Pada tanggal 10/25/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> pak noval,
> anda yakin semua anggota DPR akan masuk neraka .. ??
> anda sendiri .. ??


Maaf saya bukan Pak Noval. :-)
Tapi rasanya Pak Rizal keliru membaca tulisan Pak Noval di bawah.
Perumpamaan (kalau) kelihatannya dianggap sebagai opini yang final.
Weleh-weleh.. kumaha iyeu? :-p

Kalau benar berita berikut ini, TIDAK MUSTAHIL, pengangkatan kabar
tunjangan 10 juta untuk anggota DPR, bisa jadi adalah upaya pengalihan
dari berita naiknya anggaran untuk Kepresidenan.
Karena rupanya anggaran untuk Kepresidenan lebih besar dari anggaran
untuk seluruh Keluarga Besar DPR (anggota, sekjen dan pegawai DPR).

Semoga mereka yang telah dan masih memilih dan mendukung Presiden
segera bertobat telah mendukung (bahkan menjadi bintang iklan) dalam
pemilu 2004 lalu guna memenangkan pemerintahan sekarang.
Apalagi kalau terbukti (cepat atau lambat) penguasa sekarang banyak
menyengsarakan publik lapisan bawah. Masa' sih harus menunggu 5 tahun
dahulu untuk mengerti kondisi?

Wallahu a'lam.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

"..
--------------------------------------------
SUARA PEMBARUAN DAILY
---------------------------------------------

Anggaran Kepresidenan Naik 50 Persen

JAKARTA - Anggaran lembaga kepresidenan naik sekitar 50 persen dari
Rp 727,2 miliar pada 2005 menjadi Rp 1,147 triliun di tahun mendatang.
Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan yang diminta DPR.

Kenaikan anggaran Kepresidenan dan lembaga-lembaga negara itu karena
adanya peningkatan pendapatan negara sebesar Rp 21,8 triliun akibat
keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) selama 2005.

"Itu artinya struktur keuangan negara saat ini enak tapi rakyat menderita.
Pemerintah telah membohongi rakyat terkait keputusan menaikkan harga BBM,"
kata anggota Panitia Anggaran DPR Ramson Siagian dari Fraksi PDI Perjuangan
kepada wartawan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (24/10).

Bohong

Menurut dia, bohong kalau pemerintah menyatakan bahwa kenaikan BBM
bertujuan mengurangi subsidi dan membantu rakyat miskin serta
mengurangi defisit negara. Nyatanya, keputusan menaikkan harga BBM
ternyata mendatangkan laba untuk negara Rp 21,8 triliun.

Ironisnya, lanjut dia, keuntungan itu tidak dibagi- bagi kepada
rakyat.



Padahal saat ini rakyat sangat membutuhkan, entah itu dalam bentuk
padat karya atau karya kemanusiaan lainnya, tapi dibagi-bagi kepada
seluruh instansi pemerintah, termasuk DPR. Maka munculah angka Rp 50
miliar atau Rp 10 juta tunjangan untuk 550 anggota DPR.

Dia menjelaskan, peningkatan pendapatan negara dari kenaikan harga
BBM sebesar Rp 21,8 triliun berasal dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) Minyak dan Gas (Migas), Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
BBM dan Pajak Penghasilan (PPh) Migas yang diputuskan pada 1 Oktober
lalu.

Kenaikan harga BBM, ungkapnya, juga memacu laju inflasi dari delapan
persen hingga 11 persen. Tingkat suku bunga kredit yang dipicu
kenaikan Sertifikat Bank Indonesia juga melonjak dari 12 persen
hingga 20 persen.

Selain menikmati pendapatan negara akibat kenaikan harga BBM,
pemerintah juga diduga akan menikmati sisa anggaran lebih 2005 berupa
anggaran modal dan anggaran barang sekitar 88 persen dan 66 persen.
Hingga kini, anggaran tersebut belum direalisasikan.

"Apa yang dilakukan pemerintah sekarang adalah buru-buru memakai SAL
tersebut, sehingga diduga di sana akan terjadi penyimpangan
anggaran," tukas Ramson.

Mengenai rincian anggaran untuk lembaga kepresidenan, dia
menyebutkan, pada 2005 anggaran belanja lembaga kepresidenan Rp 727,2
mi-liar. Pada 2006, pemerintah mengusulkan kenaikan anggaran belanja
untuk lembaga kepresidenan kepada DPR sebesar Rp 959,8 miliar.

Pekan lalu, Panitia Anggaran DPR kemudian memutuskan bukan saja
menyepakati usulan pemerintah itu, tapi menambah anggaran untuk
lembaga kepresidenan sebesar Rp 187,2 miliar, sehingga menjadi Rp
1,147 tri- liun.

Angka tersebut, sambungnya, jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
anggaran untuk DPR sebesar Rp 1,139 triliun. Pasalnya, dana Rp 1,139
triliun akan dibagi-bagi untuk 550 anggota DPR, Sekretariat Jenderal
DPR dan gaji pegawai.

Sedangkan Rp 1,147 triliun hanya untuk satu pejabat negara, yakni
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang di dalamnya termasuk anggaran
perjalanan dan sekretariat negara.

Usulan pemerintah terkait anggaran pemerintah 2006 itu dibahas secara
resmi dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan,
Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Bappenas di Senayan, hari ini.

Rapat paripurna DPR pada Kamis mendatang akan memberi persetujuan
atas Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No 36 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2005. (L-8)
.."

ini 10 hari terakhir, sebagai sesama yg tidak bisa full i'tikaf, saya
> mengajak mari lebih banyak berdzikir dan mengoreksi diri masing2...
>
> "Noval Adib" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: keadilan4all@yahoogroups.com
> 10/25/2005 01:18 PM
> Please respond to keadilan4all@yahoogroups.com
>
> To keadilan4all@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject [BULK] - [keadilan4all] Re: (Tanggapan) Sandiwara Busuk :
> Tunjangan DPR 10 juta
>
> Karena berangkat dari UU/peraturan iblis, maka sudah sewajarnya
> semua anggota DPR yang menikmati UU tsb (contoh konkrit adalah
> kenaikan tunjangan 10 juta kemaren) untuk segera mengambil kursinya
> di neraka. Puluhan juta rakyat miskin dan teraniaya nggak bisa
> dianggap enteng doanya. Bayangkan jika para orang teraniaya tsb
> mendoakan orang-orang yang sudah menzalimi mereka secara struktural
> dan sistematis untuk dimasukkan ke dalam neraka jahanam.
>
> Wassalam,
>
>
> Noval
>
>
> --- In keadilan4all@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> >
> > Setahu saya nih ya, anggota DPR RI itu memang punya hak utk
> menentukan dan
> > mengatur anggaran untuk diri mereka sendiri. Ini ada
> UU/peraturannya gitu
> > deh. Jadi mereka mau setting gaji mereka berapapun juga itu adalah
> sah,
> > karena ada landasan hukumnya. Saya pikir salah satu yg perlu
> diperjuangkan
> > adalah agar UU/peraturan iblis ini dicabut, sehingga mereka tdk
> bisa seenak
> > jidatnya menentukan gaji mereka...... kasihan Ummat.... :-(
> >
> >
> >
>
> > jarot
> sakti
>
> > <[EMAIL PROTECTED] To:
> keadilan4all@yahoogroups.com
> > com>
> cc:
> > Sent by: Subject: [BULK] -
> Re: [keadilan4all]
> > [EMAIL PROTECTED] Sandiwara Busuk :
> Tunjangan DPR 10 juta
> >
> groups.com <http://groups.com>
>
> >
>
> >
>
> > 25/10/2005
> 10:29
> > Please respond
> to
> >
> keadilan4all
>
> >
>
> >
>
> >
> >
> >
> > Saya tidak habis pikir kenapa anggota dewan mayoritas menyetujui
> kenaikan
> > tersebut,dengan sikap abstainnya. ini kali kedua PKS agak "fatal"
> dalam
> > sikap fraksinya "memahami" kenaikan tunjangan DPR.
> > Dimedia massa ketika kenaikan BBM masyarakat kita tidak mau tahu
> dgn
> > kronogi ada opsi satu, dua atau tiga dan mengerti aturan main yg
> ada ,
> > pokoknya mereka membaca di Koran dan menonton berita TV bahwa,PKS
> > mendukung kenaikan BBM. Perlu dipahami masyarakata kita awam dan
> ini perlu
> > sekali menjadi perhatian para petinggi PKS agar dalam sikap
> fraksinya tidak
> > membuat kader2nya di bawah blingsatan dan tak cukup punya bekal
> menjelaskan
> > ke konstituen.
> >
> > Ok lah anggaran DPR bagian kecil dari seluruh anggaran negara,
> dan sudah
> > diputuskan sebelumnya. Tapi tengoklah ke kontituen yang mayoritas
> baru
> > coba-coba percaya thn 2004 menitipkan suaranya ke PKS. Mereka
> sangat rentan
> > dan menilai apa yg dilakukan wakil-wakilnya.
> >
> > Belum sampai kepada kami alasan apa yg membuat PKS bersikap
> > demikian.(masalah tunjangan) tapi banayak saudara-saudara kami yg
> > menanyakan ke saya kok begitu sikap PKS .
> >
> > Bukankah kita tidak hanya mengambil suara mereka tapi juga perlu
> merawat
> > kepercayaan mereka. Saya selalu berprasangka baik pada wakil-
> wakil saya.
> > Tapi kami saat ini agak sulit menjelaskan kepada masyarakat
> tentang sikap
> > PKS?
> >
> >
> >
> > Mohon maaf kami butuh penjelasan yg bisa kami jelaskan pada
> masyarakat di
> > bawah.
> >
> > Mungkin ada yg bisa membantu?
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Sunaryo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Pertanyaan:
> > ~ Apakah anggota FPKS termasuk yang (banyak) tidak hadir dalam
> rapat
> > tersebut????
> >
> > Comment:
> > susah juga sih kalo mayoritas wakil rakyatnya
> oportunis...............coba
> > deh nanti 2009 pilih PKS lebih banyak lagi, kan jumlah kursinya
> jadi lebih
> > banyak, nah insya Allah setiap (usulan) kenaikan yang menyangkut
> fasilitas/
> >
> > tunjangan anggota dewan akan mentok tok tok.......................
> >
> > wassalam
> > Yoyo_yang masih percaya dan menaruh harapan pada PKS di 2009
> >
> >
> >
> > Bagaimana sih sikap FPKS.
> >
> > http://www.mediaindo.co.id/
> >
> >
> > SEBUAH sandiwara yang mengecoh diperlihatkan dengan amat
> sempurna
> > oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Bila rakyat miskin di daerah
> > bunuh-bunuhan untuk memperoleh uang Rp100.000 dari dana kompensasi
> bahan
> > bakar minyak (BBM), anggota Dewan bersandiwara kata demi
> meloloskan uang
> > Rp10 juta yang disebut sebagai tunjangan operasional ke kantong
> > masing-masing.
> > Di tengah sorotan tajam publik terhadap tunjangan
> > operasional Rp10 juta, yang diberikan kepada anggota Dewan di saat
> > rakyat menderita karena kenaikan harga BBM, para wakil rakyat
> > ikut-ikutan mengecam keputusan tersebut. Maka rapat paripurna
> kemarin
> > diadakan dalam suasana genting karena banyak sekali anggota Dewan
> dari
> > berbagai fraksi mengobral tekad untuk membatalkan tunjangan Rp10
> juta
> > itu.
> >
> > Tetapi, apa yang terjadi? Rapat yang amat penting itu
> > ditunda lebih dari satu jam karena lebih dari separuh anggota
> terlambat
> > hadir. Dan, paripurna yang dinanti-nantikan pun ternyata hanya
> gencar
> > bertanya tentang kenaikan harga BBM, bukan persoalan tunjangan
> > operasional yang Rp10 juta itu.
> >
> > Maka, seperti sudah dan mudah diduga, paripurna
> mengukuhkan
> > keputusan untuk tetap memberi tunjangan Rp10 juta yang sangat
> dikecam
> > itu. Tidak ada perlawanan maupun interupsi dari anggota fraksi.
> Alasan
> > klasik diucapkan lagi. Yaitu, dana operasional Rp10 juta itu sudah
> > diputuskan sebelum kenaikan harga BBM.
> >
> > Kita tidak melihat perlawanan dari fraksi-fraksi yang
> selama
> > ini berkoar sebagai pihak yang paling berempati terhadap
> penderitaan
> > rakyat karena kenaikan harga BBM. Mereka ternyata getol menerimanya
> > dengan sandiwara baru pula. Yaitu, tunjangan tersebut dimasukkan ke
> > dalam take home pay masing-masing, lalu mereka secara pribadi atau
> > melalui partai membagikan kepada konstituen.
> >
> > Sandiwara ini tambah sempurna ketika Ketua DPR Agung
> Laksono
> > berjanji untuk mengimbau anggotanya menggunakan moralitasnya agar
> uang
> > itu benar-benar dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Bagaimana
> > menjamin bahwa uang Rp10 juta yang sudah masuk kantong anggota akan
> > dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat?
> >
> > Sungguh sebuah pengelabuan yang sistematis oleh wakil
> rakyat
> > terhadap rakyatnya sendiri. Semua fraksi yang memiliki wakil di
> Badan
> > Urusan Rumah Tangga setuju ketika uang tunjangan operasional Rp10
> juta
> > itu diusulkan. Lalu, agar memberi kesan prorakyat, fraksi-fraksi
> yang
> > sudah setuju itu bersandiwara melalui anggota masing-masing untuk
> > memprotes kebijakan itu.
> >
> > Partai-partai telah merampok uang negara melalui
> > persekongkolan yang amat keji. Negara telah membayar parpol yang
> > berhasil memperoleh kursi di DPR/DPRD. Kini negara diharuskan
> membayar
> > lagi kepada setiap anggota parpol yang ada di DPR untuk menjaga
> hubungan
> > dengan konstituen.
> >
> > Kalau membina konstituen dibebankan kepada negara,
> lalu apa
> > peranan partai politik dalam pembiayaan? Partai-partai ternyata
> hanya
> > menjadi benalu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke