Suara Merdeka
17/02/2009 11:46 wib - Daerah Aktual

Triyono, Pria Bringin yang Dikabarkan Hamil


  a.. 'Jika Benar Hamil, Saya Ikhlas'


           

           
     
Ambarawa, CyberNews. Desa Bajangan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Bringin, 
Kabupaten Semarang mendadak menjadi buah bibir masyarakat. Kabar yang 
menyebutkan ada seorang pria tanpa nikah, hamil enam bulan bukan hanya membuat 
penasaran orang awam yang mendengar. Kalangan dokter setempat turut 
'dipusingkan' dengan kabar tersebut.

Mengingat, hasil dianogsa Kepala Puskesmas Bringin dengan hasil laboratorium 
pihak Rumah Sakit Ambarawa, tidak sama. Laki-laki 'hamil' itu bernama Triyono 
(52). Bujangan yang karena menderita polio, membuat kedua kakinya tak mampu 
menopang tubuhnya. Jadilah, sejak beberapa tahun lalu, Triyono mengandalkan 
sebuah kayu memikul sebagian tubuhnya, agar tidak ambruk.

Triyono, anak ke tiga dari lima bersaudara yang tinggal di sebuah rumah sangat 
sederhana dengan dinding gedheg, beralaskan tanah itu, sejak satu setengah 
bulan lalu, sebenarnya memang sudah menjadi pusat pembicaraan orang-orang desa. 
Dan kini bertambah, setelah wartawan wartawan mengetahui hal tersebut.

Tubuh Triyono, terlihat kurus dan lemah. Kedua tangannya lebih banyak menjadi 
penopang tubuhnya, ketika duduk di bale-bale bambu beralaskan tikar usang, di 
pojok rumahnya tanpa perabotan mebel.

Memang mirip seorang wanita hamil tengah kepayahan, membawa beban di perutnya. 
Laki-laki dengan postur tubuh kecil ini, kini hanya bisa duduk dan terbaring di 
bale-bale bambu ruang tamu rumahnya.

Triyono sendiri mengaku tak tahu apa yang ada di dalam perutnya itu. Satu 
setengah bulan lalu, Triyono mengaku ada sesuatu yang terus bergerak di dalam 
perutnya. Terkadang, gerakan itu berpindah-pindah. "Kadang berada di perut 
sebelah kanan kadang pindah ke kiri," ungkap Triyono.

Namun Triyono mengaku tak merasakan mual atau perubahan emosional layaknya 
seorang wanita hamil. "Sejak belum ketahuan "hamil", dia masih melakukan 
sesuatu seperti membuat dipan atau kursi pesanan orang," kata Murti (38), adik 
bungsu Triyono yang terlihat sangat tertekan dengan keadaan kakaknya.

Diperiksa

Lantaran cukup mengganggu kenyamanannya bergerak serta aktivitas kesehariannya, 
ia pun memeriksakan perutnya ke Puskesmas Bringin. Kepala Puskemasmas Bringin 
dr Lalang Sinatra yang menanganinya saat itu berujar, jika isi perut Triyono 
adalah jabang bayi yang telah masuk bulan ke enam.

Bukan terkejut lagi mendengarnya, saking tak percayanya, Triyono pun 
menganggapnya itu hanya gurauan. "Saat itu saya pikir cuma bercanda, karena 
saya pikir ini tumor atau sejenis penyakit lain yang tumbuh di perut saya," 
ujarnya, terdengar pilu.

Masih tak percaya, ia pun dirujuk berobat ke Rumah Sakit (RS) di Ambarawa. 
Selama sehari penuh, Triyono harus menjalani pemeriksaan termasuk perutnya di- 
rontgen. Hasilnya, Jumat (13/2) kemarin pihak RS kembali belum dapat 
memastikan, apa sebenarnya yang tengah dikandung Triyono.

Masih dengan rasa penasaran di benaknya, ditemani kerabatnya Triyono 
memberanikan diri memeriksakan perutnya ke dukun kandungan di desa setempat. 
Mbah Sumiyem pun, menjadi tujuan Triyono. Tak beda dengan dr Lalang, sang dukun 
pun menyatakan isi perut Triyono jabang bayi dengan usia kandungan enam "tuo" 
atau mememasuki bulan ke tujuh. Semakin yakinlah Triyono jika ia tengah 
mengandung.

"Jika benar saat ini saya hamil dan mengandung bayi, ya saya terima dengan 
ikhlas. Mau dibilang apa lagi, saya nggak tahu. Di bilang hamil "lah" saya 
lanang, mau dibilang ini penyakit ya saya siap jika harus menjalani operasi," 
tuturnya, pasrah.

Setidaknya, lanjut Triyono, jika benar ini bayi di dalam perutnya, ia berharap 
bisa menjadi penerusnya kelak, karena ia sendiri tidak menikah. Kepala RS di 
Ambarawa dr Munjirin, ingin bertemu langsung dengan Triyono saat itu. Jadilah, 
Triyono kemarin dijemput ambulans RS Ambarawa untuk kembali menjalani 
pemeriksaan.

Sebulan sebelum kondisi Triyono menggemparkan warga desa, kakak iparnya, suami 
dari Murti bernama Sugeng (30), mengaku pernah bermimpi jika suaminya itu 
hamil. "Suami saya saat itu telepon dari Palembang, Sumatera Selatan karena 
bekerja di sana," tutur Murti.

Saat mendegar cerita suaminya, Murti menganggap itu hanya bunga mimpi. Namun, 
berselang beberapa minggu kemudian, perubahan fisik justru diperlihatkan 
Triyono. Apa yang menjadi mimpi Sugeng, ternyata dialami Triyono.

"Saya sempat tidak percaya dengan ini semua. Bagaimana bisa semuanya ini 
terjadi. Bahkan suami saya bilang, kok saya yang mimpi Mas Triyono yang 
mengalami," terangnya. Entah sebuah firasat atau bukan, yang jelas Murti 
menilai, mimpi sang suami menjadi sebuah penderitaan tak terucap dalam 
keluarganya.

Firasat lain

Tak hanya fisarat soal mimpi sang kakak ipar. Pada waktu yang hampir bersamaan, 
terdapat kejadian ganjil lainnya. Seorang ibu berusia 34 tahun tengah hamil 
delapan bulan, bernama Wagiyem yang masih kerabat Triyono, mendadak 
kehamilannya raib.

"Hilangnya kandungan Mbak Wagiyem juga penuh misteri karena terjatuh di dekat 
pagar rumah tanpa pendarahan, tahu-tahu jabang bayinya tidak ada lagi di 
kandungan. Nah setelah kejadian itu, berselang beberapa waktu Triyono 
mengeluhkan perutnya," tambah Murti.

Dua kejadian yang diselimuti misteri ini, memang hingga kini masih menjadi 
tanda tanya besar bagi keluarga Triyono. Triyono sendiri berharap, jika memang 
ia menderita sesuatu penyakit, ia berharap besar dapat diobati sekali pun 
dengan cara operasi. 


(kal, Wws /smcn)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke