jadi malu kita...

--- On Tue, 1/9/09, komarudin ibnu mikam <komaribnumi...@gmail.com> wrote:

From: komarudin ibnu mikam <komaribnumi...@gmail.com>
Subject: Re: [sma1bks] Fwd: Ciputra: Kita Terlalu Banyak Ciptakan Sarjana Pencari Kerja!
To: sma1bks@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 1 September, 2009, 7:46 PM

 
bener pak.
Serius. Buat orang Bekasi, wirausaha itu adalah budayanya. Dulu mah orang Bekasi itu paling kagak suka jadi PNS. Apalagi diatur orang......hladalah .....
cuman sekarang gimana ya.......

2009/9/1 Morry Infra <morry.infra@ gmail.com>
 


---------- Forwarded message ----------
From: Fakih, Ridwan <rfa...@kockw. com>
Date: 2009/9/1


Sekedar info:
 
Ciputra: Kita Terlalu Banyak Ciptakan Sarjana Pencari Kerja!
Ilustrasi: "Generasi muda kita tidak memiliki kecakapan menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri, karena mereka terbiasa berpikir untuk mencari kerja," ujar Antonius Tanan dalam seminar 'Entrepreneurship Inspiring our Journey' di SMA Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (29/8).

/

Senin, 31 Agustus 2009 | 11:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Ciputra mengatakan, akar musabab kemiskinan di Indonesia bukan semata akibat akses pendidikan, karena hal itu hanya sebagian, melainkan karena negara tidak menumbuhkembangkan entrepreneurship dan jiwa entrepreneur dengan baik pada masyarakatnya.
"Kita banyak menciptakan sarjana pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja, itu membuat masyarakat kita terbiasa makan gaji sehingga tidak mandiri dan kreatif," ujar Ciputra di hadapan peserta seminar "Entrepreneurship Inspiring Our Journey" yang digelar di SMA Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (29/8).
Entrepreneur atau wirausahawan, kata pria yang akrab disapa Pak Ci' ini, adalah seseorang yang mampu mengubah kotoran atau rongsokan menjadi emas. Dengan demikian, kata dia, negara selama ini hanya mencetak begitu banyak sarjana yang hanya mengandalkan kemampuan akademisnya, tetapi menjadikan mereka lulusan yang tidak kreatif.
"Malaysia punya lebih banyak wirausahawan daripada Indonesia, kini mereka lebih maju karena pendapatannya yang empat kali lebih besar dari Indonesia," ujar Pak Ci'.
Sarjana pencari kerja
Makin banyak entrepreneur, sejatinya semakin makmur suatu negara. Ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) David McClelland pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika minimal mempunyai jumlah wirausahawan minimal 2 persen dari jumlah penduduk di negara tersebut.
Menurut Ir Antonius Tanan, Direktur Human Resources Development (HRD) Ciputra Group yang juga menangani Ciputra Entrepreneurship School (CES), bahwa pada 2007 lalu AS memiliki 11,5 persen wirausahawan di negaranya.
Sementara itu, Singapura memunyai 4,24 juta wirausahawan pada 2001 atau sekitar 2,1 persen. Namun, empat tahun kemudian jumlah tersebut meningkat menjadi 7,2 persen, sedangkan Indonesia hanya memiliki 0,18 persen jumlah wirausahawan.
"Negara kita terlalu banyak memiliki perguruan tinggi dan terlalu banyak menghasilkan sarjana, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan kerja," tandas Antonius.
"Akhirnya kita hanya banyak melahirkan pengangguran terdidik, tahun 2008 kita punya 1,1 juta penganggur yang merupakan lulusan perguruan tinggi," ujarnya. 
Data tahun 2005/2006, misalnya, lanjut Antonius, terdapat 323.902 lulusan perguruan tinggi yang lulus. Kemudian dalam waktu 6 bulan dari Agustus 2006 sampai Februari 2007, jumlah penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang.
"Generasi muda kita tidak memiliki kecakapan menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri karena mereka terbiasa berpikir untuk mencari kerja," ujar Antonius.

LTF
 



--
Komarudin Ibnu Mikam
WTS - Writer Trainer Speaker
komarmikam.multiply .com
0818721014-33113503
karya-karya ;
Novel Intelijen SOA (luxima)
sekuntum cinta untuk istriku (GIP)
prahara buddenovsky (GIP)
dinda izinkan aku melamarmu (KBP)
sabar, kunci sukses karir gemilang (Dian rakyat)
nasroon, kisah sufi kantoran (dian rakyat)
merit yuk! (qultum media)
rahasia dan keutamaan jumat (qultum media)



Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

Kirim email ke