Precedence: bulk HABIBIE MENGANCAM GOLKAR JAKARTA, (SiaR, 24/9/99). BJ Habibie beberapa waktu lalu memanggil Akbar Tanjung dan sejumlah pimpinan Golkar di kediamannya di Patra Kuningan. Ia mengancam jika tidak dicalonkan sebagai capres tunggal Golkar, Habibie akan membentuk Negara Indonesia Timur. Dalam kesempatan itu Habibie juga minta agar Wiranto jadi Wapresnya. Seusai pertemuan itu Ketua Umum Ir. Akbar Tanjung dan sejumlah pejabat teras DPP Partai Golkar merasa tersentak. Sebab sebelumnya mereka memang benar-benar akan mengkaji ulang pencalonan Habibie sebagai presiden. Pembatalan pencalonan itu rencana akan diputuskan dalam rapim Golkar Oktober ini. Lantaran nama besarnya sudah terpuruk lantaran skandal Bank Bali dan tidak tegasnya mengadili jenderal Soeharto. "Boleh-boleh saja kalau Rapim nanti meninjau kembali pencalonan saya sebagai capres. Tetapi, perlu juga saya beritahukan kepada Anda kalau rencana Golkar jadi dilaksanakan. Saya memang seorang demokrat, tetapi saya menjadi demokrat di negara saya sendiri di Indonesia Timur nanti. Jutaan rakyat Indonesia Timur menantikan saya menjadi pemimpin mereka. Saya juga seorang demokrat dan bisa menerima kalau tidak menjadi capres. Saya akan mengabdikan diri saya. Mungkin bisa menjadi seperti seorang Ramos Horta, yang memperjuangkan Timtim dari luar. Artinya, saya akan menjadi oposisi yang efektif dan konsisten," tambahnya. Ancaman tersebut dinilai banyak pihak sebuah kesalahan besar yang dilakukan Habibie. Bahkan sejumlah pengamat minta agar Habibie ditangkap karena telah melakukan tindakan separatis. Namun demikian, impian Habibie untuk mendirikan negara Indonesia Timur tersebut dihadang oleh Forum Solidaritas Masyarakat Reformasi Indonesia Timur atau FOSMARITIM. Dalam siaran persnya di Hotel Bumi Johar Jakarta mereka menyatakan ketidaksukaannya terhadap kelompok Habibie yang mengobar-ngobarkan isu separatisme Indonesia Timur. "Tidak semua orang Indonesia Timur berperilaku seperti AA Baramuli, Andi M Ghalib, BJ Habibie atau Tanri Abeng," kata Najanuddin Lawing, Ketua Umumum Fosmaritim. Fosmaritim juga tidak setuju ancaman BJ Habibie akan terjadi disintegrasi bangsa bila orang asal Sulawesi tidak dipilih jadi presiden mendatang. "Kami mendorong tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Kami punya aspirasi tersendiri di luar kelompok Habibie yang mengklaim dari Indonesia Timur. Seperti ada ancaman kalau Habibie nggak presiden, maka Indonesia Timur hendak berdiri, itu tidak benar. Kita tidak mau seperti itu," kata Pieter Singkali, SH, Sekjen Fosmaritim.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html