Arief Yudhawarman wrote: > > Dari situsnya disebutkan ini load balancing. > Saya sendiri baru pertama kali memakai metode ini, jadi belum bisa > cerita banyak. >
Kebetulan saya saat ini juga pakai metode ini untuk membagi penggunaan koneksi ke 5 link. Dari grafik yang dibuat dengan data yang didapat dari SNMP, saya rasa ini sepertinya 'load balancing' karena memang rata-rata penggunaan koneksi-koneksi itu mendekati rata. Parameter weight itu menentukan seberapa banyak suatu link akan dipilih untuk melewatkan pake ke suatu tujuan yang route entrynya *belum ada* di route cache. Konsekuensinya, tujuan yang sering diakses dalam interval lebih kecil daripada umur route cache bakal selalu melewati jalur yang sama. Seperti ini misal: # ip route show cache 69.147.86.250 from 192.168.1.253 via 192.168.1.254 dev eth0 cache mtu 1500 advmss 1460 hoplimit 64 88.85.74.17 via 192.168.1.238 dev eth0 src 192.168.1.245 cache mtu 1500 advmss 1460 hoplimit 64 Sebelum kedua entri cache di atas hilang, maka paket yang tujuannya ke 69.147.86.250 akan selalu melewati 192.168.1.254, dan tujuan ke 88.85.74.17 akan selalu lewat 192.168.1.238. Setelah data itu hilang, maka jalur yang baru akan dipilih berdasarkan weight yang disebutkan pada nexthop (round-robin). 10.0.0.0/8 via 202.46.129.1 dev eth0 src 202.46.129.17 default nexthop via 202.46.129.1 dev eth0 weight 70 nexthop via 192.168.1.254 dev eth0 weight 8 nexthop via 192.168.1.246 dev eth0 weight 8 nexthop via 192.168.1.238 dev eth0 weight 8 nexthop via 192.168.1.217 dev eth0 weight 8 Dengan setup seperti kutipan di atas, maka jalur yang pertama akan dipilih 70 kali, dan sisanya masing-masing 8 kali. Kalau dilihat dari grafik, penggunaan jalur pertama jauh lebih besar dari keempat link sisanya. Keempat link berikutnya grafiknya relatif seimbang. > > Saya belum coba failover, lagian dua-duanya kan speedy, kalau satu gagal > temannya juga gagal pisan :-). > Yang ini saya juga belum nemu caranya. Masalahnya persis seperti yang dialami oleh Pak Onno. Ketika 1 mati, route ini tetap saja ada. Kemungkinan untuk "dipilih" juga tetap ada. Sialnya, kalau jalur yang mati ini dipilih, ya.... repot. Apalagi kalau yang dipilih adalah tujuan yang banyak diakses oleh banyak orang, karena cache-nya bakal bertahan lama. Cara (tidak bagus) terbaik yang saat ini saya temukan adalah ketika salah satu link mati, default-route dibuat lagi (tanpa menyertakan link yang mati). Btw, kalau cara ini juga tetap bisa jalan bebarengan dengan route statik (IIX lewat link1, internasional lewat link2, dsb) karena memang perilaku "balancing"-nya berlaku untuk destination network yang tidak ada pada route table utama atau route cache. -- Kamas Muhammad
signature.asc
Description: OpenPGP digital signature