----- Forwarded Message ---- From: Ketut Wijaksana <wick...@yahoo.com> To: ap...@yahoo.com; Aria Widiya <aria.wid...@alihdaya.com>; Ariana Subur <arianasu...@yahoo.com>; Arif Suprapto <arifpa...@yahoo.com>; Arifin Tirta Wijata <ari...@ehotelier.com>; Aris Basuki <entert...@meliabali.com>; Arsana Eka <arsana...@yahoo.com>; Arya-cbn <arya_...@cbn.net.id>; assistantmgr...@novotelmangga2.com; Asta Brata Bali - Sukmawati Sukada <astabratab...@telkom.net>; Asthaniaga - Kd Ardana <sa...@asthaniaga.com>; Astie Astuti IGA <astie_ast...@yahoo.com>; Aston Bali - Sales <sa...@astonbali.com>; Aston Bali - Kanten <kan...@astonbali.com>; Aston Bali - FB <f...@astonbali.com>; Aston Bandung - GM <g...@astonbandung.com>; Astra Honda - Made S Meranggi <made.s.meran...@astra-honda.com>; Astra Honda - Dw Md Sukrawan <dewa.m.sukra...@astra-honda.com>; Astrid <ast...@alihdaya.com>; awaluddin <awalud...@xl.co.id>; Ayodya Resort - Badrus Haris <badrusha...@ayodyaresortbali.com>; Ayodya Resort - Bambang Supriyanto <bambang.supriya...@ayodyaresortbali.com>; Ayu Astri <ayuas...@hotmail.com>; Ayu <ayu....@gmail.com>; Ayu Daisy <ayu.da...@gmail.com> Sent: Monday, July 27, 2009 4:29:29 PM Subject: Fw: MENGGAGAS FILSAFAT TERORISME Ketut Wijaksana, +6287 861 313 165 --- On Mon, 7/27/09, Putu Kesuma <putukes...@yahoo.com> wrote: > From: Putu Kesuma <putukes...@yahoo.com> > Subject: MENGGAGAS FILSAFAT TERORISME > To: "Bali-Bali" <bali-b...@yahoogroups.com>, "Peradah Indonesia" > <peradah-indone...@yahoogroups.com> > Date: Monday, July 27, 2009, 10:18 AM > > > > MENGGAGAS FILSAFAT > TERORISME > > Yesterday at 1:25am > > Seorang jenderal dikeroyok oleh 8 profesor, itu yang > terjadi pada ujian terbuka Jenderal Abdullah Machmud > Hendropriyono 25 Juli 2009, dalam mempertahankan disertasi > Doktoralnya yang berjudul TERORISME dalam Kajian Filsafat > Analitika: Relevansinya dengan Ketahanan Nasional. Mantan > Kepala BIN 2004 ini, menjawab dengan lantang dan tegas, > semua pertanyaan yang diberikan oleh tim promotor maupun > penguji, yaitu Guru-guru besar filsafat, diantaranya Prof. > Ahmad Syafii Maarif, Prof. Koento Wibisono, Prof. > Syamsulhadi dan Prof. Mukhtar Syamsuddin. > > Hendropriyono menjelaskan bahwa Terorisme dimulai dari > pikiran manusia yang terbelah (split personality) secara > paradoks, dan mereka ini bisa berkembang kemampuan > intelektualnya (dengan kata lain, terorisme tidak dilakukan > oleh orang yang gila) maka terorisme bisa dijelaskan, diurai > secara filsafat. Adapun terorisme ini merupakan dampak dari > perang Ideologi, karena orang tidak akan rela mati demi > kepentingan, tapi ideologi bisa membuat seseorang mau > menyerahkan nyawanya. Sedang relevansinya dengan ketahanan > nasional adalah, telah terjadi benturan ideologis. > Modernitas dianggap sebagai kebathilan, ini merupakan konsep > yang diusung oleh gerakan Islam radikal yaitu Ikhwanul > Muslimin, Hizbut Tahrir, dan Wahabi. Gerakan-gerakan itu > sudah merepotkan negara-negara di Timur Tengah dan juga > sudah tersebar sampai di negara ini. Untuk itu Indonesia > sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar harus bisa > bekerjasama membersihkan negara ini dari pengaruh aliran > radikal. > > Menurut mantan Pangdam Jaya ini, cara untuk menanggulangi > terorisme adalah dengan cara memahami pola pikir dari > orang-orang ini. Kasus Bom di Indonesia penanganannya adalah > yang terbaik di dunia. Bahkan melampaui pencapaian FBI dan > CIA dalam mengusut Tragedi 9/11. Dikatakan bahwa mengubah > pola pikir para pelaku adalah kunci dari keberhasilan > mengakhiri terorisme. Praktisnya Indonesia > sangat terbantu oleh orang-orang seperti Nasir Abbas, > seorang yang mau mengubah pola pikirnya.. berkat dia berapa > banyak aksi terror yang bisa dibatalkan. > > Solusi yang ditawarkan dalam desertasi ini adalah > Revitalisasi Pancasila yang sesuai dengan Filsafat > Pancasila. Itu adalah mutlak, seperti yang dicita-citakan > oleh para founding fathers.. karena negara ini membutuhkan > gerakan yang nyata. Harapan Hendropriyono adalah UGM > harusnya punya bidang yang mendalami permasalahan ini yaitu > “Filsafat Terorisme” ini dan menurut beliau memang > Indonesia mumpuni dalam pelaksanaannya. UGM adalah kampus > yang bisa menjaga nilai-nilai Pancasila. > > Sidang yang disaksikan oleh ratusan undangan dan puluhan > wartawan ini berlangsung meriah, beberapa kali audiens > bertepuk tangan menanggapi jawaban-jawaban Hendropriyono > yang tegas dan mengalir diselingi joke. Tampak hadir, Akbar > Tanjung, Ginandjar Kartasmita, Fadel Muhammad, Permadi, > Meutia Hatta, Sri Edi > Swasono, Sutiyoso, Muchdi PR, Kani Ilyas, dan masih banyak > pengamat politik nasional yang ikut hadir dalam acara ini. > > Kejadian menarik saat Prof. Kunto Wibisono, yang pada era > kemerdekaan pernah bergabung di TNI ini mengatakan bahwa > baru kali ini ada pensiunan jenderal yang diuji oleh seorang > pensiunan kopral. Kemudian saat Hendropriyono dinyatakan > lulus dengan predikat cum laude keduanya saling berdiri dan > menghormat seperti dalam kesatuan tentara, yang diiringi > tepuk tangan dan senyum tawa hadirin. > > Perang melawan Terorisme tidak bisa dilakukan dengan > melakukan hal yang serupa. Seperti Osama Bin Laden dan > George Bush, keduanya mengajak masyarakat dunia untuk > terlibat dalam perang ideologi mereka. Kita beruntung dan > berbangga bahwa kita punya doktor filsafat yang ke 51 yang > diluluskan oleh UGM, seorang yang punya kecintaan pada > negeri ini. dan seorang pakar intelijen yang mengerti seluk > beluk terorisme di tanah air. Sehingga lewat > pemikirannya nanti diharapkan permasalahan terorisme dunia > ini bisa diakhiri mulai dari Indonesia. > > Saya sangat berterimakasih kepada Guruji Anand Krishna, > yang memberikan kepercayaan pada saya untuk hadir mewakili > Beliau pada kesempatan kali ini. Saya merasa sangat optimis, > bahwa terorisme bisa diakhiri. Apa yang disampaikan AM > Hendropriyono tadi pagi, kurang lebih sama dengan yang > Guruji sampaikan... Saya merasakan adanya kesamaan visi, dan > juga misi dari Guruji dalam desertasi tadi. Dikatakan bahwa > pengukuhan Doktoral ini, hampir sama situasinya dengan saat > AM Hendropriyono masuk ke Fakultas Filsafat UGM (2004) saat > itu terjadi tragedi Bom Bali II, dan saat lulus disambut > dengan Bom Marriot II. Tanda saatnya kembali berjuang.. Old > Soldier Never Dies.. > > Terimakasih Guruji.. > > Tunggul Setiawan > > > > New Email addresses available on Yahoo! > > Get the Email name you've always wanted on the new > @ymail and @rocketmail. > > Hurry before someone else does!