SINGKAWANG-Sejumlah konsumen mengeluhkan tentang aksi mogok yang dilakukan karyawan PDAM Sambas. Soalnya, aksi tersebut berdampak terhadap pelayanan yang mereka terima. "Kalau terlalu lama air tidak mengalir, bisa repot. Apalagi Lebaran sudah di depan mata," kata Mimi, kemarin. Konsumen yang tinggal di Jalan Bambang Ismoyo Kelurahan Jawa itu berharap agar masalah di internal PDAM dapat segera dipecahkan supaya mogok kerja tidak berlarut-larut. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka kepentingan konsumen akan terkorbankan. "Konsumen selalu bayar rekening setiap bulan. Hak-hak konsumen harus diperhatikan," ujarnya. Untuk solusi, pemerintah dan DPRD diharapkan dapat turun tangan.
Di tempat terpisah, Ny Helmi yang tinggal di Jalan Alianyang juga mengeluh. Menurut dia, sudah dua hari air ledeng di rumahnya. "Awalnya saya heran mengapa air ledeng tidak mengalir. Ada yang bilang karyawan PDAM lagi mogok kerja dan sudah diberitakan oleh koran," ungkapnya. Menurut Ny Helmi, dia tidak mempermasalahkan jika karyawan PDAM melakukan mogok kerja lantaran hak-haknya tidak dipenuhi. "Silahkan saja kalau mau mogok. Tetapi sebaiknya air tetap dialirkan kepada konsumen," tambah dia. Konsumen yang sebetulnya tidak tahu apa-apa tentang masalah di tubuh PDAM hendaknya tidak dibawa-bawa dan jadi ikut susah. Welli, seorang warga Jalan Yos Sudarso menambahkan, biasanya air ledeng mengalir di kediamannya seminggu dua kali. Belakangan, intensitas aliran air berkurang menjadi hanya satu kali seminggu. Kondisi tersebut kini diperparah lagi dengan adanya aksi mogok yang dilakukan oleh karyawan. Jika masalah ini tidak ditanggulangi segera, kata dia, maka krisis air bersih akan melanda Singkawang. Karyawan PDAM melakukan aksi mogok kerja sejak Rabu (23/9) siang. Dalam surat yang disampaikan kepada Bupati Sambas selaku owner PDAM, aksi mogok dilancarkan karena sampai dengan Rabu (23/9), THR (tunjangan hari raya) karyawan tak kunjung dibayarkan. Padahal, tahun lalu mereka mendapatkan THR. Menurut karyawan, sejauh ini tidak ada kejelasan atau kepastian dari pimpinan PDAM apakah hak mereka tersebut akan dibayarkan atau tidak. Mereka akan terus melakukan aksi ini sampai ada kejelasan mengenai THR.(rnl) Sumber : www.pontianakpost.com