----- Original Message ----- From: "Abdul Sodik" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, October 31, 2002 10:37 AM Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%
> Pak Abas FS yang terhormat, > Jangan mudah untuk mengatakan bahwa Nation Character > kita sudah runtuh atau diruntuhkan oleh fundamentalisme > Islam. Berbahaaayyaa....lho, apakah pak Abas FS ada > bukti yang bisa dipertanggung jawabkan..? Jangan salah, baca baik-baik, yang dimaksud Basye bukan karakter bangsa kita jatuh oleh Islam lho, tetapi oleh fundamentalisme yang nggak karuan-karuan itu, yang runtang-runtung menebar teror sambil mengusung bendera Islam. Basye sama sekali nggak nuduh Islam, wong kita-kita juga Islam koq. Jadi di mana berbaaahayyaa....nya!? Minta bukti keruntuhan karakter bangsa oleh fundamentalisme Islam ngawur itu? Contoh sederhana nih! Lihat saja kelakuan mereka yang menyebar teror dengan mengusung-ngusung bendera Islam itu ... semuanya pada pake pakaian keArab-Araban! Pikiran yang karakter kebangsaannnya sudah keblinger itu mengira kalau sudah pake baju gaya Arab, gaya Habib, jadi gagah, jadi nyeremin, paling benar sendiri, dan orang Indonesia yang masih berpakaian menurut karakter bangsanya yang asli harus ketakutan... > Opini publik saat ini dengan globalisasinya sudah > banyak dikuasai media barat (Yahudi) Ah jangan niru-niru askar penjaga Masjidil Haram dong, yang ringan mulut mengkambing-hitamkan Yahudi, kalau sudah buntu pikiran. Pinter-pinternya Yahudi lah kalau mereka menguasai media dunia, itu sah-sah saja sebagai hasil upaya dan kerja keras, dan tololnya kita kalau tidak bisa balik menguasainya kembali. Terutama salahnya orang Arab kalau tidak bisa merebut menguasai media, duitnya kan juga nggak kalah banyak, kalau bukannya lebih banyak, tetapi dipakai buat apa? Untuk foya-foya nggak karuan, sehingga tidak mendapat ridha Allah. Dari segi karakter juga kelihatan konyolnya Arab-Arab itu. Jumlahnya berpuluh-puluh kali lipat Yahudi tapi perangnya kalahan terus. OK-lah, Yahudi dibantu Inggris dan Perancis di awalnya, dan juga AS kemudiannya, tetapi Arab-Arab juga sempat habis-habisan dibantu Rusia, dan dalam posisi mengepung, tapi toh kalah juga. Kenapa? Karena sesama muslim, sesama Arab, menghadapi musuh yang sama, tetapi terus saja dengki dan hasud di antara mereka sendiri. Coba sebutkan satu negara Arab, satu saja, jangan banyak-banyak, yang sekarang ini berani muncul membela Palestina yang lagi ditekan habis sama Israel. Kosong melompong... Jauh lebih konkrit negara-negara Eropa dalam membantu Palestina, seperti Perancis, Jerman dan negara-negara Skandinavia, sampai Jerman sempat ribut dengan AS, padahal muslim bukan, Arab apalagi. Sementara si Arab-Arab itu sibuk menebarkan kekacauan di negara sesama muslim seperti Indonesia, anak muda yang lagi pengangguran dimodalin pakai khamis dan sorban, dikasih nasi bungkus, lalu disuruh ngrusak sana ngrusak sini. Saya koq seperti sebel betul ya sama Arab? Memang iya Sodik! "Dendam" lama nih... Di tahun-tahun awal dekade 1960-an Bung Karno habis-habisan menggelorakan semangat bangsa Indonesia untuk solider pada bangsa Arab dalam perjuangan mereka melawan Israel. Pas tahun 1964 ada Olympiade di Tokyo, Jepang. Dan Indonesia yang baru berjaya muncul sebagai ranking kedua di Asian Games 1962, menyiapkan diri dengan moril tinggi untuk berprestasi memuncak di Olympiade yang pertama kalinya diselenggarakan di Asia itu. Beberapa cabang olahraga memacu prestasinya dengan berlatih dan try-out di berbagai negara lain dengan hasil yang menjanjikan, dan demi efisiensi maka tanpa balik lagi ke Jakarta, team-team olahraga tersebut langsung menuju Tokyo menjelang hari pembukaan. Mendadak ada perintah dari Bung Karno supaya jangan masuk Jepang dulu karena ada gejala Jepang akan mengizinkan Israel ikut Olympiade itu. Demi solidaritas dengan negara-negara Arab, Indonesia akan mengikuti ajakan mereka untuk memboikot Olympiade kalau Israel diizinkan ikut. Jadi berbagai team itu harus hold dulu, standby saja di Hongkong, atau Pyongyang, atau Singapore. Ternyata kejadian, Israel boleh ikut Olympiade. Dan Bung Karno juga konsekwen, kita konsisten mengekor pada negara-negara Arab untuk memboikot Olympiade! Semua team yang standby di sekitar Jepang disuruh pulang, dan yang masih di Jakarta, dibubarkan pelatnas-nya. Akibatnya Jepang, yang sahabat dekat Indonesia, apalagi salahsatu istri Bung Karno orang Jepang, protes keras pada pemerintah Indonesia, karena mencampur-adukkan olahraga dengan politik. Tetapi, demi solidaritas dengan Arab, Bung Karno tidak bergeming, perduli amat persahabatan dengan Jepang, perduli amat istri cantik orang Jepang, yang penting solider dengan bangsa Arab yang lagi "menderita"! Biar dunia melihat bagaimana rasanya kalau suatu Olympiade diboikot negara-negara yang sedang berjuang! Eh, ujung-ujungnya ternyata Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memboikot Olympiade itu. Semua negara-negara Arab ramai-ramai tetap datang ke Tokyo dan ikut berlomba!!! Jepang kan pembeli minyak Arab terbesar, jadi orang Arab tidak boleh absen pada Olympiade yang dituan-rumahi Jepang, persetan dengan urusan politik, persetan solidaritas dengan Palestina, persetan dengan perjuangan melawan Yahudi, dan persetan dengan ... solidaritasnya Indonesia! Wasalam. --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net> Unsubscribe : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net> Vacation : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu> 1 Mail/day : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>