L O V E Oleh : Upa. Hemavimalo Hendy Sun -- Topik : Dhamma --
Kita hidup di dunia ini pasti mempunyai beberapa kebutuhan, antara lain kebutuhan pangan, sandang dan papan. Akan tetapi diluar itu, ada satu kebutuhan lain yang terkadang tidak kita sadari bahkan sering kita pungkiri. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan cinta. Kita pasti sering mendengarkan kata cinta. Akan tetapi tidak semua dari kita memahami arti cinta yang sebenarnya. Hingga saat ini, banyak sekali kita temui arti dari kata cinta, baik yang kita dengar langsung dari orang lain ataupun melalui buku, dan lain-lain. Beberapa mengartikan cinta sebagai perasaan yang levelnya diatas 'suka'. Ada juga yang mengatakan bahwa cinta itu berarti kamu siap berkorban untuk orang yang kamu senangi (si dia), selalu berada disisinya, sehidup semati, senasib sepenanggungan, bisa saling menerima apa adanya, dan sebagainya yang cenderung menjadi muluk-muluk. Sebenarnya kita bisa mengartikan kata cinta secara sederhana, cinta berarti menyenangi dan berusaha untuk menjaga dan merawat sesuatu. Misalkan saya menyenangi si A, dari perasaan senang tersebut muncul perasaan lain untuk ingin menjaga dan peduli terhadap si A. Dapat dikatakan bahwa saya memiliki rasa cinta terhadap si A. Kalau kita mencoba melihat lebih jauh pengertian cinta diatas, maka cakupannya akan cukup luas. Sesuatu yang dimaksud diatas tidak hanya untuk manusia saja, tetapi juga terhadap binatang, bahkan benda-benda seperti tanaman, rumah, perhiasan, dll juga bisa termasuk di dalamnya. Hanya saja, manusia biasa mengartikan cinta secara normal itu untuk manusia. Misalkan saja saya mengatakan "Aku cinta sekali sama si Blacky (nama anjing peliharaan)." Kebanyakan orang pasti akan mempermasalahkan pernyataan saya. Sebenarnya hal seperti itu tidak perlu dipermasalahkan, karena memang cinta itu bukan hanya milik manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering mendengar beberapa istilah-istilah cinta berikut ini, antara lain : - Cinta Monyet Istilah cinta monyet ini biasanya sering kita dengar saat kita remaja dan mulai menyukai seseorang. Cinta monyet ini sebenarnya bisa disebutkan cinta juga, karena mengandung unsur menyenangi dan ingin menjaga seseorang tersebut. Dikatakan tadi cinta ini terjadi pada masa remaja, berarti unsur kedewasaan belum berperan banyak disini, sehingga yang namanya cinta monyet itu biasanya tidak bisa bertahan lama. - Cinta Mati / Cinta Setengah-Mati / Cinta Buta Cinta seperti ini biasanya dikuasai oleh nafsu keinginan. Pada kategori ini, memang terdapat unsur menyenangi dan ingin menjaga seseorang, akan tetapi kadarnya berlebihan. Orang tersebut kurang bijaksana memandang arti menyenangi dan menjaga ini, ingin selalu berada didekatnya, tidak senang kalau si dia berbicara dengan orang lain, dan lain-lain, yang nantinya menjadi ingin selalu menguasai dan melekat pada si dia. Si dia nantinya akan merasa terkekang dan tidak nyaman oleh karena kadar 'menyenangi' dan 'ingin menjaga' yang berlebihan. Hubungan cinta seperti ini mungkin bisa berjalan, akan tetapi biasanya tidak akan berlangsung dengan harmonis, karena ada pihak yang merasa tidak nyaman. - Cinta Sejati Cinta inilah yang diidamkan banyak orang. Cinta sejati inilah yang mengandung unsur menyenangi dan ingin menjaga yang seimbang, sehingga cinta ini biasanya dapat bertahan jauh lebih lama dan berlangsung lebih harmonis. Ada 2 hal yang harus dipenuhi agar memperoleh cinta sejati, yaitu cinta kasih dan kesabaran. Dengan mengembangkan cinta kasih dan kesabaran, maka berarti kita dapat lebih bijaksana dalam memandang arti cinta yang sebenarnya, bijaksana dalam menyenangi serta menjaga dan merawat seseorang yang kita senangi, dengan demikian si dia tidak akan merasa terkekang. Cinta kasih disini ibarat cinta seorang ibu terhadap anaknya yang tunggal. Kita bisa melihat di sekitar kita bagaimana perhatian seorang ibu terhadap anaknya yang tunggal, ia begitu menjaga dan menyayangi anaknya. Ia selalu berusaha memberikan yang lebih baik demi kebaikan anaknya. Seperti itulah kira-kira cinta kasih kita terhadap orang yang kita senangi. Kita memberikan perhatian kepadanya, bukan perhatian yang berlebihan yang nantinya membuat dia merasa tidak nyaman. Sedangkan mengenai kesabaran, hal ini juga sangat penting. Kita perlu tahu bahwa antara dia dan kita pasti ada beberapa perbedaan dan persamaan. Yang cenderung menjadi permasalahan adalah perbedaan. Untuk menghadapi perbedaan yang ada, maka dibutuhkan kesabaran dalam segala hal. Kesabaran untuk memahami kekurangan dan kelebihannya, kesabaran dalam menghadapi setiap permasalahan, dan lain sebagainya. Kita bisa menemukan banyak contoh dari orang yang saling mencintai pada awalnya, akan tetapi hubungan mereka harus berakhir sia-sia hanya karena kurangnya kesabaran antara satu sama lain. Semoga pembahasan ini dapat berguna bagi kita semua, sehingga dapat memahami cinta yang sebenarnya dan dapat memperoleh apa yang namanya cinta sejati. Teruntuk cinta sejatiku tetapi tidak bisa termiliki "Bidadari dari Semarang".... Maaf untuk kenangan terindah. -- Best Regard Erwin Arianto,SE えるウィン アリアンと Internal Auditor PT.Sanyo Indonesia Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi -------------------------------------------- See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/ [Non-text portions of this message have been removed]