Precedence: bulk KAPAL PERANG AMERIKA, INGGRIS, AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU MENUJU TIMTIM DARWIN (MateBEAN, 9/9/1999), Hanya dalam hitungan hari saja, akan ada intervensi militer dari beberapa negara untuk menghentikan aksi pembunuhan massal yang terjadi di Timor Timur dalam pekan terakhir ini. Inggris meluncurkan kapal perusaknya, HMS Glasgow ke perairan Timtim untuk memperkuat misi perdamaian yang dikirim ke Timtim. Kapal itu sudah bergerak dari pangkalannya Cina Selatan menuju Singapura untuk isi bahan bakar, dan Rabu (8/9) semalam kapal itu sudah selesai mengisi bahan bakarnya, dan melanjutkan perjalanannya ke Laut Timor. Kapal tersebut dilengkapi dengan rudal jelajah (cruise missile) serta awak sebanyak 200 orang. Selain kapal perusak Inggris juga mempersiapkan selusin pesawat tempur yang lebih canggih dari HS-Hawk 100 yang dijual ke Indonesia. Dari Darwin diperoleh kabar bahwa Australia juga sudah siap dengan kapal perangnya HMAS Jervisby empat jam lalu dan sudah meluncur ke perairan Timtim. Semua awak kapal sudah nyatakan kesiapannya. Kapal tersebut mengangkut 500 personil dengan kendaraan lapis baja. Sedangkan lima kapal perang lainnya juga sudah siaga. Sedangkan kapal perang Selandia baru, HMNZS TE KH juga menuju Darwin untuk bergabung dengan kapal perang Australia dan selanjutnya akan menuju ke Timtim. Amerika Serikat juga sudah meluncurkan dua kapal perangnya masing-masing, USS O'Brien dan USS Mobile Bay yang saat ini sudah berada dekat Laut Timor. Kedua kapal itu juga dilengkapi dengan rudal dari laut ke darat. Jurubicara UNAMET yang sudah dievakuasi ke Darwin, David Wimhurst, mengatakan harus segera ada intervensi militer dari dunia internasional untuk menyelamatkan penduduk Timtim yang dibantai oleh gabungan militer Indonesia dengan milisi. "Indonesia tidak bisa dipercaya. Militer Indonesia tidak mampu untuk menjaga keamanan di Timtim," katanya. Sedangkan berita terbaru adalah Direktur Yayasan Caritas, Romo Fransiso Barreto, diperkirakan tewas sewaktu para milisi menyerang Diosis Dili. Selain itu diperoleh juga kabar bahwa pengungsi yang tinggal di markas UNAMET sudah lari ke perbukitan di wilayah utara Dili. Dengan larinya para pengungsi itu maka PBB memutuskan untuk tidak menarik dulu timnya dari Dili. Penundaan itu sampai besok. "Kita kuatir kalau UNAMET ditarik maka para pengungsi akan menjadi santapan milisi," kata seorang petugas UNAMET yang mengurusi para pengungsi. Sementara itu dari Jakarta dilaporkan, situasi yang tak menentu dan pergerakan sejumlah mesin perang ke arah Timtim telah membuat nilai rupiah dan saham bursa di BEJ merosot drastis. Saham dikabarkan merosot hingga 800 poin. Sedangkan nilai 1 dolar Amerika dilaporkan melonjak jadi Rp 9100. Tanda pergerakan merosotny nilai rupiah dilaporkan sejumlah pialang masih sangat signifikan. "Hari ini ada kemungkinan terus naik. Meski siang tadi BI melakukan intervensi hingga nilai rupiah kembali menjadi Rp 8.600 per dolar Amerika," ujar seorang pialang di Bursa Efek Jakarta.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html