Sahabat Silat dan Kang O'ong.
   
  Ini baru sangat menarik..Rupanya Kang O'ong mensinyalir adanya peninggalan 
pencak silat dari jaman sriwijaya yang masih ada dan terjaga walaupun berada di 
negeri thailand..(lihat email di bawah)..
   
  Karena melacak jejak pencak silat, setidaknya bagiku,  memang harus sampai ke 
jaman kejayaan sriwijaya, kerjaan terbesar pertama di Nusantara yang walopun 
pada saat itu dominan beragama budha, namun mereka semua--harus diakui, suka 
tidak suka-- adalah nenek moyang kita adalah juga budaya kita. 
   
  Jadi sungguh tidak tepat karena sekedar berbeda agama kita memutus rantai 
sejarah dan budaya bangsa kita (nusantara). Sebab semestinya sebagai sebagai 
seorang peneliti sejati--seperti yg sering disampaikan oleh Kang O'ong-- kita 
wajib mengakui, jika memang ada, kontribusi dari bangsa ini selama dalam 
periode atau kurun terntenu lepas dari apa sukunya, warna rambutnya, keriting 
atau tidak, agamanya apa--namun semua pertama-tama adalah bangsa Indonesia 
(nusantara).. Bagi peneliti sejati, tidakada tempat bagi fanatisme suku, 
bangsa, agama, ras atau apapun; yagn ada hanya "apakah memiliki nilai 
kebenaran/kebaikan yang sungguh pernah terjadi" apakah 'data sejarah tersebut 
benar dan valid adanya pernah terjadi"...
   
  Maka peneliitian tentang sejarah dan beladiri jaman sriwijaya, bagi saya, 
sangat sangat menarik karena siapa tau bisa ditarik benang merahnya hingga saat 
ini...
   
  Memang saat ini di Indonesia peninggalan jaman siriwjaya lebih berbentuk 
candi atau situs..tidak ada (atau setidaknya aku belum tau) komunitas budaya 
yang masih hidup dan terus melestarikan budayanya. Kalau Jaman majapahit ada 
gambaran dari komunitas di Bali dengan segala macam budayanya; dan kalau 
Pajajaran masih ada sisanya yaitu masyarakat baduy.
   
  Tapi bagaimana kita bisa melacak budaya pencak silat dari jaman sriwijaya di 
Indonesia?
  Maka penemuan di thailan adalah langkah yang luuuaaarr biasa, setidaknya bagi 
mereka yang sungguh peduli akan kebenaran dan keontentikan sejarah pecak silat, 
dan terutama bagi mereka mau berbesar hati melepas segala macam kesempitan cara 
pikir yang terutama diikat oleh kepicikan dalam melihat keyakinan agamanya 
dalam hubungannya dengan pencak silat tradisional. Jika tidak punya jiwa besar 
semacam ini,  maka tidak banyak berguna melacak akarr sejarah pencak silat 
tradisional  hingga ke jaman jaman yang berbeda secara budaya, agama, keyakinan 
saat ini, dll (sriwjaya/majapahit/pajajaran hindu, dlll)
   
  Ada beberapa hal, , yang mungkin perlu lebih djelaskan oleh Kang O'ong 
seandainya sudah pernah melihat permainan pencak warisan jaman sriwijaya ini :
   
  1. Apakah ini sama dengan Muay Thai yang dominan main dengkul dan sikut?
  2. apakah coraknya sama atau mirip dengan permainan gaya minangkabau atau 
sunda? dengan gaya rapat, dominan tangan?
  3. apakah filosofinya sama atau beda dengan silat tradisional di nusantara?
  4. bagaimana dengan permainan senjata? adakah senjata2 yang khas nusantara 
semisal kujang, dll?
  5. bagaimana dengan istilah-istilah bealdiri yang dipakai, adakah kesamaan 
dengan di nusantara? semisal trisula, kuda-kuda, langkah.dll.
   
  Mmm ada filmnya gak ya? ada di youtube gak Kang O'ong...?
  ...
  Ayo kita gali terus akar budaya pencak silat tradisonal hingga ke nenek 
moyang kita dari jaman baheula..dengan berlapang dada dan pikiran yang terbuka 
tentunya
   
   
  Salam 
  Ian S 
   
  ==
   
   
   
  Sahabat Silat

Selamat pagi

Seperti anda katakan bahwasanya pencak silat betawi 
banyak pengaruh dari Pajajaran dan Kerajaan Sunda lainnya
Bisa tolong tunjukkan sejauh mana pengaruh main po' didalam teknik 
beladiri betawi yang sudah bercampur baur ini namun masih memiliki 
warna betawi,,,,,, ,?
Sebelum nya saya ucapkan beribu terima kasih

Sekedar informasi bahwasanya aliran silat Sriwijaya masih ada, 
meskipun tidak lagi di kawasan Indonesia lagi. Batas bagian barat 
kekuasaan Sriwijaya abad VII berbatasan dengan kerajaan Ayuthaiya.
Daerah selatan barat Thailand yang menjadi batas adalah propensi 
Surathani, Pkuket, Rayong, adalah menjadi batas Kerajan Sriwjaya. 
Orang Siam menyebut daerah ini Kerajaan Scriwichai.
Sekarang ibu kotanya Nakon Sii Thamarat mereka bangga mangakui dirini 
adalah orang Scriwichai., tradisi kehidupan dari makan sampai tari 
sriwijaya masih ada sering dipertunjukkan disini dalam upacara 
keagamaan budha.
Setelah Sriwijaya hancur karena Majapahit dan Islam daerah 
kekuasaannya terlepas dan berdiri sendiri-sendiri. Kebudayaan 
Sriwijaya masih hidup hingga kini.
Silat Sriwijaya itu kita kenali dalam bahasa Thai sekarang bernama 
Muay-Chaiya( permainan orang Sriwijaya)
Tradisi lama tetap terpelihara dan utuh berkesinambungan berjalan 
dengan kehidupan sehari-hari.
Muay Chaiyai sudah difilmkan dan mendapat sambutan dg baik.
Nanti saya sambung lagi pencak Jawa masih ada di Campa Vietnam 
Selatan dan Di Kcampongcham Cambodia.
Budaya berpindah karena keadaan dinegeri itu tidak mendukung lagi.

wassalam

O'ong Maryono


       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke