Baraya, mudah-mudahan naon anu diucapkeun ku Pak Bagir dihandap ieu bener ayana tur geuwat-geuwat kanyahoan mana an bener jeung mana anu salahna.
 
WAG
 
Bagir: Ini Fitnah Luar Biasa

Jakarta, 12 Oktober 2005 12:10
Pengusaha Probosutedjo, yang perkara kasasinya masih diproses Mahkamah Agung (MA), mengaku telah menghabiskan uang Rp 16 miliar, untuk proses peradilan dari tingkat pengadilan negeri, banding, hingga kasasi di MA. Tak hanya itu, Probo pun menilai, di MA banyak terjadi ketidaknormalan.

Menanggapi hal itu, Ketua MA Bagir Manan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat suap. "Saya sama sekali tidak tahu dengan kegiatan orang-orang ini, yang masih pegawai MA, termasuk Harini (pengacara Probosutedjo tersangka suap, Red), dan sama sekali tidak ada urusan dengan suap-menyuap," ujar Bagir, ketika ditemui wartawan, termasuk Gatra.com, di ruang kerjanya, Rabu pagi.

Bagir mengatakan, semua orang tahu, sejak dirinya pertama kali menjabat Ketua MA, ia selalu menyoal satu hal pokok; menghapus suap-menyuap di institusinya. Karena itu, Bagir kembali menegaskan, sejumlah hakim sudah dikenai tindakan. Ada di antara mereka yang diberhentikan. Demikian pula dengan pegawai MA.

"Jadi dengan meminta saya nonaktif (dari jabatan Ketua MA) itu tidak ada relevansinya dengan peristiwa ini, karena saya tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa ini," kata Bagir, menanggapi pendapat pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Selasa. Menurutnya, dirinya tak perlu mundur, karena tak ada alasan untuk mundur. Berikut petikan wawancaranya:

Menurut Probo, permintaan suap itu berasal dari tubuh MA sendiri. Bagaimana komentar Anda?
Ini ada yang menarik dari keterangan Probosutedjo. Dia katakan habis Rp 16 milyar. Saya akan meminta Probo membuat laporan resmi, kepada siapa uang itu ia berikan, baik ke Pengadilan Tinggi atau ke Pengadilan Negeri. Dan tentu siapa yang ada di sini (MA, Red), supaya kita bongkar tuntas.

Bagaimana soal Pono Waluyo?
Bagaimana Pono Waluyo menjadi utusan saya, saya juga nggak kenal dengan Pono Waluyo. Seorang pegawai pool kendaraan, itu kok bisa menjadi utusan MA. Itu bagaimana? Sama saja seperti di Kantor Presiden, karena ketua Ma ketua lembaga negara, di kantor presiden, apa mungkin pegawai pool kendaraan kantor presiden bertemu dengan presiden?

Jadi menurut saya, marilah kita kembali pada logika-logika yang wajar. Tidak kita paksakan hubungan-hubungan yang tidak mungkin ada.

Jadi, ini fitnah?
Ini seratus persen fitnah kepada ketua MA. Karena Ketua MA sedikit pun tidak mengetahui, dan tidak ada urusan dengan upaya-upaya suap ini. Ini fitnah luar biasa kepada Ketua MA, dan ini sekaligus merupakan hal yang sangat merusak reputasi MA, yang kita upayakan untuk memulihkannya selama bertahun-tahun.

Bagaimana dengan Probo sendiri?
Probosutedjo, kalau kita bicara soal hukum suap, yang menyuap dan yang disuap sama-sama melakukan tindak pidana.

Probo kini sebagai saksi kasus suap. Apa upaya MA?
Hukum suap itu tidak perlu upaya dari kita. Nanti pihak kepolisian.

Bagaimana soal permintaan agar Anda mundur sebagai Ketua MA?
Bukan saya tidak mau mundur, tapi tidak ada alasan untuk mundur. Saya tidak bersalah. Kalau saya mundur kan berarti saya bersalah. Saya tidak bersalah, saya tidak ada kaitannya dengan suap menyuap itu. Apa pun yang diomongkan orang, saya tidak ada kaitan! Kalau tidak ada lagi saksi manusia, yang menyatakan saya tidak terlibat, Allah yang menyaksikan.

MA kan sering disangkut-pautkan dengan suap?
Salah satu reformasi yang pokok adalah memperbaiki keadilan. Jadi ketika saya masuk, itu yang saya dan teman-teman coba kerjakan.
Contoh kecil, kita tidak membenarkan pegawai untuk berada di luar ruangan kerja. Kita tidak membenarkan siapa pun untuk menerima perkara di MA.

Apakah majelis hakim menangani perkara Probo akan diganti?
Sampai sekarang saya belum mempertimbangkan itu, karena mereka tidak ada kaitannya dengan ini. Kenapa mereka yang bekerja dengan baik, kok harus diganti. Kecuali jika nanti mereka terbukti terlibat dalam hal ini. Sebab yang melakukan suap ini pegawai-pegawai di bawah. Majelis hakim yang tidak ada urusannya apa-apa, kok malah dituntut untuk diganti. Jadi kita belum berpikir sama sekali.

Tapi para pegawai bawah itu membawa-bawa nama Ketua MA?
Saya adalah orang yang sangat keras soal suap menyuap. Jadi tidak mungkin mendapatkan restu dari Ketua MA untuk berbuat begitu. Tetapi kita selama tiga tahun terakhir, ada perkembangan luar biasa untuk memperbaiki hal ini. Ada 1.200 pegawai dengan tradisi lama, dan juga ada pihak luar yang selalu ingin perkaranya berpihak kepada yang bersangkutan. Karena itu dengan masuknya KPK, itu merupakan momentum yang bagus bagi kita. Dengan demikian, kita dapat beroperasi lebih kencang dengan bantuan KPK. Termasuk tadi, soal Probo yang mengatakan bahwa dia telah mengeluarkan Rp 16 miliar, kenapa tidak melapor ke Ketua MA? [EL]


Ujang Kemod <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
ehhh... kumaha atuh... da bejana deui ceunah naha leres engke geus
boboran bakal aya demo ngeunaan anu nyumputkeun BBM tea ceunah tea mah
Pajabat2 keneh... heheuy deudeuh... Ceuk kolot baheula mah ieu teh
masih Babad "astina keneh" .. punten ach

"nyoreang alam katukang nyawang nu bakal datang"

--- In urangsunda@yahoogroups.com, MRachmat Rawyani
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kanggo ngalihkeun perkara BBM, teu acan rengse perkara
> Bom Bali II, tos "ngabeledug" deui perkara "Bagir
> Manan Saparakanca".
>
> Upami ningali tina sudut pandang Wawasan Budaya,






SPONSORED LINKS
Corporate culture Business culture of china Organizational culture
Organizational culture change Organizational culture assessment

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke