Kiat-Kiat memaknai Haji ke dalam Kehidupan Oleh: Syamsuri Rifai Semua ibadah di dalam Islam memiliki tujuan untuk menciptakan perubahan yang positif dalam kehidupanan manusia. Misalnya shalat memiliki tujuan sebagaimana yang dikumandangkan di TVRI setiap bakdah adzan Maghrib, yaitu Aqimish shalâta, innash shalâta tanhâ `anil fakhsyâi wal-munkar: "Dirikan shalat sesungguhnya shalat itu dapat mencegah yang yang keji dan yang mungkar." (Al-Ankabut: 45).
Tentu timbul pertanyaan: Mengapa shalat tidak merubah kehidupan sebagian kita? Jawabannya: Karena kita tidak khusuk, tidak melakukan adab-adabnya, dan tidak memahami rahasia-rahasia shalat. Sehingga shalat kita jadikan sebagai ibadah wajib rutinitas, yang tidak memiliki makna dalam kehidupan kita. Puasa memiliki tujuan agar orang-orang yang beriman menjadi orang- orang yang takwa. Takwa berasal dari kata "Wiqayah" yang artinya menjaga. Jadi, takwa adalah menjaga dan mengaktualisasikan serta menciptakan keseimbangan potensi diri: potensi pikir, potensi syahwat, dan potensi marah. Dengan puasa dimaksudkan agar kita dapat merasakan penderitaan dan kesengsaraan orang lain. Tidaklah dapat dipungkiri bahwa suasana puasa di bulan cukup memberi perubahan kehidupan ruhani kita. Ramadhan dapat mengalirkan suasana dan nuansa baru dalam kehidupan kita dan itu bisa kita rasakan di bulan Ramadhan. Menjelang Idul Fitri, suasana itu semakin meningkat persiapan2 ruhaniah. Yang mampu membantu yang lemah, yang kaya mengeluarkan zakat dan sedekah untuk yang fakir dan miskin. Selain itu, terjadi peningkatan yang segnifikan keinginan untuk bersilaturrahmi. Dan keinginan ini diwujudkan di malam dan hari Idul Fitri. Tapi sayang, suasana ini hilang bersama berlalunya bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Zakat memiliki tujuan yang fitri dan manusiawi, mensucikan diri dan harta. Dengan kesucian diri dan harta, manusia dapat menjadi orang yang dermawan, membantu yang membutuhkan dan meringankan penderitaan saudaranya. Mengapa tujuan-tujuan ibadah belum terwujud dalam kehidupan sebagian kita? Mungkin di antara penyebab-penyebabnya kita belum memaknai tujuan ibadah. Mengapa demikian? Semua ini dikarena methode penyampaian materi dengan sistem pengajaran, bukan dengan methode pendidikan dan motivasi. Sekiranya pengenalan itu disampaikan dengan methode pendidikan, dan methode training motivasi, saya yakin methode ini akan berpengaruh lebih segnifikan ke dalam kehidupan kita. Sebagaimana materi2 training motivasi yang banyak dilakukan oleh lembaga2 motivasi, yang telah berhasil merubah mental para pesertanya. Dan ini tak kalah pentingnya dalam hal memaknai ibadah haji. Mengapa ibadah haji tidak merubah mental sebagian kita? Mungkin jawabannya karena kebanyakan kita masih memfokuskan pada pelatihan manasik haji dengan methode pengajaran. Tidak menggunakan methode pendidikan dan motivasi. Sekiranya materi haji, adab-adabnya dan rahasianya disampaikan dengan methode pendidikan dan training motivasi, kemudian materi2 tertentu dilakukan pada even2 penting dalam ibadah haji misalnya di Madinah, Arafah, Mina, dan lainnya, saya yakin ibadah haji itu akan berpengaruh secara segnifikan pada jema'ah haji. Dan insya Allah pengaruh haji itu tidak hanya dirasakan oleh jema'ah, tetapi juga oleh kita bahkan bangsa dan negara. Karena tujuan haji lebih luas dan mencakup tujuan shalat, puasa dan zakat. Kapankah kita akan memulai methode ini, methode training motivasi? Yakni, menjadikan materi-materi ibadah haji ke dalam materi training motovasi. Dalam methode ini tidak membedakan antara mereka yang cerdas IQnya dan yang tidak cerdas. Karena methode ini tidak melatih pikiran, tetapi melatih dan membimbing ruhani, yang sekarang dikenal dengan melatih "otak kanan". Mengapa methode ini tidak segera dimulai? Pahahal methode ini telah terbukti keunggulan dan kesuksesannya. Bukankah belakangan ini kita saksikan banyak lembaga kemersial dan perusahan membuktikan methode ini, untuk merubah mental para karyawannya, yang akhirnya juga menguntungkan secara materi. Methode ini telah diakui keunggulannya di dunia Islam dan dunia barat. Haji memiliki tujuan yang jauh lebih utama dari tujuan lembaga2 komersial. Jika lembaga-lembaga komerrsial, ukuran kesuksesaannya merubah mental para karyawannya selain keuntungan material, tentu haji memiliki tujuan yang jauh lebih mulia dari semua ini. Jika lembaga-lembaga komersial bisa mencapai tujuannya, mengapa lembaga2 haji belum mencapai tujuan utama haji? Mari kita diskusikan, kita sharing ilmu dan informasi untuk tujuan yang utama dan mulia ini. Di antara rahasia-rahasia haji adalah: Pertama: Ka'bah sebagai power energi Kesucian Mengapa energi kesucian Ka'bah tidak merubah mental manusia. Padahal hampir semua jema'ah haji sudah mulai merasa getaran hatinya saat memandang pertama Ka'bah. Ini menunjukan bahwa Allah swt dengan rumah-Nya yang mulai sudah mulai menggetarkan menggerakkan hati jema'ah haji, dan menggerakkan mereka pada tujuan haji. Allah swt berfirman: æó ÚóåöÏúäÇ Åöáì ÅöÈúÑÇåíãó æó ÅöÓúãÇÚíáó Ãóäú ØóåøöÑÇ ÈóíúÊöíó áöáØøÇÆöÝíäó æó ÇáúÚÇßöÝíäó æó ÇáÑøßøÚö ÇáÓøÌõæÏö "Telah kami telah buatkan perjanjian pada Ibrahim dan ismail: Sucikan rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, dan i'tikaf, rukuk dan sujud." (Al-Baqarah: 125) Ayat ini menegaskan bahwa perjanjian Ilahi merupakan kesucian yang diperuntukkan pada tamu-tamu Allah yang melakukan thawaf, ruku' dan sujud di sekitar rumah-Nya yang mulia. Dalam ayat ini Allah swt menjadikan perjanjian Ilahi sebagai kesucian. Allah swt kata `Ahd, yang artinya membuat perjanjian. Apakah tujuan Allah swt dalam hal mensucikan Ka'bah Dia membuat perjanjian dengan nabi Ibrahim dan Ismail (as), padahal kalau sekedar mensucikannya secara fisik, bisa dilakukan oleh ummatnya. Di sini tentu ada rahasia di balik kesucian fisik. Apakah hal ini berkait dengan kesucian Al-Qur'an yang dinyatakan oleh Allah swt: Åöäøóåõ áóÞõÑúÁóÇäñ ßóÑöíãñþ .Ýì ßöÊóÈò ãøóßúäõæäòþ .áÇ íóãóÓåõ ÅöáÇ ÇáúãõØåøóÑõæäó. "Sesungguhnya Al-Qur'an adalah bacaan yang mulia, berada dalam kitab yang terjaga, tak tersentuh kecuali oleh orang-orang yang disucikan." (Al-Waqi'ah: 77-79) Ayat ini tidak hanya mengandung makna bahwa menyentuh Al-Qur'an harus dalam keadaan suci dari hadats. Bahkan sebagian muslimin tidak mengharuskan suci dari hadats untuk menyentuh Al-Qur'an. Lalu apa maksudnya Al-Qur'an dikaitan dengan kesucian dan orang-orang yang disucikan oleh Allah swt. Siapakah orang-orang yang disucikan oleh Allah swt? Bahkan dalam ayat ini dikaitkan dengan kitab yang terjaga. Apakah yang dimaksud menyentuh itu? Apakah hanya pada fisiknya? Atau kandungan maknanya yang tidak akan dicapai oleh sentuhan pikiran dan hati orang-orang yang tidak disucikan oleh Allah swt? Ini sebagai renungan untuk memahami rahasia haji selanjutnya. Kemudian apa yang kita rasakan saat membaca kalimat berikut pada setiap memandang Ka'bah: ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöí ÚóÙøóãóßö æóÔóÑøóÝóßö æóßóÑøóãóßö æóÌóÚóáóßö ãóËóÇÈóÉð áöáäøóÇÓö æóÃóãúäóÇ ãõÈóÇÑóßðÇ æóåõÏðì áöáúÚóÇáóãöíúäó. Alhamdulillâhil ladzî `azhzhamaki wa syar-rafaki wa karramaki, waja'alaki matsâbatan linnâsi wa amnâ, mubarakan wa hudal lil'âlamîn. Segala puji bagi Allah yang telah mengagungkanmu dan memuliakanmu, dan menjadikanmu sebagai tempat perlindungan dan keamanan bagi seluruh manusia, tempat yang penuh berkah dan petunjuk bagi alam semesta. Kedua: Ka'bah pusat energi Kemerdekaan Allah swt berfirman: æó áúíóØøæøÝõæÇ ÈöÇáúÈóíúÊö ÇáúÚóÊíÞö "Dan hendaknya mereka melakukan thawaf di sekitar rumah yang merdeka." (Al-Hajj:29). Ëõãø ãóÍöáøåÇ Åöáóì ÇáúÈóíúÊö ÇáúÚóÊíÞö "Kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyambelihnya ialah setelah sampai ke rumah merdeka." (Al-Hajj: 33) Sebagian penerjemah Al-Qur'an menerjemah kata "Baytul Atiq" sebagai rumah antik. Jika ini yang dipahami oleh kaum muslimin, maka jelaslah rahasia Ka'bah tidak dapat ditangkap oleh mereka, khususnya jema'ah haji. Berbeda, sekiranya kita memahaminya sebagai rumah mulia yang mengalirkan energi kemerdekaan bagi manusia, tentu kita akan mengenal Ka'bah lebih bermakna, dan Ka'bah lebih menggetarkan hati dan pikiran saat kita memandangnya. Dengan makna ini kita akan diantarkan pada makna haji yang sebenarnya, haji yang memerdekakan kita dari kebodohan, keterbelakangan, belenggu hawa nafsu, dan belenggu kezaliman. Dengan makna ini, haji dapat merubah pikiran dan hati kita pada tujuan yang jauh bermakna. Tidak berhitung pahala dalam beribadah kepada Allah sebagaimana yang terpetik dalam pikiran umumnya jema'ah haji. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: "Orang beribadah itu ada tiga macam: ibadah karena takut neraka, ini ibadahnya budak yang takut pada majikannya; ibadah karena ingin surga, ini ibadahnya pedagang karena ini mendapatkan keuntungan; dan ibadahnya orang yang merdeka, karena cinta kepada Allah swt." Ketiga: Ka'bah Pusat energi Kebangkitan Manusia Allah swt berfirman: ÌóÚóáó Çááøåõ ÇáúßóÚúÈóÉó ÇáúÈóíúÊó ÇáúÍóÑÇãó ÞöíÇãðÇ ááäÇÓ "Allah telah menjadikan Ka'bah rumah yang mulia sebagai kebangkitan bagi manusia." (Al-Maidah: 97) Allah swt menjadikan Ka'bah sebagai pusat energi kebangkitan manusia. Bangkit secara lahir dan batin. Bangkit dari kelalaian dan kehinaan dosa. Bangkit melawan kezaliman, penindasan dan kebatilan. Mengapa tujuan dibangunnya Ka'bah tidak terwujud? Mengapa Ka'bah tidak mengalirkan kekuatan kepada kita? Sehingga terwujudlah kehendak Allah swt yang dinyatakan di dalam firman-Nya: áöíóåúáößó ãóäú åóáóßó Úóäú ÈóíøöäóÉò æó íóÍúíì ãóäú Íóíø Úóäú ÈóíøöäóÉò "Agar binasalah orang yang binasa karena keterangan yang nyata, dan hiduplah orang yang hidup karena keterangan yang nyata ." (Al-Anfal: 42) Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa menghendaki dunia dan akhirat, maka hendaknya berkiblat kepada ka'bah. (Al-Mustadrak) Keempat: Ka'bah dan Perlindungan Allah swt menyatakan firman: æó ÅöÐú ÌóÚóáúäóÇ ÇáúÈóíúÊó ãóËÇÈóÉð áöáäøÇÓö æó ÃóãúäðÇ "Ingatlah ketika kami menjadikan Ka'bah sebagai tempat perhimpunan dan keamanan bagi manusia." (Aa-Baqarah: 125) Kapankah firman ini terwujud di muka bumi? Sehingga kaum muslimin tidak mencari perlindungan ke tempat lain, ke Amerika dan PBB. Apakah Ka'bah hanya menjadi kiblat ibadah ritual? Mengapa di zaman Nabi Ibrahim (as) dan Rasulullah saw, selain menjadi kiblat ritual Ka'bah memiliki peranan dalam kehidupan manusia sebagai pusat keamanan? Bukankah yang semestinya Ka'bah berfungsi sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah swt, dan telah diwujudkan oleh Nabi Ibrahim (as) dan Rasulullah saw? Dimanakah ruh Ka'bah Ibrahim dan Rasulullah saw? Allah swt berfirman: æó ááøóåö Úóáì ÇáäøóÇÓö ÍöÌøõ ÇáúÈóíúÊö ãóäö ÇÓÊóØÇÚó Åöáóíúåö ÓÈöíáÇð æó ãóä ßóÝóÑó ÝóÅöäøó Çááøóåó Ûóäìøñ Úóäö ÇáúÚóáóãöíäó "Terhadap Allah, bagi manusia wajib melakukan haji, yaitu orang- orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari alam semesta." (Ali Imran: 97) Allah swt memerintahkan haji kepada manusia yang memiliki kemampuan. Bukan hanya kemampuan materi, tetapi juga mental. Karena haji merupakan puncak ibadah. Tujuannya mencakup tujuan semua ibadah. Sudahkah kita telah memenuhi syarat untuk melaksanakan haji? Sudah layakkah kita menjadi tamu Allah Yang Maha suci? Pesan apakah yang kita terima dari-Nya selama menjadi tamu-Nya, dan sudahkah kita wujudkan? Haji bukan hanya ibadah ritual, yang hanya menghitung pahala dan keuntungan pribadi. Haji harus dapat merubah kehidupan manusia. Dari kegelapan pada cahaya, dari kerakusan pada kesucian, dari kezaliman pada keadilan, dari kejahilan pada kebijaksanaan, dari penindasan pada kasih-sayang. Sudahkah kita meluruskan niat dan memahami tujuan haji? Sudahkah mewujudkan pesan-pesan Ilahi selama menjadi tamu Allah Yang Maha Agung? Hendaknya kita sadari bahwa setiap ritual ibadah yang dilakukan selama haji, semua itu menjadi makhluk-makhluk yang akan menjadi saksi-saksi di Mahkamah Ilahi. Apakah kita sudah atau belum mewujudkan pesan-pesan suci selama menjadi tamu Ilahi, yang merupakan tujuan ibadah haji, yang sejalan dengan missi Rasulullah saw kekasih Ilahi: Rahmatan lil-`alamin. Bagi Anda yang ingin eBooks tentang Adab2 haji dan doa-doa haji, serta Amalan praktis dan doa-doa pilihan keseharian, kunjungi: http://shalatdoa.blogspot.com http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2nya, kunjungi: http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami