Aya buku laris, judulna teh "Miss Jinjing" nu nyaritakeun urang
Indonesia "edan" dina balanja. Buku ieu nyaritakeun kalakuan urang
Indonesia nu super beunghar dina balanja. Tapi bener kitu kalakuan
"edan" dina balanja teh monopoli nu super beunghar? Ah sigana mah
henteu, contona, tapi ceuk beja, jamaah haji Indonesia oge paling
resep balanja di tanah Suci, tepi ka padagang nyarebutna "Siti
Rahmah"...... 

Nyanggakeun wartosna, khususna kanggo kang Irpan ..hehehehe

Rabu, 25/02/2009 10:32 WIB
Mengintip Gila Belanja Orang Kaya Indonesia
Nurul Hidayati - detikNews

Jakarta - Gila belanja orang kaya Indonesia selama ini hanya
diobrolkan di kalangan terbatas. Yang bukan komunitas sosialita, hanya
bisa mendengar dari sas-sus.

Namun untunglah ada Amelia Masniari. Ikon shopaholic Indonesia ini
mengabadikan kegilaan belanja orang kaya Indonesia di bukunya yang
masuk deretan "buku laris" di toko buku terkemuka: Miss Jinjing.

Dalam bukunya, lulusan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini
menuturkan kegilaan belanja orang kaya Indonesia. Dia mengutip Survey
Singapore Tourism Board yang menunjukkan bahwa pengunjung Singapore
Great Sale terbesar adalah orang Indonesia. 

"Makanya tidak usah heran kalau iklan Uniquely Singapore nyaris setiap
hari muncul setengah halaman koran nasional," tulis perempuan yang
berprofesi sebagai personal private buyer ini.

Lalu mengapa orang Indonesia doyan belanja ke Singapura? Jawabnya,
bukan karena harga murah atau lebih beragam, namun karena lebih bebas.
Dandan seadanya oke saja, tanpa harus dilirik dengan pandangan sinis
oleh orang lain dan sales attendant butik.

"Coba kalau di Indonesia, berpenampilan seadanya pasti malah dipandang
sebelah mata, melecehkan. Pokoknya harus rapi, wangi dan niat dandan,"
tulis ibu 3 anak ini.

Belanja di Singapura juga bebas pelukan atau cipokan di pinggir jalan.
Coba di Indonesia!

Hong Kong Tourism Board, Malaysian Tourism Board dan Thailand Tourism
Board, juga sangat menyadari bahwa rakyat Indonesia pangsa potensial.
Karena itulah mereka rajin pasang iklannya. Hasilnya jelas.

"Orang Indonesia di Cina terkenal sangat heboh jika melihat barang
bagus. Apalagi mereka tidak terlalu sering menawar harga. Jelas aja
ini bikin para penjual senang melihat tampang Indonesia lewat di depan
tokonya. Malah sering dipanggil, Miss...miss Indonesia, let's have a
look..." cerita pengasuh blog belanja-sampai-mati.blogspot.com ini.

Penggila belanja Indonesia juga eksis di Eropa. Suatu ketika Amelia ke
gerai Chanel di Saks Fifth Avenue, New York. Begitu melangkahkan kaki
masuk, si Beauty Assistant yang tahu Amelia orang Indonesia langsung
bilang begini,"Mrs XXX baru aja tadi dari sini."

Bahkan, sales assistant Chanel di BGM bisa menyebutkan dengan sangat
fasih nama keluarga pejabat yang nyonya besarnya (TS) seminggu lalu
habis beli tas di butik tersebut. Pelanggan lainnya ada nyonya TAB dan DP.

Amelia juga menceritakan, butik Etienne Aigner di Muenchen pernah
mengalami kehebohan gara-gara seorang ibu pejabat Indonesia setingkat
menteri -- plus rombongan, datang memborong. Sebanyak 80 tas dibeli
oleh si Nyonya dan rombongannya pasti ikut beli, entah berapa.

"Sampe-sampe tuh butik Aigner kehabisan barang dan minta diambil dari
gudang lagi," tulis Amelia.

Ketika iseng ditanya oleh seorang penjaga butik tentang keperluan tas
tersebut, dengan entengnya si ibu itu menjawab, "Untuk oleh-oleh
keluarga di kampung."

Jelas oleh-oleh yang supermahal! Sebab jika tas Aigner satu bijinya
paling murah Rp 8 juta, berarti 80 tas itu sejumlah Rp 640 juta. Hanya
untuk oleh-oleh?

"Ditambah lagi nih, denger-denger sebelum tiba di Muenchen, mereka
terlebih dulu ke Paris. Mereka juga melahap butik Hermes, memborong
setidaknya 40 tas - birkin, garden tote bag, lindy bag, kelly bag dan
lain-lain," tulis Amelia yang jadi ngiler.

Info Amelia yang satu ini tak boleh dilewatkan: dari sales assistant
di Hermes, salah satu kolektor tas Hermes terlengkap di dunia adalah
seorang ibu mantan pejabat setingkat menteri asal Indonesia. Konon,
beliau ini mempunyai koleksi tas Hermes yang tergolong sangat lengkap
dari segi model dan warna. Sedikitnya dia punya 30 pieces!

"Coba bayangkan jika harga Hermes rata-rata 50 juta/pcs, artinya nilai
koleksinya minimal 1,5 miliar!" tulis Amelia. Uhuk, uhuk, bikin
keselek! (nrl/iy)


Kirim email ke