Perdebatan di dalam Perbedaan
    : Celoteh oleh Ucup al-Bandungi bukan Rumi

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan
katakanlah:"Kami telah beriman kepada yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepadamu; iIlah kami dan iIlahmu adalah satu; dan kami hanya
kepada-Nya berserah diri". (QS. 29:46)

Bismillaahirrohmaanirohiim
Alhamdulillaahirobbil'aalamiin
Allohumma Sholli 'alaa Muhammadin Wassalim

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar terjadi di dalam masyarakat.
Jangankan perbedaan di antara golongan faham yang berbeda, didalam satu
aliran faham pun tak jarang terjadi perbedaan pendapat, yang bila dibiarkan
bisa mengarah ke perseteruan, pertikaian, hingga perpecahan.

Manusia diciptakan berbeda-beda. Termasuk cara berpikir, cara menyampaikan
pendapat, kemampuan menerima pendapat, hingga kemampuan untuk menerima
perbedaan. Tidak ada dua atau lebih manusia yang hidup di dunia ini yang
diciptakan sama persis. Apalagi di masa sekarang dengan adanya berbagai
aliran faham dan berbagai institusi pendidikan, semakin menambah keragaman
pendapat terhadap suatu fenomena.

Dimisalkan melihat gajah. Ada yang melihat dari depan terlihat kepala nya,
ada yang dari samping terlihat tingginya, ada yang dari atas terlihat
panjang lebarnya, ada yang dari bawah terlihat perutnya, ada yang melihat
dari belakang terlihat ekornya. Dan gajah sendiri tak mampu melihat dirinya
secara utuh melalui mata kecilnya.

Paham dan pendapat yang berbeda seharusnya disikapi dengan bijak. Menyadari
keberagaman cara pandang tadi, lalu mencoba menempatkan diri kita di pihak
rekan bicara kita (empati), sehingga kita dapat melihat apa yang mereka
lihat, merasakan apa yang merasakan, mendengar apa yang mereka dengar, dan
memahami apa yang mereka pahami. Hindari penggunaan 'kacamata kuda', yakni
mempertahankan pendapat sendiri sejadi-jadinya, tanpa menerima keberagaman
informasi.

Tapi, perbedaan pendapat tak layak disikapi dengan bijak, jika niat yang ada
hanya untuk berdebat, memuaskan syahwat mulut dan ego, tanpa ada keinginan
mufakat dan saling menghargai perbedaan.

Maka tinggalkanlah perdebatan yang demikian. Katakan saja, bagiku urusanku,
bagimu urusanmu.

Wallohu a'lam bishshowwab.

ucup al-bandungi bukan rumi
=====================
..................................
o-- Bermahkotalah dengan mahkota Budi Utama. Bersimbollah dengan simbol
perdamaian --o







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke