Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café Bandar [33]

KE KATINGAN!   
KATINGAN : PANGGILAN PULANG DARI SEORANG  IBU KEPADA ANAKNYA.  

15


Menggunakan kendaraan yang disediakan oleh adik kandungku sesuai janji, 
pagi-pagi aku meluncur ke Palangka Raya dengan kecepatan 70-80 km/jam menempuh 
jarak 60 km.Jalan Kasongan-Palangka Raya memang masih sepi dalam artian bahwa 
jalan-jalan tidak terlalu padat kendaraan sehingga para pengendara mungkin 
berlari kencang. Aku sendiri pernah melarikan kendaraanku dengan kecepatan 90km 
bahkan 100 km/jam terutama kalau aku sendiri sehingga kalau terjadi apa-apa aku 
tidak mencelakakan orang lain.

Sekali pun jalan di Palangka Raya atau jalan antara Kasongan-Palangka Raya 
masih sepi atau relatif sepi, j tapi keadaan begini justru sering melahirkan 
kecelakaan dan membawa korban nyawa yang tidak sedikit, terutama pada para 
pengendara sepeda motor.

[Perlu aku catat di sini bahwa Kasongan adalah ibukota kabupaten Katingan, dan 
tidak ada yang disebut "kabupaten Kasongan" seperti yang diduga oleh sementara 
penulis dalam mengomentari tulisanku "Catatan Dari Meja Nusa Dua Dan Café 
Bandar].

Para pengendara sepeda motor di kota ini sangat menqkutkan. Mereka suka ngebut 
dan main potong dalam jarak hanya beberapa meter atau nyelip tanpa hirau 
keadaan, mungkin nyelit atau tidak.Para pengendara sepeda motor yang suka 
ngebut ini sering disebut orang di Palangka Raya sebagai "koboi jalanan" dan 
nampaknya dengan ngebut mereka merasakan kepuasaan tersendiri.Umumnya tukang 
kebut ini terdiri dari anak-anak muda. 

Apakah dengan begini lagi-lagi aku dianggap sebagai menyalah-nyalahkan angkatan 
muda? Apakah angkatan muda tidak boleh dikritik? Apakah angkatan muda serba 
benar dan bebas kesalahan? Apakah kekurangan, kesalahan dan "koboi-koboian" 
patut didiamkan. Bahwa ada saling hubungan antara angkatan satu dengan angkatan 
yang lain, tidak kubantah dan ini sesuai dengan sikap dan pandangan sejarah, 
terutama dari Grup Annales,yang kuterima, bahwa antara masa silam, hari ini dan 
haridepan ada saling hubungannya.Tapi adanya saling hubungan ini tidak berarti 
angkatan muda tabu kritik.Mentabukan kritik, termasuk kepada angkatan muda, 
kukira sikap berbahaya.Masing-masing angkatan punya keunggulan dan kelemahan 
karena itu "tiga pemaduan", memadukan angkatan tua, menengah dan muda menjadi 
hal yang tetap relevan untuk bisa menghimpun seluruh kekuatan yang dimiliki 
masyarakat.Usia memang bukan ukuran dan jaminan kebenaran. Ada yang sudah jadi 
kakek tapi masih saja tidak dewasa-dewasa, tapi ada pula yang karena sudah 
melampaui jenjang akademi lalu merasa diri memiliki kebenaran dan lebih pintar. 
Di sini kukira kritik merupakan cara efektif untuk saling bantu, saling asah 
dan saling asuh atas dasar saling asih. Kritik atas dasar "tiga saling" ini 
tentu berbeda dengan maki-maki dan cerca atau memelesetkan nama orang atau 
gunjing.Caci-maki, cerca dan menggelari orang dengan macam-macam julukan atau 
pun gunjing serta watak suka "jutakan", bukanlah argumen, karena bukan argumen 
maka ia hanya menunjukkan kelemahan saja bukan kekuatan. Kritik atas dasar 
"tiga saling" di atas, juga berbeda dengan kepongahan yang pada hakekatnya 
tidak pernah punya dasar rasional. Maki-maki dan cerca, secara psikhologis 
kukira pada dasarnya tidak jauh berbeda dari psikhologi "koboi-koboi jalanan 
Palangka Raya" yang oleh polah tingkah "koboi-koboian" ini melakukan bunuh diri.

Dalam menuju Kantor Gubernur, di mana Teras Narang menungguku, kendaraanku 
kembali mendekat Bundaran Besar.

Dahulu di kanan Bundaran Besar ini, ada sebuah bioskop tua. Sekarang sudah 
dirobohkan. Dan di Palangka Raya sampai sekarang tidak ada satu gedung bioskop 
apa pun.Tempat bekas bioskop ini dikabarkan pernah ingin dibeli oleh Mbak Tutut 
pada Soeharto masih di puncak kekuasaannya. Bukan hanya lahan ini yang mau 
dibeli bahkan kantor gubernur dan lahannya yang luas juga mau dibeli oleh Mbak 
Tutut.

Ketika masih bekerja di Palangka Raya, kudengar dari sumber yang bisa 
dipercayai, di lahan bekas gedung bioskop tua ini, akan dibangun toko serba 
ada.Hanya saja ketika Agustus 2005 lalu aku kembali ke kota yang sangat berciri 
Dayak ini, di lahan tersebut masih tidak nampak adanya gedung apa pun.Jalan 
besar yang makin ramai adalah jalan Yos Soedarso di mana banyak terdapat banyak 
toko-toko, restoran, warnet dan yang baru adalah KFC.

KFC di Palangka Raya! Lambang modernisasikah, lambang kemajuankah ataukah 
lambang dari laju penetrasi kebudayaan Amerika di Kalteng?


Paris, Oktober 2005.
------------------
JJ.Kusni

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke