
Tapi barangkali soal yg ga akan habis dibahas yakni JILbab :)mau
tak mau saya ikut bersuara.
Pelaksanaan SI di Aceh (dimana saat ini saya bekerja), tampaknya
memang menyudutkan perempuan-perumpuan muslim seperti saya yang
memang
Jawabnya Pak Wahyu ini muter-muter.
- jilbab itu bukan 'wajib' tapi 'hendaknya'..lalu implikasi
selanjutnya ternyata negara dan ummat Islam harus mengarah
ke 'wajib' itu. Social engineering? Perda 'hendaknya' berjilbab?
- Saya kutip: Terus terang saya tak menginginkan semuanya orang
Tepatnya bukan 'magic-magican' sih, tapi pepesan kosong. Pepesan
kosong yang kita pikir berisi. Dalam hal ini jilbab disimbolkan
(dalam wilayah publik atau ummah) sebagai lambang moral dan
kesalehan.
Dimensi lain adalah perempuan merupakan obyek dari simbol pepesan
kosong itu. Lantaran
Menurut sebagian ulama, jilbab itu nggak wajib. Konsekuensinya
adalah, yang berjilbab maupun nggak okeh - yaitu semua diberi
kepercayaan untuk memutuskan bagi dirinya sendiri.
Pemerintah nggak menolong, malah menjerumuskan warganya kalo soal
baju saja nggak memberi kepercayaan.
Heran,
Mpok mia berkata =
Menurut sebagian ulama, jilbab itu nggak wajib. Konsekuensinya
adalah, yang berjilbab maupun nggak okeh - yaitu semua diberi
kepercayaan untuk memutuskan bagi dirinya sendiri.
-
Mungkin ulamiinya itu ulami Liberal, jadi berani bikin fatwa tanpa dasar
Ikutan dikit yah Mpok,
Mpok mia bertanya =
Mbak Flora, apakah anda ikhlas bersama-sama dengan orang yang nggak
berjilbab, atau anda ingin semua orang berjilbab? Apa sebetulnya yang
anda inginkan secara pribadi? (forget Perda for the moment).
--
Numpang cari pahala.
Jano ko
Aku mikir alias bingung, ini logikanya gimana, aturan dunia dan
aturan akhirat?
Oooh, maksutnya 'KFC' itu soal makanan, dan 'jilbab, anti porno' itu
masalah moralitas, gitu? Dunia dan akhirat?
Padahal soal KFC itu mungkin dibaliknya 'toleransi', gitu - ini soal
dunia apa akhirat yah. Cuman
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Di negara yang kemiskinan begitu menusuk mata seperti di republik
ini, orang
tidak belajar Qur'an dulu jika mereka untuk makan saja sulit, untuk
berobat
jika sakit saja sulit, untuk menyekolahkan anak-anak juga sulit,