Precedence: bulk WIRANTO SEDANG MENCARI CARA UNTUK MENGHINDAR DARI PEMERIKSAAN KPP HAM JAKARTA, (TNI Watch!, 23/12/99). Kapuspen TNI Mayjen TNI Sudrajat menerangkan, bahwa Menko Polkam Jenderal Wiranto akan hadir memenuhi panggilan KPP HAM minggu depan, tepatnya tanggal 28 Desember 1999. Keterangan Kapuspen itu disampaikan kemarin (22/12), setelah Wiranto tidak memenuhi undangan KPP HAM, yang dijadwalkan kemarin juga. Namun kita jangan cepat-cepat percaya dulu pada keterangan Kapuspen tersebut. Sebab walau bagaimanapun, kalangan TNI dan (khususnya) Wiranto sendiri, belum bisa terima bentuk pemeriksaan seperti itu. Bagi TNI pemanggilan seorang jenderal bintang empat, apalagi mantan Panglima TNI dan KSAD, oleh lembaga lain, tetap dianggap sebagai penghinaan. Di mata TNI, ini soal martabat. Kini pihak Mabes TNI, sedang mencari trik yang jitu, bagaimana agar Wiranto bisa berkelit dengan cara yang halus. Kamuflase itu sedang dicari. Salah satu kamuflase yang sudah dipraktekkan adalah soal jadwal kerja Wiranto yang padat, seperti bunyi surat yang dikirim Asintel Mabes TNI Laksda TNI Yoost F Mengko, kepada KPP HAM, tertanggal 22 Desember 1999. Khusus mengenai Wiranto, Yoost F Mengko memang minta toleransi, tetapi menyangkut pemanggilan terhadap perwira yang lain, sesuai surat Yoost F Mengko, Mabes TNI ternyata bersifat kooperatif. Diterangkan di situ, bahwa perwira-perwira itu direkomendasikan untuk datang, dan bagi perwira yang tinggal di luar Jakarta, sedang didatangkan. Rupanya perlakuan khusus itu hanya berlaku bagi Wiranto. Menurut kabar yang santer beredar di kalangan wartawan yang biasa mangkal di Komnas HAM, beberapa nama jenderal yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir, rencananya akan dimintai keterangannya oleh KPP HAM minggu depan. Perwira yang dimaksud antara lain adalah: Letjen TNI Johny Lumintang (Gubernur Lemhanas, jadwal wawancara 27 Desember), Brigjen TNI Tono Suratman (Wakapuspen TNI, 27 Desember), Mayjen TNI Adam Rachmat Damiri (Asops Kasum TNI, 27 Desember), Jenderal Wiranto (28/12), Brigjen Pol Timbul Silaen (Direktur Tipikor Mabes Polri, 28/12), Mayjen Sjafrie Sjamsuddin (29/12), Mayjen TNI Zacky Anwar M (29/12). Selain perwira tinggi di atas, rencananya akan dimintai keterangan pula, beberapa perwira menengah yang pernah bertugas di Timtim, seperti Kol Inf Soenarko (Komandan Sektor A), Kol Inf Tatang Zaenuddin (Komandan Sektor B), May Inf Jacob Joko Sarosa (mantan Danyonif 745 Los Palos), dan May Inf Yakraman (mantan Danyonif 744 Dili). Kabarnya ada perwira tinggi lain juga akan diundang, yaitu Brigjen TNI Glenny Kairupan. Dari nama-nama di atas, ada perwira yang sepertinya kurang relevan untuk diundang, seperti Letjen TNI Johny Lumintang dan Brigjen TNI Glenny Kairupan. Memang mereka berdua pernah bertugas di Timtim, masing-masing sebagai Danrem dan Wakil Danrem, namun itu sudah sekitar 3-4 tahun yang lalu. Jadi sebetulnya jauh dari periode yang jadi wewenang KPP HAM, yang di seputar masa jajak pendapat (Agustus-September 1999). Jadwal pemanggilan bagi Letjen Johny dan Brigjen Glenny minggu depan, tentunya merupakan beban moril yang sangat berat bagi mereka. Sebagai umat Nasrani, mereka dipanggil ketika masih dalam suasana Natal. Bisa jadi ini adalah Natal paling kelabu bagi mereka. Terlebih bagi Letjen Johny, selain dalam suasana Natal, ia dipanggil saat kesatuan yang pernah dipimpinnya, yaitu Divisi Infanteri 1 Kostrad, baru saja merayakan harijadinya kemarin (22/12). Bagi Johny, saat-saat menjabat sebagai Panglima Divif 1 Kostrad, merupakan saat yang mengesankan, karena di jabatan itulah, ia memperoleh pangkat bintangnya yang pertama (September 1994), sebagai Brigadir Jenderal. Perwira lain yang juga merayakan Natal adalah: Brigjen Tono Suratman, Brigjen Pol Timbul Silaen, dan May Inf Jacob Joko Sarosa. Selamat Hari Natal untuk Anda, semoga Anda tabah menghadapi ujian ini. *** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html