Dari milis sebelah

  ----- Original Message ----- 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: Ulil Abshar-Abdalla ; Luthfi Assyaukanie ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Agus Hamonangan ; Hudzaifah Ibnul ; [EMAIL PROTECTED] ; Jemmy ; 
[EMAIL PROTECTED] ; DOMBA2 KAFIR ; DOMBA2 KAFIR ; DOMBA2 KAFIR ; DOMBA2 KAFIR ; 
DOMBA2 KAFIR ; Mey Lan ; [EMAIL PROTECTED] ; H. M. ; mediacare ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Samuel Sam ; sang_candu ; 
ratna sarumpaet ; budi sulistiyo ; yahoo2teguh ; zamanku@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, July 26, 2008 11:05 AM
  Subject: Jihad vs INDIA 715 - abad 21


        Jihad vs INDIA 715 - abad 21

              http://www.historyofjihad.org/india.html 

              Perjuangan Hindu yg Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadi 
menghalangi Islamisasi India secara total 

              Berbeda dgn Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), 
Turki, Afrika Utara, Islamisasi India tidak tuntas. Setelah lebih dari 1000 
tahun tirani Muslim, dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap Hindu. 
Ini BUKAN karena kebaikan Muslim, karena ini memang bukan ciri khas mereka. 
Keberanian ksatria2 Hindulah yg mampu menghantam keberingasan berdarah Jihadi 
berkali2 terlepas dari berbagai kekalahan yg juga dialami pihak Hindu. 

              Muslim menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi 
Persia 

              Tidak banyak yang tahu bahwa setelah menginvasi Persia th 634, 
Muslim menginvasi kawasan Sindh di India th 638, jarak waktu yang 4 tahun. Tapi 
sementara Persia takluk setelah 17 thn, mulai thn 651, Muslim sampai memerlukan 
waktu 700 tahun utk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yg 
memisahkan diri dari India thn 1947). 

              Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah India 
secara damai. Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan kelompok 
Maratha Hindu sampai menyaingi kebuasan Muslim. Mereka, pada dasarnya, mengejar 
Muslim sampai ‘dimanapun mereka dapat ditemukan’. Taktik mengalahkan Muslim 
macam ini juga diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2 
Kristen Afrika dari Nubia menggunakan taktik gerilya utk mengejar setiap dan 
semua Muslim sampai ke akar2nya. Hanya dgn cara ini mereka dapat dikalahkan. 

              Taktik kotor Muslim melawan India: memenggal kepala anak2 

              Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2 dapat 
dikalahkan oleh para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan Hindu ini sampai 
mengherankan Muslim. Setelah kampanye berdarah selama 80 tahun, Muslim merebut 
Fort Deval (Debal, didekat Karachi sekarang) secara curang, dgn menculik 3 
anak-anak seorang petinggi Fort Debal, MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN 
MEGNANCAM AKAN MEMENGGAL YANG LAIN. 

              Dgn ancaman ini pihak Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun 
demikian tidak akan pernah melupakannya, saat pemimpin biadab Muslim, Mohammed 
bin Kasim, mulai menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja 
Dabir yg ditangkapi Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di 
Bagdad utk koleksi haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan. 
MEREKA MEROBEK HYMEN MEREKA DGN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN BAHWA 
KASIM telah mengambil keperawanan mereka. Ini membuat marah sang Kalif dan 
memanggil Kasim ke Bagdad. Kasim dituduh melakukan pengkhianatan ! Hukumannya ? 
Ia disekap dalam sebuah peti kayu bulat yg ditancapi dgn paku didalamnya dan 
peti kayu itu digulingkan dari bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah 
satu algojo Muslim India. 

              Cara kaum Rajput Hindu merongrong Muslim selama 500 tahun 

              Setelah menjajah Sindh, Muslim menyerang Punjab tapi kalah. 
Kemudian mereka menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj, dan saat 
mereka menyerang Gujarat, merkea dikalahkan para Chalukya (Solankis) dari 
Anahilwada. Jadi dari thn 
              715 sampai 980, Muslim tidak maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, 
Muslim bisa menyerang India lagi. 

              Cara Muslim memanfaatkan aristokrat Hindu 

              Thn 980, panglima Muslim, Sabuktagin menggunakan mata2 utk 
mempelajari taktik perang Hindu. Menurut mata2, Hindu memulai perang pada saat 
matahari terbit dan mengakhirinya pada saat matahari terbenam. Setelah 
mempelajari taktik in, Sabuktagin menantang raja Jayapal Shahiya utk berperang 
dan keduanya menyetujui tempat dan waktu perang. Keduanya sampai pada tempat yg 
ditentukan, satu hari sebelum tanggal perang yg sudah ditetapkan dan keduanya 
saling mengirimkan utusan utk menyetujui permulaan perang pada saat matahari 
terbit keesokan harinya. Tapi malam itu juga Muslim menyusup masuk kamp Hindu 
dan membantai sebagian besar tentara Hindu. 
              Keesokan harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke 
ibukota mereka, Kubha , sambil dikejar Muslim. Kota itupun direbut Muslim dan 
menamakan kota itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur. 

              Taktik licik Muslim di Pertempuran Lahore 

              Setelah merebut Kabul, Muslim menghancurkan semu kuil2 Hindu dan 
memaksa orang2 Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya, 
puteranya, Anandpal Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke Luvkushpura 
(Lahore). Ia mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi penjajah Muslim yg 
sekarang dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud. 

              Kedua pasukan bertemu di pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Muslim 
dibuat hancur lebur oleh Hindu yg tidak juga mau menyerah kpd imperialisme Arab 
biadab. Hindu menggunakan gajah yg dilengkapi dgn tameng. Muslim menyadari 
kelemahan mereka. Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dgn alasan mencari damai 
dan dibiarkan keluar dari India dgn selamat. Guna menunjukkan maksud baik 
mereka, mereka mengatakan bersedia utk datang ke kamp Hindu utk makan siang. 
Anandpala sayangnya menyetujuinya, walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya. 

              Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka berpura2 
mengobrol dgn tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan tempat markas para 
gajah. Sang tuan rumah yg ramah tamah sama sekali tidak mencium akal bulus 
musuh mereka ini. Bagi mereka ‘tamu harus diperlakukan spt dewa’ (Athithi Devoh 
Bhava). 
              Dgn diam2 Muslim menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan 
gajah. 

              Beberapa saat kemudian pihak Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa 
perang kini selesai dan perdamaian segera akan tercapai dgn pembubaran kedua 
markas perang mereka. 

              Tapi betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka 
mendengar kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit 
dgn teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Hindu dgn bingung segera mempersiapkan 
gajah mereka dgn menaruh sadel di punggung gajah dan segera menyerang Muslim 
secara semrawut. Mereka semakin shock ketika gajah mereka menolak perintah dan 
malah melarikan diri dari ajang pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh 
opium. Gajah yg dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. 
Ia dikejar tentara Muslim yg memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya jatuh 
dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM MEMENGGAL 
KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan memamerkannya pada pasukan 
Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan Hindu yg sudah kebingungan. Tidak 
terbiasa dgn cara biadab memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara 
Hindu mengundurkan diri tetapi tidak lama kemudian merekapun dibantai. 

              Penculikan dan Pembunuhan Tirlochanpala oleh Muslim yg berpura2 
sbg Sanyasi 

              Setelah kemenangan curang mereka di Lahore, cucu muda Jayapala 
Shaiya, Tirlochanpala Shahiya, mengambil oper kekuasaan. Ia hanya teenager 
berusia 17 tahun. Ia memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang 
disebut Himachal Pradesh. 

              Kerajaan Shahiya yg meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini 
semakin menciut menjadi hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi utk 
menghalangi lajunya Muslim di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria 
ayah dan kakeknya dan bersekutu dgn raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet, utk 
mengusir Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan). Gubernur Muslim 
dari Punjab, marah dan spt memang sudah menjadi cirri khas Muslim, merencanakan 
akal bulus utk mengalahkan raja muda itu. 

              Ia mengirimkan tentara yg berbusana spt tukang2 bertapa Hindu 
dari Kabul membawa pesan2 damai bagi Tirlochanpala. Dgn tipu daya ini, mereka 
diijinkan masuk rumah sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya 
habis dijarah Muslim). Begitu mereka masuk, tukang2 bertapa bohong itu 
menyerang sang pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yg 
kemudian mereka selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak 
berkepala raja muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan siapapun yg 
ingin menghalangi jalan Allah. 

              Sisa2 tentara Shahiya, kehilangan pemimpin dan patah semangat. 
Mereka bermigrasi ke pegunungan Himalaya dan menjadi peternak domba dan 
kambing. Merkea kemudian dikenal sbg Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih 
eksis di Himalaya. 

              Jadi dgn kematian Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yg 
menguasai Afghanistan dan Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun 
sebelum Raja Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pd abad 18. Sama 800 
tahun itulah 
              berlangsung tirani Muslim yg memaksa mayoritas Hindu Afghanistan, 
Paktoonistan dan Punjab Barat menjadi Muslim. 

              Penjarahan Somnath oleh Mahmud Ghaznavi 

              Dgn habisnya dinasti Shahiya, India menjadi tempat jarahan Muslim 
yg dipimpin Mahmud yg megnhancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar 
(Staneshwara), Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa 
mengambil budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya 
terhdp kuil Hindu ternama, 
              Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai sekarang masih 
membekas di benak Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus berjalan lewat pegunungan 
Himalaya bagian barat. Banyak yg mati ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan 
Himalaya Barat dgn ‘Hindu Kush’, yg berarti Pembunuh Orang Hindu (Kush berarti 
‘membunuh’ dlm bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan 
merupakan peringatan bagi Hindu akan masa tragis ini. 

              Kemenangan pertama Hindu tehdp Muslim di Pertempuran Baharaich 
(Uttar Pradesh), 1033 

              Putera Mahmud, Masud, melanjutkan pengaruh ayahnya dgn menembus 
lembah Gangga dan mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada 
raja2 Hindu disana utik menyerah dan memeluk Islam. (!!) 

              Spt biasa sebelum memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan 
kpd Masud dan megnatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannyalah harus 
hengkang dari situ dgn damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH 
dan ia bisa menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas sucinya utk 
menawarkan Islam kpd siapapun yg belum mengakui Allah. 

              Tentara Hindu membabas habis tentara Masud. Setelah merasakan 
kekuasaan Muslim selama 400 tahun sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti 
tipu daya dan cara2 pengkhianatan Muslim. 

              Pertempuran Baharaich ini berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh 
tentara asing dgn panglima mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun 
tentara Muslim diijinkan hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan 
Muslim penjajah itu, ‘Pangeran’ Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sbg martir 
oleh penduduk Muslim setempat sbg seorang ‘Ghazi’ (yg berarti seorang Muslim yg 
mencapai kemartiran dng membunuh non-Muslim). Dan setiap tahun, sampai 
sekarang, diadakan upacara Urs utk memperingatinya. 

              Yg mereka ingin lupakan adalah keberanian tentara2 Hindu yg 
mengorbankan nyawa mereka mereka demi kemenangan menentukan pertama melawan 
invasi Jihad di India. 

              Setelah kemenangan Hindu yg sangat penting ini, India kembali 
damai selama 1 ½ abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah 
kepemimpinan Mohammed Ghori. 

              Jangka waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu 
melupakan sikap curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di 
Punjab Timur, mengadakan perdamaian dgn tetangga Hindunya dan orang Hindu 
menyangka bahwa Muslim, spt penjajah lainnya akan berintegrasi dgn masyarakat 
Hindu. Kebijakan Ghaznivid utk megnedarkan coin dlm bahasa Sansekerta dan 
menggunakan versi Sansekerta nama2 Muslim, spt Mahamada bagi Mohammed, seolah2 
memberi kesan sifat damai Muslim. 

              Mohammed-ibn-Sam atau Mohammed dari Ghauri, mant an Hindu yg 
menjadi algojo Hindu 

              1187, invasi Muslim berikutnya terjadi saat suku Ghor di 
Afghanistan, merebut kekuasaan dari Ghaznavid di Ghazni. Ghori2 ini dulunya 
suku beternak Hindu dibawah raja2 Shahiya, yg dipaksa masuk Islam oleh Muslim 
Ghaznavid, yg mengusir Shahiya dari Afghanistan, th 980M. 
              Kini, setelah 200 tahun, mantan2 Hindu ini menjadi Muslim tulen 
dan tidak sedikitpun menunjukkan warisan ke-Hinduan mereka, kecuali nama 
mereka. Ghori atau Gauri berasal dari Gau yg berarti sapi, dlm bahasa 
Sansekerta, yg menandakan profesi mereka sbg peternak sapi. Ironis bahwa 
mantan2 Hindu ini kemudian terkenal sbg algojo Hindu. 

              Mohammed mengalahkan Solankis dari Anahilwada, 1187 

              sampai disini dulu terjemahannya -----------selebihnya lihat saja 
artikelnya dlm bahasa inggris. 

              --------------------------------------------- 
              
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=1669&start 
=0&postdays=0&postorder=asc&highlight= 
              Politically Incorrect Guide to Islamic Solidarity among Citizens 

              Islam is a peaceful religion that calls for social and economic 
justice, solidarity among citizens and coexistence with other religions 

               
              Bhai Dayala Ji being boiled alive by the Muslim Moguls 1675 A.D 
              http://en.wikipedia.org/wiki/Bhai_Dayala 

               
              Bhai Mani Singh ji was cut joint by joint for refusal to accept 
Islam, 1738 
              http://www.searchsikhism.com/mani.html 

               
              Bhai Taru Singh ji being scalped alive for refusal to accept 
Islam, 1745 AD 

               
              Bhai Mati Dass being sawed alive for refusal to accept islam 

               
              Bhai Subeg Singh ji and Bhai Shadbaz Singh ji being tortured 
under the Islamic Torture Wheel for refusal to accept Islam, 1746 AD. Both 
became martyrs. 

              http://illustratedpig.blogspot.com/ 
              _________________
              Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada Muslim di situs ini 
yg merelakan puteri mereka yg berumur 9 thn utk berbagi ranjang dgn saya 
(SESUAI DGN CONTOH MUHAMMAD, si insan al kamil itu tuh ... !)  




          Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan 
teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah 
kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta 
kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu 
juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap 
dan ini pasti terwujud. 
          Feifei_fairy
       


------------------------------------------------------------------------------
  Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist. Download it now! </a

Kirim email ke