http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/08/opi01.html

Ahmadiyah yang Dicerca dan Dipuja

Oleh
KH Ma'mur Noor

Seorang mubaligh di Jakarta yang dalam ceramahnya sering mencerca Ahmadiyah
(gerakan Islam yang dinilai sesat dan menyesatkan), suatu kali dalam satu
diskusi - yang membahas perkembangan sains di Dunia Islam - memuji-muji
almarhum Abdus Salam (1926-1996), pemenang Nobel Fisika tahun 1979. Sang da'
i yang anti-Ahmadiyah itu mengatakan dunia Islam benar-benar tertolong
dengan kehadiran Nobelis Abdus Salam sehingga perkembangan sains Islam yang
sudah terputus selama lima abad seakan hidup lagi.
Salam menjadi penerang sains Islam dan menjadi penggugah kaum muslimin untuk
kembali meraih kejayaan di bidang sains yang pernah digengamnya pada abad ke
ke-7 sampai ke-15.
Harian Republika, yang merupakan corong masyarakat Islam di Indonesia,
sering memuja Salam sebagai saintis Islam terbesar dan sebagai ilmuwan
muslim pertama yang mendapatkan hadiah nobel paling bergengsi di bidang
fisika atom di tengah terpuruknya sains Islam dalam lima abad terakhir.
Abdus Salam kelahiran Pakistan 29 Januari 1926 itu meraih gelar doktor
fisika dalam usia 26 tahun dari universitas di Inggris, Cambridge
University. Dalam waktu hanya lima tahun melakukan penelitian tentang
gaya-gaya fundamental di alam raya, penemuan Salam ternyata mendapat
penghargaan Nobel.
Penemuannya dalam usia 31 tahun dianggap prestasi yang luar biasa. Salam
dalam penelitiannya berhasil menemukan fakta sesungguhnya semua gaya yang
ada di jagad raya - yaitu gaya gravitasi, elektromagnet, nuklir kuat, dan
gaya nuklir lemah hakikatnya merupakan satu kesatuan.

Keseimbangan Ciptaan Alah
Seperti ditulis Prof Ahmad Baiquni (alm), Salam melandaskan penelitian
fisikanya berdasarkan nash-nash Alqur'an, khususnya Surat Al-Mulk ayat 3 -
tentang keseimbangan ciptaan Alah. Ketika jenasahnya akan dimakamkan di
Pakistan, PM Benazir Ali Bhutto menganugerahkan penghargaan tertinggi kepada
Salam sebagai Putera dan pahlawan terbaik Pakistan. "Salam bukan sekadar
kebanggan Pakistan, tapi juga dunia,'' kata Benazir dalam pidato pemakaman
Salam.
Siapa sebenarnya Prof Dr Abdus Salam? Dia adalah pengikut Ahmadiyah
Qodiani - sebuah aliran yang oleh MUI dan mayoritas Islam di dunia -
dianggap sesat dan menyesatkan. Sebelum pemerintahan Benazir, Salam diusir
dari Pakistan dan dilarang menginjakkan kakinya di Tanah Suci Makkah. Semasa
hidupnya Salam sering jadi objek caci maki rakyat Pakistan dan Timur Tengah
karena ke-Ahmadiyah-annya.
Tapi di akhir hayatnya, - Salam justru dianggap Putra dan pahlawan Pakistan.
Seperti kebanggaan da'i di Jakarta, dan orang yang memaki-maki Salam kini
berbalik menjadi pemujanya yang fanatik. Dari gambaran itu, kita jadi aneh
bila melihat sahabat-sahabat kita di Bogor yang dengan membabi buta
menghancurkan kampus Ahmadiyah. Lebih ironis lagi, para penghancur ini
sebagian mengaku orang LPPI (Lembaga Penelitan dan Pengkajian Islam).
Bila dilihat namanya, LPPI mestinya lembaga kritis, berwawasan inklusif, dan
toleran akan perbedaan pendapat dalam Islam. Bukankah hadis Nabi sendiri
menyatakan perbedaan pendapat di antara umatku adalah rahmat?

Tetap Membaca Syahadatain
Perbedaan paham antara Ahmadiyah dan Ahli Sunnah tak ada yang prinsipil.
Jika kaum Ahmadiyah mengaku ada nabi setelah Muhammad dan wahyu tetap
diturunkan kepada seorang nabi sampai sekarang, tidak prinsipil.
Kata nabi berasal dari kata naba'a - artinya pemberi kabar (dari langit).
Bukankah sampai hari ini pun banyak ulama atau kaum sufi yang karena
kesucian dan kezuhudannya sering mendapat berita langit? Lantas, nabikah
dia?
Kaum Islam mayoritas mungkin menyebutnya wali atau ayatullah dalam Syiah!
Lagi-lagi, masalah ini sebenarnya tidak perlu menimbulkan fitnah dan
pengrusakan. Bukankah tokoh yang disebut-sebut nabi dalam Ahmadiyah Qodiani
masih tetap membaca Syahadatain, bahwa Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah dan
Muhammad adalah Utusannya?
Perbedaan ketiga yang sebenarnya kurang prinsip adalah kata "khatamun
nabibyyin" - bahwa Muhammad adalah nabi yang sempurna. Para mufassir dan
ulama di Indonesia menterjemahkannya "Muhammad nabi yang sempurna" karena
itu Muhammad merupakan nabi terakhir.
Saudara kita di Ahmadiyah menerjemahkan khatamun nabiyyin nabi yang sempurna
tapi tidak yang terakhir. Menurut Ahmadiyah, masih ada nabi setelah Nabi
Muhammad, tapi tidak sesempurna Muhammad. Sejauh ini kaum Ahmadiyah tak
pernah berpendapat untuk menduakan Allah (musyrik) dan menolak Kerasulan
Muhammad.
Karena itu, jauh lebih baik jika umat Islam mayoritas merangkul umat Islam
minoritas Ahmadiyah ketimbang menjadikannya musuh yang harus dihancurkan.
Apalagi peran kaum Ahmadiyah dalam menyebarkan Islam sangat besar. Sebagian
besar buku-buku Islam yang diterbitkan di Barat dan kemudian membawa orang
Barat simpati kepada Islam ditulis oleh orang Ahmadiyah.
Di berbagai wilayah di Indonesia - kecuali di Parung, Bogor - hubungan
antara muslim Ahmadiyah dan muslim mayoritas Indonesia (NU dan Muhammadiyah)
baik-baik saja.

Penulis adalah anggota
Komisi VIII DPR



-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.10/73 - Release Date: 8/15/2005



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke