[yonsatu] Re: Bersama-sama merepresentasikan kembali Yon I

2002-04-18 Terurut Topik Rifki Muhida

Saya aktif di yon I dari tahun 1993 s.d 1997, yaitu
masa transisi dimana sistem pendidikan baru mulai
diterapkan di ITB. Kuliah ditekan menjadi 4 tahun dan
mulai diberlakukan semester pendek, serta upaya2 dari
pihak penyelanggara perguruan tinggi yang menuntut
siswa lulus secepat-cepatnya dengan IP tinggi.
Paradigma yang berkembang saat itu yang membentuk
tatanan berpikir anak2 sekarang sangat pragmatis yaitu
 orang harus cepat lulus (selain biaya kuliah makin
mahal) dengan IP yang tinggi. Sasarannya adalah
lapangan kerja yang dirasa semakin sempit.
Perubahan yang sedemikian cepat ditambah citra menwa
yang dirusak oknum-oknum menwa sendiri dan pencitraan
yang buruk dari masmedia membuat Yon I
terhuyung-huyung. Saya dan beberapa temen di yon I
ketika itu menyadari ini apalagi setelah mengamati
merosotnya animo mahasiswa ITB untuk menjadi anggota
YonI. Publikasi yang mengambarkan menwa sebagai unit
lapangan berbau lumpur dan darah, unit keperwiraan
dan keberanian seorang lelaki dengan kepiawaian di
udara-darat dan laut, rasa-rasanya sudah nggak mempan.
bahkan latihan bersama; menembak,mountainering, yang
sering diadakan melibatkan banyak mahasiswa ITB (non
menwa) juga tidak menainkkan animo mahasiswa untuk
bergabung. Untuk jalan keluarnya, saya (ketika itu
staf V) dan beberapa teman ketika itu melakukan
pencitraan baru dengan mengubah isi publikasi/promosi,
menampilkan postur baru menwa sebagai wadah pembinaan
manjemen dan kempimpinan. Kami perkenalkan manajemn
militer yang khas, dan sinkronisasi antara manemen
militer dan manjemen perusahaan, kami keluarkan isu
Intelligent business, Sun-zu for business yang lagi
trend ketika itu. kami perlihatkan pola pembinaan
kepemimpinan di batalion ITB yang bertahap, berjenjang
dan berkelanjutan. Kami pikir itu ladang baru untuk
mahasiswa ITB yang dapat mereka panen setelah mereka
kembali kemasyarakat (bekerja). Kepemimpinan dan
praktek manjemen adalah penting untuk mereka sukses di
perusahaan2 dan masyarakat. Dengan cara ini,
sedikitnya kami berhasil, parameternya adalah
meningkatnya jumlah pendaftar dan peserta yang
mengikuti diklatsar walau peningkatan itu tidak
sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk
promosi yang bisa dibilang gila-gilaan . Saya lupa
pastinya, berapa ribu poster, spanduk, dan brosur yang
telah di tempel, dibagikan disetiap jengkal tanah ITB.

Sebuah brosur 8 halaman yang saya cetak sebanyak 4000
exsemplar saya yakin telah sampai ketangan setiap
individu ITB tak terkecuali mahasiswa2 baru, dan
poster ukuran A3 dan A2 yang jumlahnya sekitar 2000
exemplar saya yakin telah sampai ke memori otak
melalui retina mata setiap civitas akademika ITB,- tak
terkecuali PR 3 ITB, yang mendapat sedikit protes dari
aktivis mahasiswa ITB atas tindakan menwa ITB yang
berlebih-lebihan/brutal itu.
Semua mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang saya
tanya dan wawancarai tertarik, dan baru tahu tentang
manajemen militer tentang kepemimpinan dan yang
penting tentang leadership lab (laboratorium
kepemimpinan). Tapi untuk menjadi anggota menwa, nanti
dulu. Beban kuliah, beban psikology (karena akan di
jauh dan di ejek oleh sktivis mahsiwa ITB) menjadi
momok, sepertinya ini pertempuran yang mengerikan.
Kami di lab (Markas menwa ITB) menunggu hasil
pertempuran itu dengan berdebar2 dan melihat satu
persatu front2 terdepan kami jatuh ketangan musuh.
Hasil akhirnya kami tidak kalah hanya kemenangan kecil
yang kami rebut atas 18 anggota baru yang menjadi
anggota yon ITB.
Saya berhasil mengevaluasi peperangan ini, dan yang
paling penting berhasil mendefenisikan dengan akurat
siapa musuh sesuai dengan kata2 terkenal Sun-zu yang
menjadi moto kami ketika itu dalam mepromosikan menwa
ITB,  anda akan memenangkan 100 peperangan berturut2
hanya denga mengetahui siapa anda dan siapa musuh
anda.
Inilah musuh itu:
1. Waktu (70%): semester pendek (bertepatan dengan
waktu diklatsar), beban kuliah yang berat serta
nacaman DO dan ketakutan mendapat IP yang rendah
sehingga tidak bisa bersaing dalam mencari kerja.
2. Psikologi(25%): Ejekan dari aktivis mahasiswa ITB
dikarenakan image militer.
3. Berat(5%), latihan menwa yang keras dilapangan
takut nggak mampu, apalagi sering terdengar anggota
menwa yang meninggal dalam latihan.

Untuk musuh nomor dua sekarang ini sudah reda, setelah
pergantian regime pemerintahan dan ditarik mundurnya
militer dari pentas politik, image yang menggolongkan
menwa sebagai perpanjangan tangan militer dll saya
pikir sudah berkurang. Sehinggal katakanlah tinggal 1
musuh yaitu waktu.
Untuk mengalahkan musuh nomor 1 itu saya usul:
1. Sinkronkan kegitan menwa dengan dengan kegiatan
kuliah secara waktu dan materi. Kegiatan menwa sebisa
mungkin mendukung kegiatan kuliah. Misalnya mengambil
tugas penlitian yang berkaitan dengan teknologi
hankam.
2. Bangun image bahwa menwa ITB tidak hanya lapangan
tapi juga olah pikir, untuk itu harus percaya bahwa
ada sejumlah anggota menwa ITB yang tidak dapat
mengikuti kegiatan lapangan karena kesibukan kuliah
atau tidak suka 

[yonsatu] Re: Bersama-sama merepresentasikan kembali Yon I

2002-04-18 Terurut Topik Syafril Hermansyah

Hallo Gank!,

On  Thu,  18  Apr  2002 at 00:31 GMT -0700 (18/04/2002 14:31 where you
think I live) Rifki Muhida=[RM] wrote to [EMAIL PROTECTED] :

 Publikasi  yang  mengambarkan  menwa  sebagai  unit  lapangan berbau
 lumpur  dan  darah, unit keperwiraan dan keberanian seorang lelaki
 dengan  kepiawaian di udara-darat dan laut, rasa-rasanya sudah nggak
 mempan.  bahkan latihan bersama; menembak,mountainering, yang sering
 diadakan  melibatkan  banyak  mahasiswa  ITB  (non menwa) juga tidak
 menainkkan animo mahasiswa untuk bergabung.

Ugh..ugh...Sumber Gaya (SG) tdk bisa jadi tumpuan donk :-(

 Untuk  jalan  keluarnya, saya (ketika itu staf V) dan beberapa teman
 ketika   itu   melakukan   pencitraan   baru   dengan  mengubah  isi
 publikasi/promosi,  menampilkan  postur  baru  menwa  sebagai  wadah
 pembinaan   manjemen  dan  kempimpinan.  Kami  perkenalkan  manajemn
 militer  yang  khas,  dan  sinkronisasi  antara  manemen militer dan
 manjemen perusahaan, kami keluarkan isu Intelligent business, Sun-zu
 for  business  yang  lagi  trend  ketika  itu. kami perlihatkan pola
 pembinaan kepemimpinan di batalion ITB yang bertahap, berjenjang dan
 berkelanjutan.  Kami  pikir itu ladang baru untuk mahasiswa ITB yang
 dapat  mereka  panen  setelah mereka kembali kemasyarakat (bekerja).
 Kepemimpinan dan praktek manjemen adalah penting untuk mereka sukses
 di  perusahaan2  dan  masyarakat.  Dengan  cara ini, sedikitnya kami
 berhasil,  parameternya  adalah  meningkatnya  jumlah  pendaftar dan
 peserta   yang  mengikuti  diklatsar  walau  peningkatan  itu  tidak
 sebanding  dengan  biaya  yang  telah dikeluarkan untuk promosi yang
 bisa  dibilang gila-gilaan . Saya lupa pastinya, berapa ribu poster,
 spanduk, dan brosur yang telah di tempel, dibagikan disetiap jengkal
 tanah ITB.

Usaha yg bagus sekali, salut!

 Semua  mahasiswa,  terutama  mahasiswa  baru  yang  saya  tanya  dan
 wawancarai tertarik, dan baru tahu tentang manajemen militer tentang
 kepemimpinan dan yang penting tentang leadership lab (laboratorium
 kepemimpinan).

Issue menarik utk dikaji lbh lanjut.

 Tapi  untuk  menjadi  anggota menwa, nanti dulu. Beban kuliah, beban
 psikology (karena akan di jauh dan di ejek oleh sktivis mahsiwa ITB)
 menjadi  momok,  sepertinya ini pertempuran yang mengerikan. Kami di
 lab  (Markas  menwa  ITB)  menunggu  hasil  pertempuran  itu  dengan
 berdebar2  dan  melihat  satu  persatu  front2  terdepan  kami jatuh
 ketangan  musuh.  Hasil  akhirnya  kami tidak kalah hanya kemenangan
 kecil  yang kami rebut atas 18 anggota baru yang menjadi anggota yon
 ITB.

Itupun sdh bagus sekali.
Ngomong-2x, sekarang ini Unit Kegiatan apa yg paling banyak peminatnya
?

 Inilah musuh itu:
 1.   Waktu   (70%):   semester  pendek  (bertepatan  dengan  waktu
 diklatsar),  beban  kuliah yang berat serta nacaman DO dan ketakutan
 mendapat  IP  yang rendah sehingga tidak bisa bersaing dalam mencari
 kerja.
 2.  Psikologi(25%):  Ejekan dari aktivis mahasiswa ITB dikarenakan
 image militer.
 3.  Berat(5%),  latihan  menwa  yang  keras dilapangan takut nggak
 mampu,  apalagi  sering terdengar anggota menwa yang meninggal dalam
 latihan.

 Untuk  musuh  nomor  dua sekarang ini sudah reda, setelah pergantian
 regime  pemerintahan  dan  ditarik  mundurnya  militer  dari  pentas
 politik,  image yang menggolongkan menwa sebagai perpanjangan tangan
 militer dll saya pikir sudah berkurang. Sehinggal katakanlah tinggal
 1 musuh yaitu waktu.

 Untuk mengalahkan musuh nomor 1 itu saya usul:
 1.  Sinkronkan  kegitan  menwa  dengan dengan kegiatan kuliah secara
 waktu  dan  materi. Kegiatan menwa sebisa mungkin mendukung kegiatan
 kuliah.  Misalnya  mengambil  tugas  penlitian yang berkaitan dengan
 teknologi hankam.

Bgm dg kerjasama dg PAU (Pusat Antar Universitas) ?

 2.  Bangun image bahwa menwa ITB tidak hanya lapangan tapi juga olah
 pikir,

[ ... ]

 Tunjukan  satu  hasil yang bisa di pamerkan di perlihatkan, misalnya
 sebuah  program  komputer  atau  rakitan  mesin  yang sederhana atau
 sebuah  tulisan tentang model/design, hasil ini kemudian di pamerkan
 pada  acara  tertentu dan diajukan sebagai proposal untuk penelitian
 lanjut  dan  pengajuan  beasiswa, termasuk beasiswa S-2/S-3 dibidang
 teknologi  pertahanan  keluar negeri. Orang indonesia yang ahli dala
 bidang teknologi pertahanan saat ini sedikit sekali, sehingga sampai
 saat  ini kita masih menjadi pengguna/pemakai dan kalau rusak sering
 mendatangkan ahli dari luar.

Kalau  diusulkan  utk bikin PAU-HANKAM (melengkapi PAU-2x yg sudah ada
di dunia Perguruan Tinggi saat ini) kira-2x laku nggak ya idenya ?

 3.  Untuk  kegiatan  lapangan tetap diselenggarakan dengan mengingat
 dana  dan  peminat,  misalnya latihan tradisi korps, suspelat maupun
 dinas  staf, tidak diwajibkan, siapa berminat siapa punya waktu bisa
 ikut.

 4.  Akibat  yang  timbul  bila  itu  terjadi, menwa ITB akan menjadi
 organisasi  yang  terbuka  untuk  setiap  mahasiswa dan dosen selama
 tuntutannya  

[yonsatu] Re: Bersama-sama merepresentasikan kembali Yon I

2002-04-18 Terurut Topik Edy Christiono


 Ugh..ugh...Sumber Gaya (SG) tdk bisa jadi tumpuan
 donk :-(
 


he he he..berarti Wanadri memang lebih baik dalam
kaderisasimungkin karena tidak berbau
tentara... (saya bukan wanadri lho )

memang mungkin paling benar  adalah sekolah baik baik
biar cepet lulus dan dapet kerjaan sesuai harapan
orang tua dan calon mertua.negara dalam
ancaman ? mana ada urus khan udah ada TNI (?)
...mungkiin.

salam,

dari yang ketularan SG...

__
Do You Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax
http://taxes.yahoo.com/

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Bersama-sama merepresentasikan kembali Yon I

2002-04-18 Terurut Topik Indradjaja Dalel

Sukris yth,
(Lihat comment dibawah,)
Salam
Indradjaja Dalel

 -Original Message-
From:   Edy Christiono [mailto:[EMAIL PROTECTED]]=20
Sent:   18 April 2002 16:20
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[yonsatu] Re: Bersama-sama merepresentasikan kembali Yon I


 Ugh..ugh...Sumber Gaya (SG) tdk bisa jadi tumpuan
 donk :-(
=20


he he he..berarti Wanadri memang lebih baik dalam
kaderisasimungkin karena tidak berbau
tentara... (saya bukan wanadri lho )

memang mungkin paling benar  adalah sekolah baik baik
biar cepet lulus dan dapet kerjaan sesuai harapan
orang tua dan calon mertua.negara dalam
ancaman ? mana ada urus khan udah ada TNI (?)
...mungkiin.

Kalau diikuti cara ini maka lulusan ITB akan steril, EQ-nya rendah dan =
susah dapat kerjaan diperusahaan bagus, dimana EQ baik merupakan syarat =
utama. Ini terlihat dari laporan penerimaan sarjana baru di perusahaan =
terkenal, lulusan ITB jauh kalah bersaing dengan ITS/Unair dan Gama. =
Pengalaman SG itu ternyata sangat diperperlukan untuk pematangan pribadi =
(EQ).

Angotnya Sukris diperlukan, supaya ada yang bergerak untuk memperbaiki =
kondisi Yon 1 kita dan lulusan ITB umumnya

salam,

dari yang ketularan SG...

__
Do You Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - online filing with TurboTax
http://taxes.yahoo.com/

--[YONSATU - =
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : =
mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=3Dvacation%20yonsatu
1 Mail/day : =
mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=3Dset%20yonsatu%20digest



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest