Precedence: bulk


Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka
PO Box 22202 London, SE5 8WU, United Kingdom
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/xp
Xpos, No 33/II/19-25 September 99
------------------------------

CLEAN GOVERNMENT

(LUGAS): Kali ini, bukan lagi gertak sambal. Entah sudah berapa kali
lembaga-lembaga donor internasional menyerukan pada pemerintah Indonesia
untuk membersihkan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) supaya dana pinjaman
yang mereka berikan jangan terus-menerus digerogoti. Mengacu pada klausul
perjanjian pinjaman dengan Indonesia, mereka bukan sekali dua kali mengancam
akan menghentikan bantuan, bila pemerintah tak serius menindaklanjuti.
Namun, hanya kekecewaan yang didapatkan.

Kali ini lain. Skandal Bank Bali ternyata tak bisa lagi ditolerir. Meskipun
berbagai data dan informasi telah mengarah pada aktor-aktor utama,
pemerintah masih saja berkelit, berputar-putar. Tak ayal lagi, IMF segera
memutuskan menunda pencairan pinjaman sebesar US$460 juta yang sedianya
bakal cair Oktober mendatang. Bank Dunia pun enggan mencairkan sisa pinjaman
sebesar US$1 milyar - US$1,5 milyar yang semestinya cair tahun anggaran
1999/2000 ini. Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia) juga
mengumumkan penundaan pinjaman sebesar US$120 juta, yang semestinya cair
bulan depan.

Perekonomian kembali terpuruk. Harga saham di Bursa Efek Jakarta langsung
bereaksi. Sampai Rabu (15/9) kemarin, Indeks jatuh 13,477 poin menjadi
548,612 dibandingkan sehari sebelumnya. Perdagangan menjadi sangat tipis.
Sementara rupiah tak beranjak turun dari angka 8.000 per dolar AS -itu pun
karena pelaku pasar bersikap menahan diri.

IMF, Bank Dunia dan lembaga donor lainnya rupanya sudah patah arang.
Bagaimana mereka bisa percaya pemerintahan Habibie bisa menuntaskan KKN,
bila Habibie dan orang-orang dekatnya diindikasikan terlibat KKN.

Harapan terletak pada pemerintahan baru nanti. Tentu saja, hanya
pemerintahan yang komposisinya orang-orang 'bersih' saja yang bisa menjamin
KKN dapat diberantas. Itu sebabnya, Megawati menjadi harapan banyak orang.
Bukan karena dia figur paling terbaik. Tapi, setidaknya karena ia masih
bersih, dan didukung rakyat. Hal ini bisa membawa harapan bagi terbentuknya
sebuah clean government, yang tak lagi punya kendala psikologis dan keraguan
memerangi KKN. 

Dalam konteks inilah, usulan untuk mempercepat pelaksanaan Sidang Umum
MPR-RI perlu didukung. Sebab, dengan menunda lebih lama, berarti membiarkan
perekonomian makin memburuk. Bahkan mungkin, IMF dan Bank Dunia menghentikan
sama sekali bantuannya. Itu berarti mimpi buruk bagi kita. (*)

---------------------------------------------
Berlangganan mailing list XPOS secara teratur
Kirimkan alamat e-mail Anda
Dan berminat berlangganan hardcopy XPOS
Kirimkan nama dan alamat lengkap Anda
ke: [EMAIL PROTECTED]


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke