Assalamu'alaikum wr wb
   
  Ana sungguh sedih sesedih-sedihnya. Saat menyaksikan perayaan Imlek
kemarin, sungguh begitu bejibun kaumku yang jadi pengemis dadakan. Ribuan
umat Islam di berbagai kota rela antre berjam-jam demi mendapatkan
angpao (mandarin: hong bao). 
   
  Dari tahun ke tahun, jumlahnya kian bertambah banyak sahaja. Tua, muda, 
lelaki, perempuan, dan anak-anak berebutan mengais rizki dari warga yang 
merayakan Imlek di sejumlah wihara.  Setelah antre berjam-jam, mereka pun 
pulang dengan bangga setelah masing-masing mengantongi uang puluhan ribu 
rupiah. Jelas, angpao bukanlah sedekah, karena istilah sedekah hanya 
diperuntukkan bagi sesama Muslim  sahaja. Siapa tahu angpao itu ternyata hasil 
dari riba, jual beli babi, jual beli kenikmatan seksual, judi, transaksi 
narkoba dan miras, serta  hal-hal lainnya yang jelas dilarang keras oleh Allah 
SWT lainnya.  Masya Allah! 
   
  Ana jadi heran, apa yang kurang dari perayaan Idul Fitri, Idul Adha
dan lainnya? Ribuan ton daging hewan sudah mereka dapatkan dan mereka
santap ramai-ramai sebagai penambah gizi saat Idul Adha. Berjuta-juta 
amplop zakat sudah mereka terima  saat menjelang Idul Fitri. Saat kita 
naik bus kota, naik angkot, naik kereta, beredar berbagai sumbangan 
untuk pembangunan masjid, mushola, dan panti asuhan. Saat kita lagi
bersantai di rumah, tiap harinya muncul tamu tak diundang yang memohon
sumbangan serupa. Hal yang sama kita dapati saat melewati beberapa ruas 
jalan yang distop sejenak oleh sekelompok umat Islam yang mengimbau agar kita 
tak segan merogoh  kocek dalam-dalam demi pembangunan masjid dan mushola nan 
megah berkilauan. 
  
Coba, apakah itu semua masih kurang? Apa karena mereka serakah sehingga 
memanfaatkan tiap kesempatan di celah-celah kesempitan? 
   
  Untuk itu, ana akan segera melapor ke MUI agar menerbitkan fatwa guna 
melarang umat Islam di Indonesia untuk mengemis/meminta-minta kepada 
kaum kafir. Pasalnya, tak semua yang mereka mintai sumbangan adalah umat 
Muslim. 
  
Kalau permasalahan ini dibiarkan begitu sahaja, kaum kafir akan mencap
umat kita sebagai sekelompok pengemis!
   
  Agar kita tak dituding sebagai umat yang doyan mengemis-ngemis, ana
sarankan kepada antum semua untuk mengikuti acara di bawah ini. 
   
  Teladanilah Rasulullah yang awalnya hanya seorang penggembala kambing lalu 
sukses banting setir menjadi pebisnis dengan menikahi janda kaya bernama Ukthi  
Khadijah.
   
  Wassalamu'alaikum wr wb
   
  Indonebia
  pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia
   
   
  Subject: [PKS] Seminar Enterpreneurship - Business Revolution 
    
JADIKAN MUHAMMAD SAW SEBAGAI MOTIVASI & INSPIRASI DALAM MENJALANKAN 
BISNIS ANDA UNTUK MENJADI PENGUSAHA YANG SUKSES..!!!!
  IKUTILAH......!!!
ROADSHOW SEMINAR ENTERPRENEURSHIP
Program pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasiskan Masjid
  BUSINESS REVOLUTION
Perspektif Muhammad SAW Seorang Pengusaha Sukses
  
Minggu, 25 Februari 2007
08.30 WIB - Selesai
MASJID DAARUT TAUHIID JAKARTA
Jl. Cipaku I No. 43, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170
  Pembicara
A.KHOERUSALIM IKHS
Presdir Enterpreneur Collage & Founder Country Donuts, Penulis, Motivator
  Ir. Zainal Abidin
Rektor Institute Kemandirian DD Republika
  Bintang Tamu
Ir. Sarwono Kusumaatmaja
Anggota DPD RI
  Investasi
Rp. 25.000,-
Untuk Mahasiswa
Rp. 30.000,-
Untuk Umum
  Included
Snack-Makalah- Majalah
Doorproze dan Peluang Bisnis lainnya..!!
   
  Informasi dan Pendaftaran
Yayasan Daarut Tauhiid Yakarta
Jl. Cipaku I No. 43 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170. 
Tel. 723.5255. 
  Fax. 7235258
   
  Contact Person
(Risky) 021-684 62105
(Ridwan) 021-710 74129
   
  Pendaftaran Via Sms
Ketik: DAFTAR (spasi) NAMA LENGKAP
Contoh: DAFTAR FIRMANSYAH
Kirim ke: 0818 0775 7506
 


                
---------------------------------
Sekarang dengan penyimpanan 1GB
 http://id.mail.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke