Precedence: bulk PEMUDA PANCASILA TERLIBAT MILISI DI TIMTIM JAKARTA, (MateBEAN, 15/9/99). Sekelompok anggota Pemuda Pancasila yang beberapa waktu lalu tiba ke Dili dengan menumpang kapal TNI-AL, KRI Teluk Cirebon, ternyata bersengkongkol dengan milisi melakukan operasi menghabisi masyarakat Timtim pro kemerdekaan. Pasukan-pasukan sipil tersebut mengejar masyarakat hingga tempat-tempat pengungsian. Kelompok Pemuda Pancasila tersebut diketahui dipimpin Ongen Sangaji, tokoh Pemuda Pancasila yang disebut-sebut juga menggerakkan kerusuhan Ambon. Keterlibatan Ongen tersebut diketahui dari sejumlah informan MateBEAN dari kelompok masyarakat Irian. "Beberapa waktu lalu Ongen minta kami ikut serta, tapi kami tolak," kata sumber itu. Sebelum jajak pendapat puluhan anggota Pemuda Pancasila memasuki wilayah Timor Timur dengan kedok sebagai Tim Pemantau Jajak Pendapat. Namun ketika semua orang luar termasuk pemantau dan pers dievakuasi dari Timtim, para anggota Pemuda Pancasila ini justru bergabung bersama milisi. "Mereka diduga keras yang menjadi pelaku perusakan gereja dan pengusiran serta penganiayaan terhadap pemimpin gereja di Timtim," ujar sumber seraya menambahkan, walaupun Ongen saat ini ada di Jakarta, anak buahnya tetap terus bergerak di Timtim. Dalam acara debat terbuka tentang Timtim yang diadakan oleh CIDES di Hotel Peninsula Slipi, Rabu (15/9), Ongen Sangaji datang dan membawa rombongannya. Mereka dalam forum itu sangat menggebu-gebu mengibarkan bendera permusuhan terhadap Australia, pro kemerdekaan, Unamet dan pasukan asing. Sementara itu diperoleh informasi, bahwa para milisi yang menyerang masyarakat Timtim juga berasal tentara dan polisi. Konon 5.000 dari 7.000 orang Timtim yang jadi tentara dan polisi telah melakukan desersi untuk melakukan pengusiran, dan membunuh tokoh-tokoh kemerdekaan Timtim. Mereka juga menyatakan siap memerangi pasukan internasional. "Sebagian dari anggota TNI asal Timtim, yang akan desersi itu berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Mereka cukup terlatih," ujar sebuah sumber yang sudah dilansir di sejumlah media massa(14/9). Sumber itu, belum bersedia mengungkapkan, di mana keberadaan 5.000 tentara yang akan desersi tersebut. Hanya dikatakan, sebagian dari mereka telah berada di Timtim dan siap melakukan gerilya, untuk mempertahankan daerah kelahirannya dari jamahan komunis. Sinyal bahwa ada desersi anggota TNI dan Polri itu juga diungkapkan oleh Kapuspen Hankam/TNI Mayjen Sudrajat. Ia bahkan mempersilahkan anggota TNI asal Timtim yang akan tetap tinggal dan berjuang di di Timtim. Tapi, kata Sudrajat, orang-orang Timtim itu harus tetap keluar dari TNI. Sebab, mereka tidak bisa secara formal menggunakan nama TNI.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html