Precedence: bulk


EMPAT TENTARA DISEWA UNTUK MENCULIK TOKOH MASYARAKAT

        MAGELANG, (TNI Watch!, 22/12/99). Mustofa Aski Sohan, seorang tokoh
masyarakat Tempuran, Kabupaten Magelang, diculik enam orang (empat di antara
mereka tentara yang masih dinas di Akademi Militer, Magelang bagian Bengkel
dan Angkutan/Bekang) pada Sabtu, (19/12). Penculikan ini diduga keras
berkaitan dengan amuk massa terhadap pabrik tekstil Pandatex, Tempuran,
Kabupaten Magelang, beberapa waktu silam. "Mereka disewa untuk mencari tokoh
dibalik amuk massa di Pandatex," ujar salah seorang warga Tempuran.

        Dari beberapa sumber diperoleh informasi, bahwa peristiwa tersebut
konon merupakan ajakan Umar, yang terkenal sebagai preman di Kodya Magelang.
Ketika diperiksa polisi, Umar mengaku sebelum membawa Mustofa pergi, ia
bermain judi dulu di pasar hewan Mertoyudan. Ia berjudi dan mabuk
bersama-sama dengan Pratu Bambang, Sertu Nurdin, Serda Rommy dan dua orang
sipil lainnya. Ketika mabuk itulah, Umar mengajak teman-temannya mencari
Mustofa di Tempuran dengan memberikan bekal senjata tajam berupa celurit.
Dengan mencarter mobil angkutan, rombongan pergi menuju Tempuran, sekitar
pukul 15.00, Sabtu lalu (18/12).

        Sore itu, mereka (juga cocok dengan pengakuan Mustofa) bahwa kawanan
penculik itu menghampiri Mustofa di toko besi miliknya di pinggir jalan
Tempuran. Seseorang turun dari mobil angkutan dan langsung meminta Mustofa
untuk ikut dengannya, masuk ke dalam mobil.

        Setelah masuk mobil, Mustofa langsung dibawa pergi menuju Salaman
kemudian belok kiri ke arah Borobudur-Mendut hingga diberhentikan di sebuah
kios yang terletak di Jalan Ikhlas tepatnya di belakang BRI Kodya Magelang.
Di tempat ini ternyata telah menunggu banyak orang. Mustofa dicecar sejumlah
pertanyaan dan juga diancam untuk membuka perihal siapa penggerak massa pada
kerusuhan di PT Pandatex awal Desember lalu dan yang menewaskan dua orang
Satpam pabrik tekstil itu.

        Anehnya, tidak lama setelah itu, datang Butet dan Edi Santoso, bos
PT Pandatex untuk menjelaskan bahwa Mustofa tidak tahu menahu masalah
kerusuhan di Pandatex. Jawaban itu kemudian dikonfrontir dengan bos PT
Pandatex yang lain, William Suryawijaya. Dikatakan, Mustofa memang tidak
tahu apa-apa.

        Berkat informasi dari Nurdin, yang kebetulan tertinggal ketika mobil
melarikan diri, keberadaan Mustofa akhirnya diketahui. Mustofa kemudian
dijemput oleh Kiai Said dari Tempuran dan Manglie untuk dibawa pulang ke
rumahnya. Beberapa orang Tempuran menduga keras bahwa penculikan tersebut
berkait erat dengan kasus amuk massa terhadap Pandatex. Para penculik
terserbut diduga diorder oleh pengusaha tekstil itu. ***

_______________
TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI,
dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan
ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya
agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama.


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke