-----Original Message-----
From: hadi john [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 11, 2006 5:07 PM
To: baraya_sunda@yahoogroups.com
Subject: [Baraya_Sunda] Kebenaran dalam acara The Oprah Winfrey Show


wilujeung sonten
  
  kmh daramang baraya? geus lila yeuh teu ngalongokan
  punteun ah bade ngiring ngintunkeun seratan ti milis tatanggi
  
  Kabeneran kuring nonton acarana
 

  Minggu/Ahad (07/05) lalu.saya baru saja dibuat terpana dengan salah satu
episode talk show paling laris di dunia,
yaitu The Oprah Winfrey Show.

  Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalah
tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.  Ceritanya, selama 30
hari
penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak
tinggal  bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar'
sebagai
  seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang
seperti  yang dipakai oleh orang-orang Arab.  Salah satu misinya adalah
mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri
bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima diskriminasi
oleh
orang  lain di AS.

  Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi   seorang
Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal semua
tuduhan itu sama sekali tanpa bukti.  Ia telah berkeliling kota dengan
penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan orang-orang
terhadapnya
  sangat menyakitkan.  Bahkan sebagian besar warga AS yang diajaknya
bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak mendiskriminasikan umat
Islam karena mereka yakin betul bahwa semua Muslim adalah teroris.

  Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga
Muslim benar-benar menunjukkan sebaliknya.  Ia merasa bahwa keluarga itu
sangat harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun
ia mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.

  Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk
dan mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan.
Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan   bahwa dalam Islam
dijelaskan
bahwa  ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan bukan suami istri
berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga bersama mereka, yaitu
  syetan.  Hal pertama yang dipikirkan oleh sang lelaki non-Muslim
tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.  Tapi di hadapan Oprah
dan
semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia mengakui bahwa prinsip
hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti demikian itu sepertinya
benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang terjadi dalam pergaulan di
AS yang
  serba bebas.  Pencabulan, perzinaan, penyimpangan seksual,
perselingkuhan,  sampai penyebaran HIV / AIDS pun bisa dicegah dengan cara
ini, lebih
  efektif daripada cara apa pun.  ...dan saya pun terpana dengan mulut
terbuka lebar mendengar
pengakuannya.
  Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu
beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak   kamera
televisi.
Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat tema-tema
yang  kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia berani
menggiring  acara talk show tersebut dengan cara yang amat objektif.

  Maka sekarang jelaslah tugas kita semua.  Anda bisa melihat sendiri
betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang.  Oprah telah membuka jalan
bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan
menghancurkan semua asumsi yang salah.  Kalau mereka tidak mau percaya pada
kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan!  Buktikanlah bahwa umat Islam
bukan
teroris!  Kita harus membuktikan bahwa kita adalah sebenar-benarnya
umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan solusi bagi seisi bumi.
Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru menjadi beban.

  Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegang
pada Al-Qur'an dan  Al-Hadits.  Tidak ada petunjuk yang lebih jernih
daripada keduanya.  Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran.  Tidak peduli
ras
manapun, bangsa apa pun, atau bagaimana pun keadaannya, kebenaran akan
selalu diterima sebagai kebenaran.  Kalau mereka menolak, mungkin karena
mereka  belum melihat buktinya. Tugas kita sekarang adalah memberi
pembuktian!


baktos,
  
  
  hadi

           
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone call
rates.

[Non-text portions of this message have been removed]




http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]
Yahoo! Groups Links







Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id




SPONSORED LINKS
Corporate culture Business culture of china Organizational culture
Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke