http://www.media-islam.or.id

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berfatwa bahwa aliran Al
Qiyadah adalah sesat.


Ajaran Al Qiyadah
yang sesat antara lain:


 


1. Pemimpinnya
mengaku sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad. Ini bertentangan dengan ayat Al 
Qur’an
yang menyatakan Nabi Muhammad sebagi Nabi terakhir:


”Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]


 


2. Syahadahnya
bukan La ilaaha illallahu muhammadar rasulullah.


 


3. Tidak
mengajarkan sholat, puasa, dan Haji. Padahal sholat, puasa, dan Haji adalah
rukun Islam. Tidak mengerjakannya berarti bukan Islam:


 


Umar bin Khattab
ra. berkata :Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah SAW.
Tiba-tiba muncul kepada kami seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat
putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas
perjalanan dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera
duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada kepada lutut Nabi dan
meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai
Muhammad, beritakan kepadaku tentang Islam”. Rasulullah SAW menjawab, “Islam
adalah engkai bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad
adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu
melakukannya”. Lelaki itu berkata. “Engkau benar”. Maka kami heran, ia yang
bertanya ia pula yang membenarkannya.


 


Kemudian ia
bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab. “Iman adalah
engaku beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari
akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk”. Ia berkata.
“Engkau benar”.


 


Dia bertanya
lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan”. Nabi menjawab, “Hendaklah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak
melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu”.


 


Lelaki itu
berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat”. Nabi menjawab,
“Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”. Dia pun bertanya
lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”. Nabi menjawab, “Jika
seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang
bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing
yang saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”


 


Kemudian lelaki
tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai
Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, “Allah dan
RasulNya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Ia adalah Jibril yang mengajarkan
kalian tentang agama kalian”. (HR. Muslim)


Waspada
Aliran Sesat Al-Qiyadah


 


Medan (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Sumatera Utara, Prof Dr Abdullah Syah, MA meminta umat Islam mewaspadai
aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah karena aliran itu dinilai sesat dan melanggar
ketentuan dan ajaran Islam.


 


"Masyarakat perlu lebih hati-hati terkait paham atau
aliran itu sehingga tidak sampai terpengaruh," katanya kepada ANTARA News
di Medan, Sabtu.


 


Ketua MUI KH Ma`ruf Amin di Jakarta, Kamis (4/10)
mengeluarkan fatwa bahwa aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah ADALAH sesat dan meminta
pemerintah melarang penyebaran paham baru tersebut serta menindaktegas
pemimpinnya.


 


Pendiri aliran itu, Ahmad Moshaddeq, yang sejak 23 Juli 2006
setelah bertapa selama 40 hari 40 malam mengaku dirinya mendapat wahyu dari
Allah mengaku sebagai Rasul menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW.


 


Selain itu, kata Ma`ruf, aliran ini juga tidak mewajibkan
untuk melaksanakan salat, melaksanakan ibadah puasa, menunaikan ibadah haji.


 


Abdullah Syah menambahkan, masyarakat agar dapat menjauhi
ajaran yang tidak jelas itu.


 


Sehubungan itu, bila masyarakat mengetahui adanya ajaran
tersebut beredar di wilayah Sumut, segera memberitahukannya pada MUI untuk
segera ditindaklanjuti dan dilaporkan pada pihak berwajib.


 


"Ajaran baru tersebut jangan sampai membuat keresahan
di tengah-tengah masyarakat, apalagi di bulan suci Ramadhan ini," katanya
menegaskan.


 


Ketika ditanya apakah aliran Al-Qiyadah sudah ada yang masuk
ke Sumut, Abdullah Syah mengatakan pihaknya sampai saat ini belum ada menerima
laporan mengenai ajaran itu.


 


Namun demikian ajaran sesat tersebut setiap saat terus
diwaspadai agar jangan sampai masuk dan berkembang di Sumut.


 


"Ini merupakan tugas dan tanggungjawab kita untuk
mengawasi ajaran sesat yang tidak jelas itu," katanya.(*)


http://www.antara.co.id/arc/2007/10/6/waspada-aliran-sesat-al-qiyadah/




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke