Surat Terbuka Untuk Rekan-Rekan Muslimah *  

 
Rekan-rekan muslimah yang saya cintai karena Allah,
 
Akhir-akhir ini, hampir tidak ada tempat yang saya kunjungi 
kecuali terjadi perbincangan tentang poligami, lengkap dengan 
segala kekhawatiran terhadapnya. Ketika menghadiri pernikahan 
seorang teman, di depan saya duduk dua orang muslimah yang
membicarakan perlunya anjuran bagi ikwan yang mampu untuk 
mengambil tambahan istri.
 
Kemudian, dalam sebuah ceramah, kembali persoalan ini 
diangkat. Sang penceramah mengaitkan keimanan muslimah 
dengan sikapnya terhadap poligami. Masih dalam rentang 
waktu yang tidak lama, seorang rekan saya menumpahkan 
kekesalannya. Pasalnya? Ia diminta menyelenggarakan seminar
untuk menyabarkan para da'iyah yang belum juga menemukan
jodohnya. Menurut dia, permintaan tersebut hanyalah refleksi 
keegoisan wanita yang khawatir suaminya mengambil
tambahan istri.

 
Rekan-rekan muslimah yang merindukan kehidupan terbaik 
di syurga,
 
Konon, tidak ada berita yang lebih buruk lagi bagi seorang wanita, 
kecuali mendengar dirinya akan dimadu. Benarkan? Pernah seorang
muslimah mengatakan kepada saya bahwa dia dapat menerima 
seluruh hukum Allah, kecuali poligami. Seorang teman yang 
suaminya menikah lagi tidak berani keluar rumah karena malu. 
Teman saya yang lain mengancam minta cerai saat mendengar 
suaminya akan menikah lagi.
 
Saya sempat terhenyak saat mendengar seorang muslimah yang 
banyak memberi nasehat memaksa suaminya menceraikan isteri 
yang telah dinikahi suaminya secara diam-diam. Saya juga pernah
bertemu dengan seorang muslimah yang tiba-tiba 
mengatasnamakan fatwa pribadi ketika ditanyakan tentang 
masalah ini. Lebih buruk lagi, seorang teman aktivis menolak 
poligami atas nama kesetaraan gender.

 
Rekan-rekan da'iyah yang mencintai Islam diatas segalanya,
 
Surat saya ini bukanlah untuk menghakimi siapa-siapa. Saya 
sekedar mengemukakan sedikit pandangan pribadi tentang 
persoalan yang tengah terjadi. Anda boleh sepakat, boleh 
juga tidak.
 
Harus diakui, selama puluhan tahun, pasal poligami telah 
menjadi alat yang sangat efektif untuk mendiskreditkan hukum-
hukum Islam. Poligami disebut sebagai bukti ketidakadilan Islam
terhadap wanita. Benarkah Islam tidak adil?
 
Menurut saya, andaikata tidak sulit bagi seorang wanita untuk 
mendapatkan suami, maka fenomena pergaulan bebas, perzinaan, 
hamil di luar nikah, aborsi dan segala keburukan yang 
ditimbulkannya akan dapat diminimalisir secara alami. Setiap 
wanita akan lebih suka menjadi isteri dan ibu yang baik ketimbang
melalui hidupnya dalam kesendirian. 
 
Pernahkah anda menyaksikan kesedihan para wanita yang 
berazam menjaga kehormatan dirinya namun belum juga 
menemukan jodoh hingga memasuki usia empat puluhan? 
Bagaimana jika hal itu  terjadi pada anda? Dapatkah anda 
bayangkan kesedihan para wanita yang ingin merasakan 
perasaan luar biasa yang pernah kita nikmati ketika melahirkan
anak? Pernahkah anda melihat tatapan sedih mereka ketika
melihat bayi merah dalam akikah anak kita?
 
Allah telah menciptakan wanita dengan segala keunikannya,
Allah memberi amanah kepada wanita untuk hamil, melahirkan 
dan menyusui dan diberi emosi dalam kadar yang selaras untuk 
itu. Selanjutnya Allah menyebutkan bahwa jihad seorang 
muslimah adalah di dalam rumahnya. Dan sebenarnya 
kebahagiaan sejati seorang wanita terletak di dalam rumahnya. 
Bahkan wanita-wanita Barat yang banyak mengingkari fitrahnya
mengakui bahwa kebahagian tertinggi wanita adalah dalam 
rumah tangganya.
 
Menurut saya, seorang laki-laki perlu menikah untuk memenuhi 
kebutuhan biologisnya secara halal, mendapatkan kedamaian 
dan memperoleh keturunan. Sedangkan seorang wanita perlu
menikah untuk mendapatkan seluruh kehidupannya. Hampir tidak
ada wanita yang dapat mensyukuri hidupnya manakala dia tidak 
berkesempatan untuk memiliki sebuah keluarga.

 
Wahai Para Ummahat yang saat ini mungkin telah dikaruniai Allah
suami yang baik dan anak-anak,
 
Saya pun pernah merasakan ketakutan yang begitu rupa, 
ketakutan yang pernah membuat saya ingin menolak seluruh 
hukum Islam. Syukurlah Allah melindungi saya dari perbuatan itu. 
Saya mencoba berprasangka baik pada Allah. Saya yakin tidak 
ada satu hukum pun yang diturunkan Allah yang Maha Adil untuk
men-dzalimi hamba-Nya. Akhirnya saya mulai dapat melihat 
beberapa kebaikan dan hikmah yang terkandung dibalik 
pembenaran poligami.
 
Beberapa waktu yang lalu seorang rekan saya mengalami cobaan
berat. Setelah mengalami suatu penyakit, Allah mengambil 
suaminya. Dia mempunyai beberapa anak yang masih kecil. 
Dalam kesedihan dan kesulitannya, ternyata ia harus menghadapi
kenyataan bahwa teman-temannya menjadi khawatir jika suami-
suami mereka berniat untuk menikahinya.
Kesedihan akibat ditinggal suami ternyata masih harus ditambah
dengan kesedihan karena sikap teman-temannya. Semoga Allah
meneguhkan hatinya dan memberikan pertolongan yang banyak.

 
Rekan-rekan muslimah yang mendambakan keluarga Sakinah,
 
Acapkali penolakan seorang wanita terhadap poligami lebih 
disebabkan oleh persepsinya yang keliru tentang cinta. Allah 
memberi laki-laki dan wanita struktur emosi yang berbeda dan 
memberi hukum yang berbeda dalam beberapa hal. Bagi seorang 
wanita, seolah-olah jika suami menikah lagi berarti tidak ada lagi 
cinta yang tersisa untuknya. 
 
Menurut saya, wanita-wanita berfikir seperti itu sebab secara 
fitrah wanita tidak dapat mencintai lebih dari satu laki-laki pada 
saat yang bersamaan. Apabila telah menemukan pelabuhan hati 
yang baru,  maka seorang wanita akan melupakan sama sekali 
laki-laki yang pernah mengisi relung hatinya. Padahal hal tersebut 
tidak terjadi pada laki-laki. Laki-laki dapat mencintai lebih dari 
satu wanita pada saat yang bersamaan, dan laki-laki tidak akan 
mampu melupakan wanita yang pernah mengisi relung hatinya 
sekalipun wanita itu telah meninggal atau menikah dengan orang
lain. Tengoklah bagaimana cinta Rasulullah yang tidak berkurang
sedikitpun terhadap Khadijah sekalipun beliau sangat mencintai 
Aisyah.
 
Apabila seorang ibu sanggup mencintai semua anak yang lahir 
dari rahimnya tanpa mengurangi sedikit pun rasa cinta pada anak
yang pertama, maka demikian juga halnya seorang laki-laki yang 
sanggup mencintai setiap isterinya tanpa mengurangi cinta pada
isteri yang pertama.
 
Ada satu hal yang menurut saya perlu kita pikirkan. Seorang 
laki-laki yang mempunyai lebih dari satu isteri, Insya Allah akan 
lebih mudah menerima kelebihan dan kekurangan setiap isterinya 
apa adanya, sehingga dapat lebih bersyukur.
 
Memang tidaklah mudah untuk menerima poligami. Namun 
percayalah, tidak ada satu hukum pun yang diturunkan Allah 
kecuali untuk menegakkan keadilan. Cobalah untuk melihat diri 
jika berada pada posisi orang-orang yan belum menikah sementara
usia terus bertambah atau jika suami yang selama ini menjadi 
sahabat terdekat kita diambil oleh Allah. Akankah kita tetap 
membenci poligami?
 
Wallahua'lam bishowab.
 
 
Zediani D, SE
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
 
Rubrik Dunia Wanita
Majalah UMMI
Edisi, 3/XII/2000

..............

 
Salam hangat ukhuwah islamiyah,
 
--fikrimatahati--

 
__________________________________________________
 
*) Artikel diatas saya kutip dari bagian terakhir Buku "Indahnya
Poligami" karangan Iman Santoso Lc, Penerbit Pustaka Tarbiatuna
Jakarta 2002. Buku ini kami beli dua hari yang lalu di sebuah toko
buku islami di Jakarta Timur. Ada satu yang menarik, ketika isteri
saya membayar buku ini di kasir, seorang muslimah di samping 
kasir menatap isteri saya keheranan cukup lama, barangkali 
dikiranya 'kok mau ya dipoligami?'  :-)  :-)  (dan memang isteri 
saya -Subhanallah- memperbolehkan saya berpoligami dengan 
beberapa persyaratan..)




                
---------------------------------
Yahoo! Sports
 Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football

[Non-text portions of this message have been removed]



WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke