Numpang komentar: Saya belum pernah tanya kepada mereka yang ogah pakai pembalut modern. Namun perkiraan saya, barangkali tujuan mereka agar ramah lingkungan. Karena dengan menggunakan pembalut kain yang dicuci, yang reusable, maka akan mengurangi jumlah sampah pembalut. Belum lagi bayi2 yang dipakaikan diaper yag disposable itu, makin banyak lagi sampahnya deh ... Lapisan plastik, pada setiap pembalut ataupun popok bayi, saya dengar bisa makan waktu ratusan tahun untuk larut ke dalam tanah. Kalau bahan plastik bekas botol, dan semacamnya, itu masih bisa didaur ulang. Tapi lapisan plastik pada pembalut dan popok bayi???
Salam, Flora ---------------------------------------- Re: Konsultasi: Shalat dan Haid Posted by: "miftahalzaman" [EMAIL PROTECTED] miftahalzaman Mon Sep 10, 2007 1:29 am (PST) > Sebagian perempuan 'salafi' yg saya tahu juga sampai sekarang ogah Pake pembalut modern. > Mereka membuat sendiri pembalutnya dari kain. > Dicucinya dengan diinjak-injak lantas di sikat, disabun, di jemur, Lantas disetrika disimpan di lemari pakaian. Jadi perempuan salafi tidak mau pakai pembalut "modern"? Wow! Kenapakah? Sekedar tidak biasa? Apakah karena produk kafir? Ataukah Barangkali karena menggunakan "logika terbalik" ciri khas para Fundamentalis: karena dengan pembalut modern lebih higienis, padahal Kondisi haid itu adalah kondisi kotor, yang oleh karenanya mereka Dilarang beribadah, maka kesan kekotoran itu jangan sampai Terdegradasi dengan mengenakan pembalut yang lebih higienis. Jadilah Mereka menggunakan pembalut gaya lama seperti itu. Atau juga karena "sami'na Wa atha'na"? MZ [Non-text portions of this message have been removed]