Precedence: bulk IHWAL HUBUNGAN GUS DUR - WIRANTO - TYASNO JAKARTA, (TNI Watch!, 19/1/2000). Setelah memecat Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jendral TNI Sudrajat, Gus Dur tetap mempertahankan Jendral TNI Wiranto sebagai Menko Polkam. Sudrajat adalah jendral yang amat setia pada Wiranto, hingga karena kesetiaannya itu membuat karir militernya yang sudah tampak cermerlang, terhenti tiba-tiba. Hubungan Gus Dur-Wiranto sebenarnya sudah tidak harmonis sejak awal pembentukan kabinet. Gus Dur ketika pembentukan kabinet dan restrukturisasi di tubuh TNI, merasa dipecundangi Wiranto yang saat itu berkata kepada Gus Dur agar mempercayakan mutasi di tubuh TNI dan Angkatan Darat ke tangannya. Gus Dur yang waktu itu nothing to loose setelah memenangkan pemilihan presiden, oke-oke saja. Namun, setelah Wiranto mengutak-atik penempatan para jendral di tubuh TNI, Gus Dur mulai gusar, karena ternyata jendral-jendral yang dipilih Wiranto adalah jendral-jendral bermasalah yang pro Wiranto dan pengikut "talibanis" atau yang dikenal dengan "jendral hijau". Yang marah bukan hanya Gus Dur, tetapi TNI Angkatan Udara yang jatahnya di Mabes TNI direbut oleh Angkatan Darat. Misalnya, Letjen TNI Fachrul Razi yang baru bintang tiga yunior, bisa mengalahkan senioritas Kepala Staf TNI-AU yang sudah bintang empat penuh. Lalu, di kalangan Angkatan Darat sendiri dipersoalkan, mengapa mantan Pangdam VII/Wirabhuana Mayjen TNI Suadi Marasabessy diangkat Wiranto jadi Kepala Staf Umum Mabes TNI. Suadi dianggap tak mampu menyelesaikan kasus Ambon. Begitu pula Pangkostrad Letjen TNI Djadja Suparman, dianggap bermasalah karena buruknya penanganan kasus Semanggi, ia juga pembina Front Pembela Islam (FPI), organisiasi Islam radikal yang berambisi menggusur Gus Dur. Menurut sumber Tni Wacth!, Gus Dur menganggap, Wiranto ketika itu menantangnya. Bagaimana melawan klik Wiranto yang sudah kadung kuat ini? Nah, Gus Dur pun merekrut Kepala Staf TNI-Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Tyasno Sudarto sebagai orang kepercayaannya yang akan membantunya membersihkan Angkatan Darat. Gus Dur amat dekat dengan Tyasno, yang juga dekat dengan Megawati Sukarnoputri. Dari Tyasno, Gus Dur mendapat masukan untuk memecat Mayjen Sudrajat dan menggantikannya dengan seorang perwira dari Angkatan Laut, Marsda TNI Graito Usodo. Seorang pengikut setia Wiranto, rontok. Toh, di sisi lain, untuk menjaga keseimbangan, Gus Dur tetap mempertahankan Wiranto. Ibarat menebang pohon, lebih efektif ditebang dari bawah. Menurut kawan-kawan dekat Gus Dur, Tyasno adalah perwira intel yang bisa dipercaya. Waktu itu, Tyasno adalah Kepala BAIS yang belum mendapatkan jatah jabatan yang lebih baik. Kemudian, kebetulan, jabatan KSAD yang waktu itu ditempati Jendral TNI Subagyo masih bisa diutak-atik. Tanpa pikir panjang Gus Dur yang terlanjur marah dengan mutasi gaya Wiranto, meminta draft Surat Kebutusan pengangkatan KSAD. Lalu, Gus Dur mengisi draft itu untuk mengganti Subagyo, seorang pengikut klik Wiranto juga dengan Tyasno dan Arie J. Kumaat sebagai Ka Bakin. Gus Dur segera melantik kedua jendral itu, sekalian juga melantik Wakil Panglima TNI, Letjen Fachrul Razi. Lalu, sebagai rasa kesalnya, Gus Dur sama sekali tidak menyebut nama Facrul dalam pidatonya, kendati ia melantik Fachrul. Dalam acara itu, Wiranto yang merasa diketahui siasatnya tak mau datang. Namun, benarkah Tyasno tak dekat dengan Wiranto? Seorang jendral Angkatan Darat tak percaya. Ia memberi bukti, bahwa Wiranto punya hubungan baik dengan Tyasno, yakni ketika terjadi pemekaran BIA menjadi Bais, Taysno diangkat begitu saja sebagai letnan jendral tanpa melalui mekanisme yang berlaku di Mabes TNI. *** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html