Precedence: bulk


ABERSON ANGGAP ADA UPAYA MENGKULTUSKAN MEGAWATI  

        JAKARTA, (SiaR, 2/2/2000). Penyelenggaraan HUT PDI Perjuangan pada tanggal
27 Januari lalu masih berbuntut. Banyak pihak menganggap acara itu merupakan
cara kubu Taufik Kiemas untuk meraih dan mempertahankan posisi atau jabatan
di partai, sekaligus sebagai bagian pengkultusan terhadap diri Ketua Umum
Megawati Soekarnoputri. 

        Hal ini dinyatakan tokoh PDI Perjuangan Aberson Marle Sihaloho, Rabu (2/2)
ini di Jakarta. Menurut Aberson, ada yang aneh dari penyelenggaraan acara
tersebut, yakni bahwa hari ulang tahun sebenarnya dari partai berlambang
kepala banteng gemuk itu adalah tanggal dimana dideklarasikannya nama PDI
Perjuangan di Kongres Bali.

        "Acara tersebut menggunakan tanggal lahir PDI-nya Surjadi. Kelihatan sekali
hal itu dipaksakan hanya untuk mem-fait accompli Mbak Mega dengan cara
disodorkan kesiapannya sebagai kandidat ketua umum," ucap Aberson yang
pernah diadili dengan tuduhan menghina mantan Presiden Soeharto.

        Aberson menilai acara HUT tersebut merupakan proyek kerja kelompok interest
tertentu di lingkungan PDI Perjuangan. Ia tak mengelak ketika disebutkan,
bahwa kubu Taufik Kiemas, Roy BB Janis, dan Suparlan sebagai pihak yang
berada di belakang layar dari penyelenggaraan acara tersebut.

        Penolakan terhadap upaya pengkultusan terhadap diri Megawati juga
disuarakan oleh para kader muda progresif seperti Haryanto Taslam, dan
aktivis Pius Lustrilanang. Menurut Pius, manuver Eros Djarot yang bersedia
maju sebagai kandidat Ketua Umum partai di dalam kongres mendatang merupakan
bagian dari upaya melawan upaya pihak-pihak tertentu di tubuh PDI Perjuangan
yang coba mengkultuskan Mega.

        Pius bahkan berencana untuk menghubungi rekan-rekannya sesama kader muda
PDI Perjuangan untuk bersama-sama merapatkan barisan untuk melawan upaya
pengkultusan yang dilakukan sekelompok kader konservatif.

        Eros sendiri mengaku telah membulatkan tekad untuk maju dalam perebutan
kursi Ketua Umum PDI Perjuangan karena dirinya didukung langsung oleh
Megawati. Megawati sendiri, kata Eros, yang menawari dirinya untuk maju
sebagai kandidat. "Bukan saja diketahui tetapi Mbak Mega sendiri yang
menawari saya untuk maju sebagai kandidat," ujarnya.

        Menurut Eros, sebulan sebelum terpilih sebagai Wakil Presiden, Megawati
menghubunginya dan menawari dia salah satu jabatan di pemerintahan. Tapi,
Eros menolak, dan menyatakan dirinya hanya akan berkonsentrasi di PDI
Perjuangan saja. Terhadap jawaban Eros tersebut, lalu Mega menawari Eros
kalau-kalau dirinya bersedia untuk maju sebagai salah satu kandidat Ketua
Umum partai.

        Sementara itu, seorang narasumber di Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI
mengungkapkan kepada SiaR, sebenarnya majunya Eros merupakan bagian dari
manuver politik Megawati untuk mengetahui secara jelas siapa sebenarnya
kawan sejati di tubuh partai tersebut. Menurut dia, Mega telah membicarakan
rencana pencalonan diri Eros itu secara matang dengan Eros, dan beberapa
tokoh partai yang dipercayainya.

        Sedangkan kritik oleh salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan Dimyati
Hartono terhadap kesediaan Megawati untuk dicalonkan kembali sebagai Ketua
Umum partai, menurut sumber tersebut dianggap sebagai tidak murni, dan
berbeda dengan ketulusan yang dilakukan oleh Eros Djarot dan kawan-kawan.
"Ah, itu kan suara dari orang yang punya interes jabatan, tapi ternyata
gagal untuk menjadi menteri di kabinet kemarin," ujar sumber yang kini
menjabat sebagai salah seorang ketua komisi tersebut.***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke