Berbeda Itu….

*****

Seorang developer membangun sebuah perumahan. Perumahan yang cantik. Bagus dan 
seragam. Dari bahan yang sama. Bentuk yang sama. Catnya yang sama. Sepasang 
keluarga muda tertarik. Setelah akad kredit mereka pun akhirnya menempati salah 
satu rumah di kompleks tersebut. Tak lama sepasang keluarga muda yang lain 
datang dan tinggal di rumah lain. Dan keluarga-keluarga yang lain.

Setahun dua tahun kemudian, keluarga yang satu mulai menanami kebun di sisa 
tanah belakang. Sementara tetangga membangun bagian belakangnya menjadi 
permanent. Sebuah keluarga dengan penghasilan lumayan membangun garasi dan 
lantai atasnya. Membangun tembok dan pintu pagar dengan model yang keren. 
Keluarga pedagang merubah carport menjadi sebuah toko. Warna rumah? Kini tidak 
lagi sama. Memelangi. Tapi mereka semua kompak. Sebab persahabatan dan 
pertetanggaan sudah terjalin erat. Seorang bapak setengah baya yang bijaksana, 
menjadi lem bagi mereka.

*****

Seperti kehidupan. Kita semua adalah sama-sama bayi yang tak tahu apa-apa, yang 
dalam perjalanan kehidupannya menjadi berbeda. Bayi yang sama-sama lemah. Dan 
entah karena berbeda daerah asal, keluarga, agama, pendidikan atau yang 
lain-lainnya, dan memang sudah seharusnya, mereka menjadi manusia yang unik. 
Berbeda antara satu dan lainnya. Dan semuanya special, jika mereka tahu 
mengetahuinya.

Berbeda itu manusiawi. Perbedaan itu kodrati. Dan itu bukan untuk 
dipertentangkan. Bukan sama sekali. Dan bukan pula untuk menjadikan yang satu 
lebih superior dari yang lain. Dan yang lain lebih hina. Itu pendapat yang 
sungguh picik.

Berbeda itu seharusnya bisa menjadi indah. Lihatlah warna pelangi, indah karena 
berbeda. Dengarkanlah … suara musik.. indah karena berbeda tinggi rendahnya. 
Menempatkan diri masing masing secara tepat sebetulnya itulah masalahnya. Orang 
picik sibuk menentukan orang lain harus seperti apa. Sedangkan yang faham, 
berusaha mengenali dan memahaminya.

Sungguh indah ungkapan dari Quran:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan 
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya 
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu 
di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya 
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" 

Yang paling mulia, bukan yang paling kaya, paling pintar, paling berkuasa atau 
paling tampan. Tapi yang takwa. Yang tahu cara menempatkan diri. Tahu cara 
berlaku adil. Tahu cara memuliakan manusia yang lain. Tahu, mengerti dan 
menjalankan tugas yang harus diembannya.

*****

Perbedaan juga jika diolah dengan benar selain akan menghasilkan kekuatan. 
Coran semen… dibuat dengan bahan yang berbeda. Pasir, semen, air dan kerikil. 
Mereka menjadi rekat erat. Menjadi kuat. Mampu menyokong atap yang menaungi 
mereka.

Perbedaan juga akan menghasilkan kenyamanan dan kemajuan. Jika semua tahu 
fungsi dan arah yang dituju. Seperti mobil yang terdiri dari banyak komponen, 
yang berfungsi sesuai tugasnya. Ada ruang bakar, mesin, kenalpot, setir, ban, 
jok, kap, ac dan lainnya. Ada komponen kecil baut, kanvas, pedal, dan busi. 
Semua harus ada. Bersama saling melengkapi untuk maju melangkah dan menyamankan 
yang mengendarainya.

*****

Kita memang berbeda. 

Tapi itu bukan alasan untuk berpecah. Bercerai berai. 

Kita berbeda… bersatulah… bersama kita ciptakan kenyamanan, kemajuan, kekuatan 
dan keindahan.

*****

Tiar Rahman

Kirim email ke